Diary Telulas

3K 392 27
                                    

Win mendapatkan kontrakan kecil. Setidaknya Win ada tempat untuk beristirahat. Win menatap kontrakan itu.

"Gak papa ya nak, kita tinggal di tempat kecil. Maaf papa gak bisa kasih kamu rumah besar"

Win mengelus perutnya yang masih datar. Win melihat hpnya. Tidak ada pesan dari Bright. Win memutuskan untuk menghapus semua nomor Bright dan teman-temannya. Dia tidak ingin menyakiti siapapun lagi.

Namun ketika menghapus nomor anak-anak. Reka mengirimkan pesan bahwa dirinya akan ke rumah Win.

Reka

Win gue ke rumah lu ya.

Mau ngapain Ka?

Ada yang mau gue kasih ke lu.

Gue udah gak di rumah. Lu datang aja ke kontrakan gue.

Kok bisa? Kirim alamat lu

Jln Anugroho nomor 32

Gue kesana.

Win tak membalas pesan dari Reka. Hingga 10 menit kemudian ada yang mengetuk pintunya. Win membuka pintu. Win menyapa Reka dengan senyuman.

"Ngapain Ka cari gue?"

"Lu ngapain ngontrak njir. Diusir lu"

Reka tertawa. Win hanya tersenyum.

"Iya gue diusir"

Reka memberhentikan tawanya.

"Gak lucu Win"

Reka menatap wajah Win.

"Wajah lu kenapa?"

"Gak papa, duduk diluar aja ya. Gak enak bawa masuk orang asing"

"Oh gak papa"

Win dan Reka duduk di depan kontrakan Win. Reka masih menatap wajah Win.

"Lu udah tahu tentang Bright sama Brina?"

Win hanya mengangguk.

"Lu gak sakit hati?"

"Gak. Gue ikhlas. Memang seharusnya gue gak datang di kehidupan Bright. Gue ganggu hubungan orang njir"

Win tertawa. Namun Reka melihat itu seperti ada kesakitan yang disembunyikan.

"Setidaknya gue udah bantu Bright buat baikan sama keluarganya. Tugas gue sebagai teman udah selesai"

"Maaf Win"

"Gak papa kok. Tapi gue cuma mikir. Apa salah gue sampai gue kalian jadiin taruhan. Gue aja baru kenal kalian semua. Gue cuma punya kalian, gue anggep kalian semua keluarga gue. Gue gak punya siapa-siapa. Teman gue di sekolah fake semua. Orang tua gue cuma jadiin gue alat untuk penerus keturunan aja. Gue dituntut belajar terus. Gue gak punya teman"

"Tapi tenang aja, gue gak bakal lagi kok hadir di markas lagi. Itu bukan tempat gue. Taruhannya kan udah selesai"

"Lu masih punya gue Win"

"Gak Ka. Kita hanya saling kenal. Sekarang gue udah gak butuh teman kok. Gue udah punya anak gue"

"Maksut lu?"

Win mengelus perutnya yang rata.

"Mungkin lu gak bakal percaya. Gue laki-laki bisa hamil. Dan sekarang gue hamil"

"Anak Bright"

"Hahaha ya iyalah. Gue lakuin itu cuma sama Bright"

"Lu gak kasih tau Bright?"

"Buat apa sih Ka? Lu mau gue jadi PHO? Cukup kemarin-kemarin aja sih. Kasian Brina. Gue bisa jagain anak ini sendiri"

"Lu masih punya gue. Gue mau gantiin Bright jadi ayahnya"

"Gak perlu Ka. Lu bisa dapetin yang gak rusak. Masa depan lu masih panjang"

"Gue sayang sama lu Win"

"Sekarang gue gak percaya kata sayang lagi Ka. Cukup buat gue. Sekarang kita cuma kenal ya Ka, jangan terlalu dekat. Sampaikan sama temen-temen terima kasih udah mau jadi temen gue walau sebentar"

"Win"

"Pulang ya Ka, gue capek banget dapet amukan dari papa gue. Gue mau istirahat Ka"

"Ini ada nasi padang buat lu"

"Terima kasih, uangnya gue ganti bentar"

"Gak usah Win"

Win melangkahkan kakinya memasuki kontrakannya. Reka masih terdiam hingga Win keluar dari kontrakannya.

"Terima kasih ka. Ini uangnya"

"Gak usah Win"

"Gak papa, jangan sering beliin gue makanan. Takut uang gue habis, gue gak bisa ganti"

"Lu gak perlu ganti Win"

Win tersenyum.

"Terima kasih. Pulang gih. Oh iya jangan kasih tau siapapun kontrakan gue"

"Iya. Gue pulang dulu. Uangnya gak usah diganti"

"Gak Ka"

Win menarik tangan Reka. Win meletakkan uangnya di telapak tangan Reka.

"Gue gak mau ada hutang nanti Ka"

Tanpa menjawab lagi, Reka membuang uang itu lalu pergi meninggalkan Win. Win menatap Reka tersenyum.

"Maaf Ka, gue cuma gak mau jatuh lagi. Sekarang, gue cukup punya anak gue. Gue gak butuh teman apalagi pasangan"

Win memasuki kontrakannya. Win akan segera tidur. Besok dia masih harus sekolah.

° DIARY BRIGHTWIN °

KEJUTAN !!!!!

Diary Hitam [ Bright x Win ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang