BAGIAN 22 : Mine

581 48 7
                                    

Typo Maklum

***
Dret.... Dret......

Dengan malas pria tampan itu mengangkat telpon yang bergetar di atas meja kerjanya.
"Ada apa? "

"Pak, anda ada jadwal untuk pertemuan di cabang perusahaan bapak yang ada di Pattaya"

"Ck. Hari apa? "

"Em. Ini hari jumat pak"

"Ini hari apa? "

"Hari selasa pak"

"baiklah"

Off memutuskan panggilannya sepihak. Yang menelpon barusan itu adalah mook. Siapa lagi kalau bukan mook yang bisa menggantikan new yang sangat sanagt jarang datang.

New seperti bukan sekretaris di perusahaan off. Pria manis itu bahkan sangat jarang datang dan tak mau melakukan tugasnya. Tapi off tak masalah akan hal itu, jika new tidak bisa bersikap layaknya sekretaris off, paling tidak off akan memaksa new bersikap layaknya kekasihnya.

Off memijat batang hidungnya, pria tampan ini terlihat sangat kacau karena lelah bekerja. Ia butuh asupan gizi untuk dirinya. Tapi bukan makanan atau vitamin yang ada di otaknya, melainkan bibir new, leher putihnya, patat semoknya yang sangat ingin off remas, dan dada berisi new.

Entah kenapa malah bayangan tubuh new yang muncul. Pria tampan itu tersenyum manis di wajahnya. Sangat jarang ia melakukan hal seperti ini.

Brakkk!!!!!!

"Nget**!!!!" Off terlojak kaget dari tempat duduknya ketika tiba-tiba saja pintu ruangan nya di dobrak kasar oleh sosok mahkluk gaib.

"apa kau akan ke Pattaya? Boleh aku ikut..... Boleh aku ikut? Na na na!!! " tanpa rasa berdosa pria itu berjalan ke arah off, merengek menarik lengan pria itu mengabaikan ekspresi terkejut off dan bahasa halus yang keluar dari mulut pria tampan itu.

"kenapa kau ada di kantor? Bukannya mook bilang kau tidak masuk hari ini?" perlahan tapi pasti off menepis halus tangan pria itu dari lengannya lalu menuntun tangan itu melingkar ke lehernya tanpa si pemilik tangan sadari.

"em iya aku memang tidak masuk. Tapi tadi aku telponan dengan mook dan dia bilang kau ada pertemuan ke perusahaan mu yang ada di pattaya"
Jelas orang itu penuh semangat

"mook bertelponan denganmu? "

Pria itu mengangguk "kami selelu bertelponan saat aku tak masuk kerja"

"Apa!! Kau tidak boleh bertelponan dengan nya?!" pinta off posesif .

"emang kenapa? Diakan Temanku"

Teman? Mck.! Biarpun -batin off

"Ehem.. itu maksudnya, berarti mook bertelponan saat jam kerja?" ucapnya mengalihkan agar ia tak kentara oleh new, kalau dia tidak suka newnya bertelponan dengan mook.

New terdiam, ia meruntuki dirinya yang asal ngomong tanpa pikir panjang. Dan sekarang........
Pasti off akan memarahi mook.

"ck" new berdecik lalu hendak pergi meninggalkan off dengan ekspresi datarnya. New benci ekspresi itu, menyebalkan.

Namun bekun sempat ia pergi, pinggangnya di tarik oleh tangan kekar off yang melingkar indah dan merapatkan tubuh mereka.

"L Lepas! " gugup new

"coba merengek seperti tadi lagi" pinta off dengan nada rendah, manik matanya menatap lekat tak mau lepas dari manik mata coklat milik newwienya.
Ia melirik bibir pink milik new yang sangat menggodanya, ingin rasanya ia menjilat permukaan bibir itu. Karena menjilati bibir new adalah hobby tambahannya sekarang. Entah sudah berapa kali ia melakukannya, ia tidak bosan malah menjadi candu.

LOVE ACTUALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang