Part 13

106K 3.5K 46
                                    

MAAF BARU BISA UPLOAD SEGINI, TAPI LANJUTANNYA BAKAL DI USAHAIN SCEPAT MUNGKIN :D

SELAMAT MEMBACA

DITUNGGU KRITIK DAN SARANNYA :)

***

 KARIN POV

                Suasana di dalam mobil sangat sepi, yang terdengar hanya suara mesin yang menyala saja. Dave melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Dia terlihat serius menyetir.

                Sementara aku hanya memandang keluar cendela, tanpa tahu bagaimana harus menjelaskan kebohongan yang tadi kuucapkan di depannya dan Raffa.Aku juga masih merasa sedikit syok dengan pertemuanku dengan Raffa tadi. Ku menarik napas dan kuhembuskan kembali, kemudian kutarik lagi napas dan ku henbusakan lagi, terus menerus seperti itu. Hal itu lumayan merenggangkan otot-ototku yang sedari tadi tegang.

                “ehm... Dave...” suara itu sangat pelan dan sedikit serak, hingga aku hampir tidak menyadari bahwa itu suaraku sendiri.

                “Kalo kamu ga siap buat cerita, aku gapapa kok” jawabnya tenang, kurasakan  tangannya mengusap puncak kepalaku. “Kamu tau rin, keberhasilan seorang pemimpin perusahaan itu 25 pesen karena kemampuan dan usahanya, 75 persen karena orang-orang yang setia di belakangnya, dan aku mau jadi 75 persen itu di hidup kamu. Jadi kamu bisa ngebagi beban kamu ke aku. Kamu bisa nyari aku kalo kamu ada masalah. Kamu bisa jadiin aku tempat kamu bersandar. Mungkin aku sendiri punya banyak kekurangan, tapi  aku janji, bakal selalu ada buat kamu, 24 jam. Oke?” Aku termenung meresapi setiap kata demi kata yang diucapkannya tadi. Kata-katanya menyentuh relung hatiku yang paling dalam, dan akhirnya aku mengangguk ketika mengerti maksud dari kata-kata Dave itu. Lalu kurasakan tangan dave kembali mengusap puncak kepalaku.

                “thanks Dave....”

                “Sama-sama...”  Dave menggenggam tanganku dengan tangan kirinya yang bebas. Tangan itu terasa hangat dan nyaman.

***       

                Hal pertama yang aku lihat saat membuka mata adalah, langit-langit kamarku yang berwarna putih. Kepalaku terasa berat sekali dan tubuhku seperti remuk. Aku meraih poselku yang berada meja, di samping ranjangku. Ada 8 misscall, 10 sms dan bbm dari Mike. Ku baca sms Mike satu persatu.

                From Mike:

                Rin, kamu dimana? Jangan lupa hari ini kita ada rapat buat proyek baru, aku tunggu kamu dikantor ya

                Nyawaku yang tadinya baru terkumpul setengah, tiba-tiba langsung penuh saat membaca sms dari Mike. Gawat! Aku lupa kalau hari ini kami ada rapat penting. Lalu dengan cepat ku buka sms ke dua Mike.

                From Mike:

                Kamu dimana? Udah berangkat?

Sms ke tiga Mike:

                From Mike:

                Rin, kamu kemana sih? Di tlp ga diangkat, sms ga dibales, bbm ga di baca? Kamu ga kenapa-napakan?

Sms ke empat:

                 From Mike:

                KARINA DEWANTI, WHERE ARE YOU?

Sms ke lima:

                From Mike:

                Rin, kamu dimana? Please bales sms-ku

                Aku tidak membaca sms-sms Mike yang lainnya. Kuraih jam weker yang berada di meja, di samping ranjangku. Jam menunjukan pukul setengah sembilan. Aku terlamat! Pantas saja, banyak sekali sms masuk dari Mike, karena tidak biasanya aku terlambat dan tidak mengabari apa-apa padanya. Dengan cepat ku balas sms Mike.

                To: Mike

                Sorry, aku telat bangun. Ini baru mau siap-siap berangkat.

               Tidak ku perdulikan rasa sakit yang menyerang kepalaku saat ku paksakan tubuhku untuk bangun. 

***

White LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang