Seminggu kemudian, Lisa terbujur lemas dan masih terngiang kejadian itu. Lisa bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nya dan untuk membiayai uang sekolah. Laila sedang menginjak sekolah kelas XII dan membutuhkan biaya untuk pengambilan ijazahnya.
Tiba-tiba telepon berdering dari gawai Lisa, ternyata adik kandungnya yang bernama Novi. Dia adalah seorang TKW di Malaysia, sudah bertahun-tahun tinggal disana. Sehingga sudah mempunyai rumah, mobil beserta tanah hasil jerih payahnya kerja kerasnya.
"Mbak, aku prihatin dengan keadaan Mbak sekarang. Nanti aku akan kirim uang untuk kalian ya. Aku juga sekarang lagi di Indonesia kerja kontrak kok sudah selesai."
"Makasih ya dek. Mbak ga tau harus minjem kemana lagi. Hutang sudah berbelit di warung. Mbak malu kalo mesti berhutang lagi," ujar Lisa bersumringah.
"Laila kangen sekali tuh, mampirlah ke rumah Mbak ini, dek."
"Iya Mbak niatnya juga besok aku mau ke rumah. Aku juga kangen sekali sama keponakanku yang cantik ini."
"Ya sudah ditunggu di rumah ya dek."
"Oke Mbak, transferannya sudah aku kirim. Cepet-cepet deh kalian beli makanan kasihan Laila pasti sudah lapar."
Lisa langsung melihat transferan dari Novi. Benar saja uangnya sangat besar untuk kebutuhan perbulan. "Laila!!" sahut Lisa.
"Iya Bu, ini Laila sedang belajar buat mempersiapkan UN." "Ayo mau ikut ga, Ibu mau ke pasar sekalian beli keperluan dapur."
"Lah Bu, katanya ga punya uang. Jangan ngutang dulu lah Bu. Nanti Ibu warungnya marahmarah lagi, Laila ga mau itu terjadi kembali."
"Ada kok, tadi sudah ditransfer oleh Tante Novi."
"Tante Novi. Sudah pulangkah Tante Novi ke Indonesia. Laila kangen sekali."
"Iya besok Tante Novi mau silaturahmi kesini. Cepetan ganti baju, nanti keburu kesorean ke pasarnya."
Pada saat berada di pasar, Lisa bersama Laila memilah milih sayuran dan buah-buahan yang akan dibeli. Lumayan banyak untuk menyetok persediaan bulan ini.
Salah satu warga melihatnya heran Lisa bersama anaknya membawa barang belanjaan yang banyak. Lisa sempat emosi melihat tingkahnya. Namun, Lalila berbuat menyadarinya dan tidak menanggapinya.
"Duit dari mana tuh, kok bisa belanja segitu banyaknya. Ngutang lagi kayaknya ya," ucap mereka sembari berbisik.
"Sudah Bu. Ayo kita segera pergi dari sini."
Lisa sangat sedih melihatnya yang sedang memaki dirinya. Tak ada salah dari dirinya. Hanya keadaan yang menjatuhkan dirinya.
***
Keesokan harinya Novi berkunjung ke rumah Lisa. Dia mengendarai mobil mewah hasil kerjanya. Sehingga para warga terpana keelokan mobil Novi. Dalam hati mereka sedang bertanyatanya siapa yang mengunjungi rumahnya Lisa.
Kebetulan Lisa sedang menghidangkan makan siang untuk menyambut kadatangan adik kandungnya.
Novi membawa banyak bingkisan untuk keponakan dan kakak tercintanya. Ada boneka, baju, sepatu, barang make-up, dan makanan khas negeri Jiran, Malaysia. Laila sangat bahagia melihatnya.
"Bagaimana Laila senang tidak dengan barang bawaan yang Tante kasih untuk kamu ini?"
"Senang sekali Tante, makasih ya."
Lisa menghampiri mereka yang sedang berbahagia. Ia sangat membanggakan sekali terhadap adiknya yang dapat menghasilkan uang yang banyak.
"Melihat kamu sukses di Malaysia, Mbak juga pengen Laila sukses seperti kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Nyangkut di Kampung (TAMAT)
General FictionKasih ibu sepanjang masa. Seringkali mendengar kata-kata tersebut dalam ikatan harmonis. Lain halnya Raihanah yang sedari kecil saja. Namun setelah besar kurang dapat perhatian dari kedua orangtua. Sehingga memutuskan untuk tinggal di rumah Kakek. D...