Happy reading!
~~Satu jam sejak Shani meninggalkan apartemen Gracia, Beby datang untuk menemui Gracia. Beby datang untuk sekedar mengecek keadaan Gracia karna Shani sudah menceritakan tentang niat jahat Dion pada Gracia. Tentu Beby merasa marah dan tidak terima, ketakutannya selama ini ternyata benar.
Beby melihat Gracia yang menatap kosong pada televisi, perlahan ia menghampiri Gracia dan duduk di sampingnya.
"Gre.." panggil Beby sembari mengusap sayang kepala Gracia.
Gracia menoleh pada Beby. Tanpa mengatakan apapun, Gracia segera memeluk kakaknya itu.
"Sekarang aku ngerti maksud kak Beby bilang kalau Dion ngincer sesuatu dari aku" ucap Gracia dalam pelukannya.
Beby enggan menanggapinya dengan ucapan, ia lebih memilih untuk mengusap punggung Gracia dan sebisa mungkin memberikan kenyamanan pada Gracia.
"Tapi untuk sekarang ada yang lebih aku takutin dari itu"
Beby mengerutkan keningnya. "Apa?"
"Shani" ucap Gracia sembari melepaskan pelukannya.
Beby semakin mengerutkan keningnya. "Shani?"
"Dia bisa ada di apartemen aku tepat saat Dion mau berbuat itu.."
"Kan kakak udah bilang tadi, Shani kakak suruh buat cek kondisi kamu karna kakak punya firasat buruk tentang kamu. Dan ternyata bener kan?"
"Aku ngerti, tapi anehnya dia bilang dia ga ketemu Dion semalem dan sekarang Dion susah buat dihubungi. Kak Beby ngerti kan kemana arah pembicaraan aku?"
Beby menganggukan kepalanya. "Tapi kakak kenal Shani udah lama Gre, dia ga bakalan ngelakuin hal yang engga-engga. Harusnya yang kamu curigain itu Dion, pacar kamu yang brengsek itu, bukan Shani."
"Terus gimana kak Beby ngejelasin hal ga masuk akal ini? Dion udah berhasil bikin aku ga sadar, itu artinya kesempatan dia udah terbuka lebar. Terus dia pergi gitu aja? Ga mungkin kak Beby! Pasti ada sesuatu yang terjadi pas aku ga sadar!"
Beby dengan santai menganggukan kepalanya. "Iya bisa aja kaya gitu, karna ada sesuatu yang mendadak makanya dia pergi gitu aja? Makanya pas Shani ke apart kamu, dia ga ketemu sama Dion"
"Sebegitu percayanya kak Beby sama Shani?"
Beby menganggukkan kepalanya yakin, sedangkan Gracia menghembuskan nafas kasarnya.
"Shani terlalu misterius kak. Dia juga pinter mainin ekspresi, aku susah bedain mana ucapan dia yang bercanda mana yang serius. Dia pinter nyembunyiin sesuatu"
"Tapi dia ga pinter tuh nyembunyiin perasaan dia ke kamu" ucap Beby terkekeh.
"Kak Beby aku serius!"
Beby tertawa karna berhasil mengerjai adiknya itu.
"Kamu jangan terlalu nethink deh sama Shani"
"Kak Beby disogok apa sih sama Shani ampe ngebelain terus" ucap Gracia mendengus kesal.
"Bukan gitu, kakak tau sifat kamu Gre. Sekarang kamu curiga terus mikir yang engga-engga tentang Shani, pas nanti ternyata terbukti Shani ga kaya gitu, kamu pasti ngerasa bersalah udah curiga sama dia."
Gracia kali ini menghembuskan nafas lelahnya. Apa yang dikatakan oleh Beby adalah sebuah kebenaran. Jika kecurigaannya tidak terbukti benar, maka Gracia bisa menyalahkan dirinya sendiri untuk waktu yang lama.
"Mending sekarang kamu ga usah mikir yang macem-macem dulu, kakak yakin Dion baik-baik aja"
"Hmm.."
"Kadang kakak tuh aneh sama kamu, orang udah niat jahat sama kamu tapi kamu masih khawatirin dia. Kamu tuh jadi orang terlalu baik Gre" ucap Beby yang terkadang kesal pada adiknya karna selalu bersikap sangat baik pada siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [END]
Fanfic"Should i kill it for you?" "Yes, please.." [22 August 2021 - 13 Feb 2022]