Diary Papat

3.1K 361 1
                                    

Win masuk ke dalam kelasnya. Semua teman Win menyapa Win. Win tersenyum terpaksa. Selalu seperti itu setiap hari. Baik di depan.

Win duduk di tempat duduknya paling belakang. Kalian hanya tau orang pintar duduk di depan bukan? Tapi tidak berlaku untuk Win. Win suka duduk di belakang.

Teman-teman Win mendatangi meja Win. Mereka menyapa Win.

"Win kamu udah belajar?"

"Win kamu udah makan belum tadi?"

"Udah" jawab Win singkat.

"Win boleh gak nanti kalau aku lupa rumus aku tanya kamu?"

"Boleh sih kalau pak Grey gak tau"

"Bener ya Win. Terima kasih"

"Sama-sama"

Mereka semua kembali ke tempat masing-masing. Masih ada 20 menit lagi sebelum bel masuk. Win mengeluarkan hpnya. Win akan mengirim pesan kepada Bright.

Win menatap tak suka foto profil Bright. Bright dan teman wanitanya atau pacarnya. Win tak tahu itu. Win mulai mengirim pesan kepada Bright.

Bright

Hai Bright, gue Win.

Win menunggu sedikit lama untuk dapat balasan dari Bright.

Ting

Suara hp Win berbunyi. Win melihat notif itu. Ternyata Bright membalas pesan Win.

Oy kenapa?

Gak papa, pengen kasih tahu nomor gue aja.

Oh udah gue save.

Lu cuek banget sih. Tadi pagi aja perhatian gitu.

Gue cuma bantuin bukan perhatian. Kalau gak penting gak usah chat lagi.

Oh, maaf.

Bright tak membalas lagi pesan Win. Bright sedang berkumpul dengan teman-temannya

"Siapa?" tanya teman Bright

"Cowok yang tadi gue tolongin"

"Oh. Boleh juga tuh cowok. Mau taruhan gak?" tantang teman Bright yang lain.

"Ogah, gue udah ada Brina" tolak Bright

"Gue sih gak papa. Asal kalau lu menang bagi sama gue" ucap Brina.

"Bangsat lu"

Mereka semua tertawa.

"Gue tantang lu buat baper dia. Lu tidurin dia. Setelah itu lu menang"

"Gue suka nih kayak gini" ucap Brina.

"Rese lu semua. Brina aja belum gue tidurin"

"Mata lu" umpat Brina.

"Udahlah gampang itu. Tuh anak kayaknya juga udah suka sama lu. Tinggal manisin bentar udah menang lu"

"Perjaka gue bangsat"

"Itung-itung untung lu. Lu belum pernah coba kan? Coba aja siapa tau ketagihan"

"Oke gue terima. Apa hadiahnya?"

"Apa aja dah yang lu minta"

"Oke deal"

Mereka semua tertawa bersama.

DISEKOLAH WIN

Guru memasuki kelas. Winpun memasukan hpnya kedalam tas.

"Hari ini ulangan, letakkan semua tas di loker"

"Baik pak"

Semua murid meletakkan tasnya di loker. Win hanya menatap malas. Setelah semua kembali duduk, guru membagikan soalnya.

Win menatap soal itu dan tersenyum. Dia yakin akan mendapatkan 100. Win juga mengerti teknik yang digunakan Pak Grey untuk penilaian.

Win segera mengerjakan soal itu. Win hanya butuh teliti. Tak membutuhkan waktu lama Win selesai mengerjakan itu. Win melihat teman-temannya dan ternyata banyak yang menatap Win dengan memohon.

Win segera mengumpulkan jawabannya. Win maju ke depan. Namun ditengah jalan, Win memberikan sobekan kertas yang berisi jawaban. Kertas itu akan berputar hingga akhir.

Setelah selesai, Win keluar dari kelasnya. Namun sebelum keluar Win mengambil hpnya. Win menuju ke lapangan. Dia ingin bermain basket. Peraturan di sekolahnya, jika sudah selesai mengerjakan ulangan, mereka boleh keluar. Tapi tidak boleh mengganggu pembelajaran kelas lain.

Win memikirkan kembali untuk mengajak bertemu Bright. Dia ingin lebih mengenal Bright. Win mrngeluarkan hpnya.

Bright

Bright nanti bisa ketemu?

Tak membutuhkan waktu lama, Bright membalas pesan dari Win.

Bisa, datang ke tempat tadi aja.

Oke

Win segera memasukan hpnya di saku. Win mengambil bola basket yang ada di lapangan. Tidak ada yang menggunakan. Win akan bermain sedikit walaupun kakinya sedikit sakit.

° DIARY BRIGHTWIN °

Diary Hitam [ Bright x Win ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang