Happy reading!
~~Semenjak kedatangan Celine, polisi memberikan waktu kepada Gracia untuk berbicara dengan pengacaranya. Dan disinilah mereka sekarang, ruangan yang tidak terlalu besar, namun cukup untuk mereka berdua untuk sekedar berbincang.
"Kemana Shani?"
Hanya itu pertanyaan yang sedari tadi keluar dari mulut Gracia. Celine mengabaikan pertanyaan Gracia dan lebih memilih untuk memberikan sebuah kertas kepada Gracia. Gracia mengerutkan dahinya, namun tetap membuka kertas tersebut.
Gracia semakin mengerutkan dahinya saat membaca isi kertas tersebut yang ternyata merupakan sebuah diagnosis medis tentang kesehatan mentalnya.
"Skizofrenia? 2006? Saya?" tanya Gracia menatap bingung sekaligus tidak percaya pada Celine.
Celine menganggukkan kepalanya. "Sejak kecil anda memiliki gangguan mental skizofrenia. Semua pembunuhan yang anda lakukan pasti terjadi saat anda tidak bisa membedakan mana yang merupakan halusinasi dan mana yang merupakan kenyataan. Saya sangat memahaminya. Jadi untuk di persidangan nanti, anda hanya perlu mengatakan yang sebenarnya tanpa ada yang harus ditutupi. Hakim pasti akan memberi sedikit keringanan atau bahkan anda tidak akan ditahan karna anda melakukan itu semua secara tidak sadar"
Gracia sontak meremas kertas yang berada di tangannya saat mendengar penjelasan panjang lebar dari Celine.
"Saya tidak memiliki gangguan mental skizofrenia dan saya tidak membunuh!" ucap Gracia penuh penekanan.
"Berhenti menyangkal Gracia, itu akan memberatkan anda di persidangan"
"Mengapa saya harus mengakui sebuah perbuatan yang tidak pernah saya lakukan?"
"Anda pasti kesulitan mengingat apa yang sudah anda lakukan, saya bisa memahaminya" Celine hendak keluar dari ruangan kecil tersebut, namun Gracia dengan cepat mencegahnya.
Gracia mendorong Celine dengan kasar. "Sudah saya katakan jika saya tidak pernah memiliki gangguan mental skizofrenia dan tidak ada yang salah dengan kemampuan mengingat saya!"
Celine masih bersikap tenang, ia menatap Gracia dan mengangguk seolah mengiyakan semua perkataan Gracia. Gracia perlahan menjauhkan dirinya dari Celine.
"Anda mempercayai saya?" tanya Gracia menatap harap pada Celine.
Celine tersenyum lalu menganggukan kepalanya. "Saya harap anda juga mempercayai saya"
"Tolong jangan bertindak bodoh saat di persidangan besok" ucap Celine saat beberapa polisi membuka ruangan tersebut.
Dua orang polisi membawa Gracia untuk kembali masuk ke dalam sel tahanan, sedangkan satu polisi lainnya masih berada di ruangan tersebut.
"Bagaimana?" tanya Polisi tersebut.
Celine mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Dia sudah mengakui semua perbuatannya"
~~
Karena keresahan publik dan juga tuntutan dari publik yang terus mendesak kasus pembunuhan berantai ini untuk segera diproses dan diselesaikan. Akhirnya Mahkamah Agung memutuskan untuk menggelar persidangan perkara pidana pada hari ini. Dan persidangan ini terbuka untuk umum.
Pukul 10 pagi, suasana ruang persidangan mulai ramai. Panitera, Jaksa Penuntut Umum, Penasehat Hukum dan para pengunjung sidang mulai memasuki ruangan persidangan.
"Hakim/Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri"
Semua orang yang berada di ruangan tersebut sontak berdiri saat Hakim mulai memasuki ruang persidangan. Saat Hakim sudah berada di tempatnya, panitera mempersilahkan para hadirin untuk duduk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [END]
Fiksi Penggemar"Should i kill it for you?" "Yes, please.." [22 August 2021 - 13 Feb 2022]