Part 16

109K 4K 71
  • Didedikasikan kepada untuk semua readers-ku tersayang
                                    

AKHIRNYA BISA UPLOAD LAGI >_<

MAAF BUAT READERS YANG UDAH NUNGGU LAMA HEHE...

*PELUK DAN CIUM DARI INDRII* :D           

DAVE POV

                Terlalu dekat. Dua kalimat itu yang terlintas di otakku ketika melihat keakraban mereka saat rapat selesai. Ada perasaan aneh dalam diriku, ketika melihat kedekatan mereka. Apalagi saat mereka berdua melakukan kontak fisik seperti saat ini, perasaan aneh itu semakin terasa dan tak terkendali. Rasanya ingin sekali aku menarik tanggan Mike yang sedari tadi mengelus pucak kepala Karin. Sayangnya aku tidak bisa melakukan hal itu. Pasti akan aneh bila aku yang notabennya ‘sahabat’ Karin, melarang kontak fisik antara mereka berdua.

                Hari ini, Karin terlihat sangat cantik dalam balutan stelan kerjanya yang baru, juga rambutnya yang biasanya selalu di sanggul rapih, beberapa hari ini dia biarkan terurai.

                Ingin rasanya aku menyusupkan jemariku ke dalam untaian rambut itu.

                Kalau boleh jujur, aku lebih menyukai penampilan Karin yang sekarang. Well bukan berarti aku tidak menyukai penampilannya yang dulu. Aku juga menyukai penampilannya yang dulu, sederhana namun terkesan elegan.

                Dari dulu aku memang sudah menyadari kecantikan yang dimiliki Karin, hanya saja kecantikan itu tertutupi oleh penampilannya yang sederhana, juga gaya berpakaiannya yang hanya mengenakan baju-baju berwarna gelap sehingga tidak banyak orang yang mengetahui kecantikan yang ada di baliknya.

                Tapi hari ini, di ruang rapat ini, aku menyadari banyak mata yang memandang kagum ke arah Karin. Ada sedikit perasaan tidak rela di dalam hatiku. Kecantikan yang dulu hanya bisa di lihat oleh mataku, kini bisa dengan mudah di nikmati oleh mata-mata lain.

                JIKA BEGINI, AKU LEBIH SUKA KARIN BERPENAMPILAN SEPERTI DULU!! Agar hanya aku yang dapat menikmati kecantikannya. Mungkin aku egois, tapi melihatnya menjadi pusat perhatian benar-benar membuatku tidak tenang.

                “Mikee... berenti ga, rambutku jadi berantakan tau!!” kulihat Karin menepiskan tangan Mike dengan kesal. Bibir mungilnya mengerucut karena sebal. Sementara si mpunya tangan hanya tertawa melihat reaksi Kariin.

                “Kalo liat tingkah kalian yang kaya gini, pantes aja banyak gosip-gosip tentang kalian.” canda tawa diantara mereka berdua langsung terhenti mendengan kata-kata Jonathan.

                “Gosip?” sepertinya Jonathan telah seratus persen mendapat perhatian dari mereka berdua.

                 “Gosip kalo ternyata Mike Darmawan, ada hubungan khusus dengan sekretarisnya. Kamu juga pernah denger gosip itukan Dave?” well, aku memang pernah mendengar gosip itu beberapa kali, tapi bukan berarti aku tipe orang yang suka bergosip, aku hanya pernah mendengar teman-teman kencanku membicarakannya dengan temannya yang lain. Tunggu! Ralat! Aku hanya pernah mendengar MANTAN teman-teman kencanku membicarakannya dengan temannya yang lain.

                Aku hanya tersenyum acuh menanggapi pertanyaan Jonathan.

                “ehmm... sebenarnya kami memang memiliki hubungan khusus.” Deg, ada sesuatu yang mengganjal dalam diriku mendengar kata-kata itu di ucapkan oleh Mike. Sementara Mike, dia terang-terangan menatapku ketika mengucapkan kalimat itu. Entah mengapa aku merasa kata-kata itu memang sengaja di tunjukkan kepadaku.

White LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang