Diary Songo

3K 355 7
                                    

Hari ini Win rela membolos untuk bersama Bright. Pertama kalinya di hidup Win. Bright menjemput Win di depan gerbang sekolahnya. Win lari ke wc umum untuk mengganti bajunya.

Win menemui Bright. Bright nampak terpesona melihat Win yang memakai hoodie kebesaran. Wajah Win terlihat imut.

"Ayo" ucap Win

Win mulai menaiki motor Bright. Bright mencari tangan Win untuk memeluk pinggangnya. Seperti sudah terbiasa.

Bright mulai menjalankan motornya menuju markas. Bright menyuruh mereka semua sembunyi. Hanya untuk pembuktian saja kepada mereka kalau Bright udah nidurin Win.

Sesampainya di markas, Bright segera memarkirkan motornya. Bright menarik tangan Win untuk masuk kedalam salah satu kamar itu.

"Ngapain ke kamar. Diluar aja napa" ucap Win

"Lebih enak di kamar sih"

"Hm"

Win mulai melihat-lihat isi kamar itu. Banyak foto Bright yang sedang trip. Win menunjuk salah satu foto.

"Lu lucu di sini"

"Mana ada gue lucu. Gue keren tau"

"Iya deh percaya"

Bright memeluk Win dari belakang. Win pun mencoba menormalkan detak jantungnya. Tangan Bright mulai masuk ke dalam hoodie Win. Perlahan masuk ke dalam baju Win.

"Lepasin njir"

"Ayolah, lu sayang gue kan?"

"Iya gue sayang sama lu. Tapi gak gini njir"

"Lu belum pernah"

"Belum lah"

"Ya udah pertama buat gue. Gue janji gak bakal ninggalin lu"

"Halah modus lu"

"Percaya sama gue. Gue janjiin lu kenikmatan deh"

"Gak"

Tangan Bright mulai memainkan nipple Win. Win tak bisa menahan desahannya.

"Enak kan?"

Win tak menjawab pertanyaan Bright. Terlalu enak. Bright membalik tubuh Win, lalu mulai melepaskan hoodie Win. Bright mulai menciumi pipi Win. Setelah puas dengan pipi tembam Win, Bright mencium bibir Win.

Tangan Bright masih setia bermain dengan nipple Win. Win hanya menikmati permainan Bright. Tangan Bright mulai melepaskan baju yang dipakai Win. Terlihatlah tubuh putih milik Win. Bright melihat tangan Win.

"Ini kenapa?"

"Gak papa"

"Win"

"Jadi main gak? Kalau gak gue pake baju lagi"

Bright kembali menciumi bibir Win, tangan Bright mengelus punggung Win. Win menahan tangan Bright.

"Jangan pegang punggung gue"

"Lu kenapa?"

"Gak papa"

Tanpa persetujuan Win, Bright membalik tubuh Win. Bright menatap punggung Win yang memerah.

"Lu kenapa?"

"Gak papa. Alergi biasa"

"Win gue pacar lu bukan? Jujur sama gue Win"

Tanpa menjawab pertanyaan Bright, Win mulai turun untuk mengoral junior Bright. Bright menahan Win.

"Jawab gue. Lu kenapa?"

"Apa sih Bright. Ini alergi biasa"

"Gue emang bodoh Win, tapi gue bisa bedain alergi sama bekas cambukan"

"Udahlah Bright"

Win kembali jongkok dan melepaskan celana Bright. Win memegang junior Bright.

"Gak, kita gak bakal main"

"Yakin, udah berdiri tuh"

"Win, tolong jawab pertanyaan gue"

"Apa sih Bright"

Win mulai memasukan junior Bright ke dalam mulutnya. Win mulai mengoral junior Bright. Seketika Bright melupakan pertanyaannya tadi. Win memberikan kenikmatan untuknya.

"Ahhhh Winnnn mulut lu enak bangettt"

"Winnnn ahhhhh"

"Fuckkkkk ahhhhh"

Win segera menarik tubuh Win dan menidurkan di ranjang. Bright melepas celana yang dipakai Win. Tubuh naked Win, membuat Bright semakin horny.

Bright mulai menindih tubuh Win. Bright menciumi bibir Win.

"Gue masukin ya. Maaf kalau sakit. Gue gak ada pelumas"

"Gila lu gak ada pelumas ngajak main"

"Win ayolah"

"Gila lu"

Bright yang mendapat ide pun menyuruh Win mengemut jarinya. Dirasa cukup basah, Bright mulai memasukan jarinya ke hole Win.

"Ahhhh gila sakitttt Bright"

"Bentar aja Win. Nanti gak sakit lagi"

"Sakittt begooo. Keluarin"

Bright mulai menggerakan jarinya. Masuk lalu mengeluarkan jarinya. Bright yang merasa hole Win sudah mulai melonggar pun segera membalik tubuh Win.

"Gue masukin. Kalau sakit tahan bentar"

"Hm"

Bright mulai memasukan juniornya ke dalam hole Win.

"Aaahhhhh sakiiittt Brightttt"

"Ahhhhhh tahan bentar Winnn ahhh"

Bright melakukannya dengan pelan. Perlahan Win mulai menikmati permainan Bright.

"Cepetin Bright"

"Hm"

Bright mulai mempercepat gerakannya. Tubuh Win bergerak seolah mengikuti tusukan Bright.

"Ahhhhhhhh Brightttt"

"Winnnnnn ahhhhh"

"Bright terusssshhhhh ahhhh"

"Winnnnnnnn"

"Brighttttt terushhh yahhhhh"

"Winnnnn hole lu ahhhhhh enakkkk"

"Brightttt disana ahhhh"

"Winnnn gue keluarin di dalammm ahhhh"

"Jangannnnn"

Tanpa mendengar jawaban Win, Bright mengeluarkan spermanya di dalam. Sedangkan Win juga sudah mengeluarkan spermanya. Wajah Win memucat. Bright mengeluarkan di dalam.

"Gak, cuma sekali. Gak bakal jadi" batin Win.

Namun rasa takut terus menghantui Win. Win takut hamil.

"Win sekali lagi ya"

"Hah?"

Tanpa menunggu lama, Bright kembali menggerakkan pinggulnya. Membuat Win kembali mendesah. Teman-teman Bright yang mendengar itu tersenyum. Bright menang.

Berkali-kali Bright mengeluarkan spermanya di dalam hole Win. Wajah Win semakin memucat. Dia takut hamil. Dia masih ingin sekolah.

° DIARY BRIGHTWIN °

Jangan lupa subscribe, like and coment 😂😂

Diary Hitam [ Bright x Win ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang