Tinggal Kenangan

1.4K 158 47
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Dilraba berada dipemakaman tengah malam diantar oleh Meng Ziyi, Qi Peixin dan Ghuocheng, dan mereka semua tampak gemetar ketakutan karena tengah malam berada dikuburan yang sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini Dilraba berada dipemakaman tengah malam diantar oleh Meng Ziyi, Qi Peixin dan Ghuocheng, dan mereka semua tampak gemetar ketakutan karena tengah malam berada dikuburan yang sepi.

Dilraba menggandeng tangan Meng Ziyi erat2 sedangkan Qi Peixin menggandeng tangan Ghuocheng erat2, suasana malam ini tampak sangat sunyi, gelap gulita dan sangat mencekam, keempat orang tersebut menjadi merinding.

"Ini kita sudah berada dikuburan, lalu dimana anda harus membuang air bekas mandi nyonya Wang?" kata Ghuocheng

"cenayang itu bilang dikuburan diatas jam dua belas malam" kata Dilraba.

"Kuburan itu kan luas, ini kita sudah ada dipemakaman, lalu disebelah mana harus membuang air bekas mandi anda?" kata Qi Peixin menjadi tak sabar karena merasa merinding takut.

"Reba sebaiknya kau telepon saja Kris Wu, disebelah mana kita harus membuang air bekas mandimu itu" kata Meng Ziyi.

Dilraba mengangguk setuju akan pendapat Meng Ziyi dan Dilraba lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Kris Wu dan Kris Wu pun menjawab panggilan teleponnya.

"Hallo?" kata Kris Wu

"tuan Kris Wu saya ingin bertanya, dimana saya harus membuang air bekas mandi saya yang sudah pakai bunga tujuh rupa dan juga minyak zaitun dari anda?" kata Dilraba.

"Kan sudah saya bilang dikuburan, nyonya Wang?" kata Kris Wu

"saya tau itu, tapi kuburan itu kan luas dan saat ini saya berada dikuburan, lalu disebelah mananya saya harus membuangnya?" kata Dilraba

"menurut tanggal lahir tuan Wang berarti arah selatan anda tinggal menghadap arah selatan dan buang di pojok kuburan arah selatan" kata Kris Wu.

"Baiklah saya sudah mengerti sekarang" kata Dilraba lalu mematikan ponselnya

"bagaimana? kau sudah tau dimana membuang airnya?" kata Meng Ziyi

"pojok kuburan arah selatan" kata Dilraba.

"Dari tadi saja sih, jadi kan kita tak usah muter2 sampai satu jam lamanya dikuburan" kata Qi Peixin mendengus kesal

"ya sudah ayo kita langsung jalani ritualnya saja nyonya Wang" kata Ghuocheng.

The Heart Is HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang