Diary Selikur

3.3K 381 64
                                    

Bulanpun telah berganti. Kandungan Win sudah masuk usia 9 bulan. Namun perkataan Bright tidak ada yang terbukti. Pada awalnya Bright memang berubah. Namun lama-kelamaan, Bright mulai kasar kepada Win.

Hari ini Bright pulang dengan keadaan mabuk. Bright memaksa membuka pintu Win. Win sudah meringkuk ketakutan. Bright mulai mendobrak pintu Win. Berhasil.

Bright mulai masuk ke dalam kamar Win. Terlihat Win yang sudah menangis ketakutan. Bright menutup kembali pintu utama. Setelah itu Bright kembali ke kamar Win.

"Gue butuh lu buat puasin gue"

"Gak Bright. Tolong jangan lakuin itu"

Bright tak mendengar permintaan Win. Bright mulai mendorong tubuh Win hingga tertidur. Perut Winpun sudah membesar. Bright menampar perut Win.

"Gara-gara lu hamil gue putus sama Brina"

"Seharusnya gue gak kenal lu. Lu tuh nyusahin. Lu tuh kutukan buat gue. Lu gay menjijikan"

Perut Win terasa sakit. Bright memaksa membuka celana dalam Win. Selama hamil besar, Win lebih sering memakai kaos yang besar. Bright mulai melepaskan baju dan celananya.

Tanpa pemanasan, Bright mulai memasukan juniornya. Bright mencari kepuasannya sendiri.

"Aaaahhhhhh Briiiiiii. Guee sayanggggg samaaa luhhhh ahhhhh"

"Briiii ahhhhhh"

"Briiii ahhhhhh anakkkk kitaaa gak papa kan?"

"Ahhhhhh Briiii"

Win hanya menutup mulutnya, jika dia mengeluarkan suara, dia takut akan kena pukulan lagi oleh Bright.

"Ahhhhhh Briiiiiii gueee mauuuu keluarrrr"

"Ahhhhhhhh"

Bright mengeluarkan spermanya di dalam hole Win. Bright terjatuh di samping Win. Win segera bangun dari tidurnya. Win menyelimuti tubuh Bright. Win akan tidur di sofa depan. Dia tidak ingin dipandang jijik oleh Bright.

Pagi harinya.

Bright terbangun dari tidurnya. Dia melihat keadaannya, telanjang. Bright segera memakai bajunya dan segera mencari Win. Bright melihat Win yang sedang tertidur di sofa. Bright mendekat ke arah Win. Bright mulai mengelus wajah Win.

Win merasa seperti ada yang mengelus wajahnya pun segera bangun. Mata Win menatap takut Bright. Namun Win berusaha tenang.

"Sayang, kamu udah bangun"

"Bright, mari kita akhiri ini semua"

"Maksut kamu apa sayang"

Win menatap Bright.

"Kalau kamu masih cinta sama Brina, balikan gih. Aku gak maksa kamu disini kok"

"Kita putus baik-baik ya Bright. Ayo kita jadi orang asing lagi. Jagain anak lu sama Brina ya"

"Win gak gitu Win"

Win menangkup wajah Bright.

"Terima kasih lu udah mau tanggung jawab beberapa bulan ini. Gue bersyukur banget bisa merasakan kebahagiaan sedikit"

Win mengambil uang yang ada di belakangnya.

"Ini uang lu gue kembaliin. Gue selalu simpan uang lu. Ternyata harus gue kembaliin sekarang"

Diary Hitam [ Bright x Win ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang