BAGIAN 18 : Gun?

479 44 15
                                    

Hari ini new tidak bekerja, ini juga bukan hari pertamanya libur. Sejak kejadian CEO menyebalkannya itu seenaknya mengklaim new jadi kekasihnya, new jadi malas untuk mausk kerja. Ini adalah hari ke 4 new kibur, dia tak perduli, dipecat juga tak apa, new bisa cari perusahaan dan orang lain yang dapat membantunya nanti.

"New apa yang kau pikirkan?" tanya namtan yang sedari tadi melihat new hanya melamun tak jelas.

Yah.. Sekarang new sedang berada di cafe lngganannya bersama namtan, krisy dan juga tay.

"New kau tak apa-apa?" tanya tay dengan nada yang penuh ke kawhatiran.

"aku baik baik saja tee"

"behh... Giliran tay yang tanya, baru di jawab" desis krist mencibir.

"diamlah kit!"

"aw? Kau berani memerintahku?"

"tidak" jawab new lesu.

Sedangkan namtan hanya bisa menggeleng pasrah memperhatikan teman-temannya.
Namun detik selanjutnya ia beranjak dati duduknya sambil meloto.

Brakkk..

"Nam?"

"kenapa"

"aku hampir saja melupakan sesuatu. Kit new, ayo temani aku mengambil pesanan ibuku" namtan melirik jam tangannya. Sungguh ia sudah telat 30 menit.

"aku saja. New, kau disini saja dengan... Em... Tay" jawab krist tak yakin.

New hanya mengangguk.

"kalian balik lagi kan?"

"tentu"

Tak terlalu banyak basa basi, akhirnya namtan dan krist pergi meninggalkan cafe.

Tersisalah tay dan new yang hanya ada di dalam keheningan.
"new" panggil tay mencoba memecahkan suasana.

"hemm..."

"ada sesuatu diwajahmu"

New mengerjapkan matany "a apaa?" tanya nya sembari memegangi wajahnya.

"kecantikan"

Seketika pipi new merona. Apa barusan? Apa tay sedang menggodanya?
"apa kau demam? Wajahmu merah new?" tanya tay alibi, padahal ia sendiri sadar kalau new sekarang sedang malu.

"ck. Teeeeee......." rengek new kesal.

"iya sayang ada apa?"

New berdecih kecil, yah selama bebapa hari kebelakang tay memang sering menggodanya bahkan semakin dekat dengan new, new tak tau kenapa ia tidak bisa menolak ajakan tay setiap kali.

"aku ini laki-laki tee, jika kau lupa itu" sakras new.

Pria di depannya mengangguk paham
"aku tau, yah kau lelaki. Lelaki yang cantik"

Lagi lagi tay berhasil membuat new malu.

"tee..."

"iyah say_"

"sufttt..." new meletakkan jari telunjuknya di bibir tay. "jangan gitu. Nanti aku beper kau mau tanggung jawab?" kesal new.

"menikahimu? Itu tanggung jawabnya? Maka aku akan dengan senang hati" tay menganggukkan kepalanya heboh.

"yak!! Kau pikir kau baru saja melecehkanku ha?! Makanya bertanggung jawab untuk menikahiku. Gila!"

Tay tersenyum "tadi apa yang mau kau katakan?" tanya nya lembut.

"tak ada, tak jadi" new memalingkan wajahnya keluar cafe.

"ha?" new mengerutkan keningnya ketika tak sengaja mendapati sosok pria kecil yang ia tau itu siapa.

LOVE ACTUALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang