COY 19

7.1K 891 74
                                    

Happy reading!
~~

Semenjak kejadian dimana Hanna mengatakan bahwa Shani merupakan anak kecil yang 15 tahun lalu membedah tikus di halaman rumahnya, sedikit banyak mulai mempengaruhi sikap Gracia. Shani yang merasakan perubahan itu, siang ini segera menghampiri Gracia. Shani tersenyum saat Gracia menyadari keberadaannya, namun tanpa Shani duga, Gracia langsung memutus kontak mata mereka dan pergi begitu saja.

Shani langsung beranjak dari tempatnya untuk menahan Gracia. "Gee.."

Gracia menghentikan langkahnya dan memaksakan senyumnya. "Maaf ya Shan, aku lagi sibuk"

"Tapi ini jam istirahat?"

Gracia tidak mengatakan apapun, ia hanya tersenyum dan melepas perlahan tangan Shani yang berada di pergelangan tangannya.

"Kamu ngehindar dari aku Gre!"

Gracia menggeleng. "Engga Shan, akhir-akhir ini aku lagi sibuk"

Gracia langsung berjalan meninggalkan Shani, namun Shani tidak membiarkan Gracia pergi begitu saja, Shani mengekor dibelakang Gracia.

Gracia menghentikan langkahnya dan berbalik. "Kamu ngapain ngikutin aku?!"

"Aku ada buat salah?" tanya Shani sembari mengangkat kedua alisnya.

"Ga ada Shani! Jadi stop ikutin aku!" ucap Gracia berjalan cepat memasuki lift.

Shani tidak menghiraukan peringatan dari Gracia, ia tetap mengikuti Gracia hingga kedalam lift.

Gracia mendengus kesal dan memilih untuk menganggap Shani tidak sedang bersamanya.

Begitu pintu lift tertutup, Shani tiba-tiba saja bergerak mendekati Gracia. Gracia hanya menoleh sekilas pada Shani, lalu kembali menjauh.

"Gee, ayo ciuman!"

Gracia sontak menatap kaget pada Shani. Sedangkan yang ditatapnya hanya menampilkan senyuman tak bersalahnya.

"Dasar aneh!" ucap Gracia mencibir Shani.

"Ayolah Gre.. Apapun masalahnya, bisa diselesaikan dengan ciuman" ucap Shani dengan entengnya.

"Ngaco kamu!" ucap Gracia sembari mendorong Shani yang mendekat kearahnya.

Ting!

Begitu pintu lift terbuka, Shani dan Gracia tidak sengaja bertemu dengan Beby. Beby menatap Shani dan Gracia secara bergantian, ia tiba-tiba saja menarik lengan Gracia agar keluar dari dalam lift. Gracia mengerutkan keningnya saat Beby malah masuk kedalam lift bersama Shani.

"Lah!" hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Gracia saat pintu lift mulai tertutup.

"Kita harus bicara, Shani!" ucap Beby begitu pintu lift tertutup.

"Oke, dimana?"

"Rooftop?"

"Sounds good.." Shani menyunggingkan senyumnya sembari memasukan kedua tangannya ke dalam saku jas.

Keheningan mulai menyelimuti mereka, bahkan sampai keduanya tiba di rooftop. Shani hanya menatap lurus ke depan, begitupun dengan Beby.

"Aku udah lama kenal sama kamu, Shan" ucap Beby mulai membuka suaranya.

"Tapi bodohnya aku ga pernah sadar kalau kamu itu orangnya.."

"Kamu terlalu pintar nyembunyiin semuanya"

Beby tiba-tiba saja mendengar tawa pelan Shani, lalu Shani dengan santainya duduk pada tembok yang berada didepannya sembari menatap kebawah gedung. Beby bergidik ngeri melihat hal tersebut.

CRAZY OVER YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang