Festival! (1)

439 58 6
                                    

Festival dimulai!

Festival Magician yang sudah menjadi tradisi Moniyan untuk diadakan selama dua hari dalam sepuluh tahun. Untuk mendoakan para leluhur atas perlindungan dan kekuatan mereka yang menuruni generasi ke generasi.

Seluruh Mage di Land of Dawn beramai-ramai mendatangi kota Lumina untuk menikmati festival. Sepertinya halnya yang dirasakan oleh nona Baroque.

"Huwaa ramai sekali!" Seru Guinevere di tengah kerumunan. "Banyak stand makanan!"

"Ingat untuk tidak jauh-jauh dariku." Ucap Granger mengingatkan.

"Ya ya aku tahu, sekarang ayo kita nikmati Festival ini. Kita mulai dengan membeli manisan!" Ajak Guinevere sembari menarik lengang besar milik sang pria.

Stand demi stand dilalui oleh Guinevere, membeli berbagai macam makanan dan minuman dengan porsi yang bisa dikatakan seperti porsi kuli bangunan. Seolah perut kecil milik sangat gadis mampu menampung semuanya, bahkan Granger yang notabene memiliki tubuh yang lebih besar. Merasa mual saking kekenyangan.

"Ahh.. puas sekali rasanya!" Seru sang gadis sambil menepuk pelan perutnya. "Selanjutnya apa ya?"

"Nona Guinevere... Bisakah kita istirahat sebentar?" Nampak wajah Granger sangat pucat bahwa dirinya sudah tak tahan untuk menampung lebih banyak lagi makanan. Bahkan Granger sendiri berpikir umurnya menjadi 50 tahun lebih tua.

"Dasar kakek kakek, tinggal nunggu tuh uban menutupi seluruh rambut hitammu." Cibir Guinevere sambil menunjuk kearah sebagian rambut Granger yang berwarna putih.

"Ini bukan uban."

"Ya sudah, ayo kita cari tempat duduk kosong."

Singkat waktu, setelah mendapati tempat kosong. Granger dan Guinevere duduk berdampingan sambil memperhatikan orang-orang berlalu lalang menikmati festival, sesekali manik Guinevere mengarah ke puncak Lumina. Disana terdapat sebuah pusaran energi sihir. Terlihat sangat cantik bagi Guinevere dengan warna biru laut di tambah dengan manik-manik keemasan.

"Kudengar jika pusaran energi itu tak sengaja lepas.. Maka akan terjadi sebuah ledakan yang dasyat yang mampu menghancurkan kota Lumina." Ucap Guinevere membuka obrolan. "Tapi bisa juga diserap, asal tubuhmu mampu menampung sihir yang kuat itu."

"Penyihir hebat mana yang mampu menampungnya?" Tanya Granger.

"Yang jelas adalah aku!" Jawab Guinevere percaya diri.

"Pfft."

Spontan Guinevere menatap Granger tajam, "barusan kau tertawa?"

Granger diam tak berkutik, tetap memasang wajah temboknya dengan gagah. Tentu Guinevere tahu bahwa pria ini menyembunyikan ekspresinya di balik mantelnya itu atau dia hanya berpura-pura memasang poker face-nya itu.

"Hey! Aku berbicara denganmu!"

"Sepertinya perutku sakit dan butuh toilet." Balas Granger singkat.

"Jangan mengalihkan pembicaraan!" Guinevere memukuli lengan Granger berkali-kali layaknya sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

Tentu perilaku mereka menjadikan pusat perhatian orang-orang yang lewat di sekitar sana.

"Pasangan yang baru menetas sudah bertengkar saja." Celetuk Kimmy yang tiba-tiba saja datang.

Guinevere tercengang sampai wajahnya tersipu malu, "k-kami bukan pasangan!"

Kimmy tertawa, "tidak usah malu-malu begitu. Aku mendukung kalian kok! Ngomong-ngomong, apa kau mau melihat penemuan baruku?"

Guinevere menggeleng cepat, "aku masih ingin menikmati festival, Kimmy."

Jangan Ikuti Aku! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang