Happy reading!
~~"Kamu denger juga Nan?"
Sontak Jinan dan Cindy menoleh kearah sumber suara. "K-kak Gracia.."
Gracia mengambil posisi duduk di samping Jinan sembari menunggu Jinan menjawab pertanyaan sederhana darinya.
"Denger apa?" ucap Jinan berbalik bertanya.
"Ribut-ribut"
"Emang kak Gre denger?" tanya Cindy membuat Gracia menoleh kearahnya.
Gracia menggeleng dengan wajah polosnya.
"Lah terus?!" ucap Jinan dan Cindy bersamaan.
Gracia terkekeh pelan melihat ekspresi bingung dari Jinan maupun Cindy.
"Tadinya mau iseng ngagetin kalian aja.. Ehh berhasil" ucap Gracia memasang senyum tak bersalahnya.
Seketika Jinan dan Cindy menggelengkan kepalanya, menatap tidak percaya pada Gracia. "Bisa-bisanya.."
"Tapi emang semalem ada ribut apaan disini?" tanya Gracia menatap selidik pada keduanya.
Saat Jinan hendak membuka mulutnya, Cindy tiba-tiba saja berdiri membuat Gracia dan Jinan mengalihkan pandangan kearahnya. Mereka berdua menatap bingung pada Cindy, sampai satu kalimat yang keluar dari mulut Cindy membuat Gracia menatap terkejut sekaligus menahan tawanya, sedangkan Jinan sudah siap menghajar Cindy dengan seluruh kekuatannya.
"We make out.."
Tepat setelah mengatakan hal itu, Cindy berlari meninggalkan Jinan dan Gracia sembari tertawa. Jinan dengan cepat menoleh pada Gracia yang sedang susah payah menahan tawanya.
"Kak Gre jangan percaya!"
"Loh kenapa?" ucap Gracia dengan tawanya.
"Pokoknya jangan percaya! Kisah percintaan aku sama Cindy itu genre nya psycho-thriller bukan romance comedy!"
Gracia tertawa mendengar lelucon yang dilontarkan oleh Jinan, sedangkan Jinan hanya bisa mendengus kesal. Jinan melihat Shani yang hendak menghampiri Gracia, maka dari itu ia segera berpamitan pada Gracia untuk menyusul Cindy.
"Tuh anaknya jadi kabur gara-gara kamu kesini" ucap Gracia begitu Shani berdiri di hadapannya.
"Enak aja! Dia kabur karna kebauan kamu, sana mandi cepet!"
Gracia bangkit dari duduknya, berdiri tegap menatap Shani dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Kok kamu udah rapi aja sih?!" tanyanya saat melihat Shani yang sudah mengenakan pakaian kerjanya lengkap dengan jas kebanggaannya.
Gracia tiba-tiba tersenyum penuh arti saat melihat Shani berdiri di tepi kolam renang. Shani mengetahui maksud dari senyuman Gracia, dengan begitu ia menghindar tepat saat Gracia hendak mendorongnya.
BYUR!
"SHANI!"
Shani memutar badannya, menyaksikan Gracia yang berada di dalam air. Shani mengerutkan keningnya ketika melihat Gracia yang seakan-akan kesulitan berada di dalam air.
"Shani.. To-long!"
Shani dengan santainya memasukan kedua tangannya ke dalam saku jas yang ia kenakan, menatap Gracia tanpa rasa khawatir meskipun Gracia sedang kesulitan dan mungkin saja tenggelam.
"Aku tau kamu cuma pura-pura"
"A-aku beneran.. Ga.. Bisa.. Berenang!"
Tanpa Shani sadari ia sedang memainkan jarinya di dalam saku jas. Saat Shani menyadari hal tersebut, ia segera menghentikannya. Untuk pertama kalinya ia merasakan perasaan aneh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OVER YOU [END]
Fanfiction"Should i kill it for you?" "Yes, please.." [22 August 2021 - 13 Feb 2022]