Happy reading!
~~Hari demi hari dilewati seperti biasanya. Gracia yang sibuk mengobati seseorang secara mental dan Shani yang sibuk mengobati seseorang secara fisik, yang berbeda dari mereka sekarang hanyalah mereka yang menjadi semakin dekat.
Shani dan Gracia sering menghabiskan waktu bersama. Shani berhasil mempertahankan topengnya dan membuat Gracia terjatuh lebih dalam. Shani tidak hanya memenangkan hati Gracia, namun ia juga berhasil membuat Beby mempercayakan Gracia sepenuhnya pada Shani.
Tentu Shani merasa menang dalam hal ini, namun ia tetap tidak merasa puas. Ia ingin Gracia hanya untuknya.
Saat ini Shani sedang berada di dalam mobilnya dengan mata yang terpejam sembari menyandarkan kepalanya. Sampai akhirnya ia mendengar suara pintu mobil terbuka dan merasakan seseorang duduk disampingnya.
Shani yang masih memejamkan matanya, tiba-tiba saja tersenyum saat merasakan sebuah kecupan mendarat di pipi kirinya.
"Aku kan udah bilang ga usah jemput.." ucap Gracia sembari memakai seatbelt miliknya.
Shani membuka kedua matanya dan menoleh pada Gracia. "Tapi aku kangen.."
Gracia untuk sejenak tidak mengira jika seseorang yang berada dihadapannya ini merupakan seorang dokter bedah yang sangat terkenal dan memiliki banyak prestasi. Karna sekarang Shani bertingkah layaknya anak kecil, ia memandangi Gracia dengan puppy eyes nya dan juga dengan bibir bawahnya yang sedikit ia majukan.
"U-udah ayo jalan!" ucap Gracia yang entah kenapa tiba-tiba merasa gugup.
"Bagian mana yang kamu kurang paham dari kalimat 'aku kangen'?"
"Kan bisa sambil jalan"
Shani menggeleng cepat. "Aku masih betah natap kamu"
"Perasaan kamu sering banget natap aku setiap kita lagi bareng gini"
"Ohya?"
Gracia menganggukan kepalanya.
"Ya lagian kamu nya cantik banget, jadi aku betah lah liatinnya!" ucap Shani sedikit mengubah posisinya menjadi menyamping menghadap Gracia dengan kedua tangannya yang ia lipat di depan dada.
"Apa sih?!" Gracia mengibas-ngibaskan tangannya karna wajahnya mulai memanas sekarang.
"Muka kamu merah"
"Diem!"
Shani hanya tertawa pelan melihat Gracia yang sedang salah tingkah di tempatnya.
"Ohiya Gre, kamu diundang Papa hari ini buat makan malem bareng. Bisa kan?"
"Malem ini?"
Shani dengan cepat menganggukan kepalanya, sedangkan Gracia mencoba mengingat apakah nanti malam ia sudah memiliki janji atau tidak.
"Kayaknya ga bisa deh Shan.."
"Yaaah kenapa?" tanya Shani dengan memasang ekspresi sedihnya.
"Aku udah ada janji sama Zee-"
"Batalin ya?" ucap Shani memotong perkataan Gracia.
"Ya ga bisa dibatalin seenaknya dong Shan.."
"Oh yauda terserah" ucap Shani kembali mengubah posisi duduknya. Tanpa mengatakan apapun lagi, Shani tiba-tiba saja melajukan mobilnya.
Gracia menghembuskan nafas kasarnya, lagi-lagi ia harus menghadapi Shani yang marah padanya karna hal sepele. Bukan hanya sekali duakali, Gracia sudah sangat sering menghadapi Shani yang seperti ini dan ujung-ujungnya ia lah yang harus mengalah pada Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [END]
Fanfiction"Should i kill it for you?" "Yes, please.." [22 August 2021 - 13 Feb 2022]