PROLOG

11K 189 33
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

You can Call me Uni🙆

Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf apabila ada kesamaan tempat, karakter dan nama tokoh dengan cerita lain.

Selamat datang dalam kisah penuh drama❤👺

***

Tentang mereka, yang mengajarkan arti kehidupan sesungguhnya

***

"TRUTH OR DARE"

Petanyaan yang tercetus dari bibir mungil Kiara membuat Adelia mengetukkan jari telunjuk pada dagu. Free class ketika jam pelajaran matematika memang mengandung kebahagian sendiri bukan? Tentunya, kita bisa menikmati waktu dengan bersantai tanpa harus memikirkan berbagai macam rumus aneh dalam sejarah matematika.

Sama seperti tiga gadis itu yang tengah sibuk menghabiskan waktu dengan bermain uno balok itu. Apabila salah satu diantara mereka merobohkan menara, maka secara otomatis ia akan mendapatkan hukuman.

Sialnya, nasib buruk kini tengah menimpa Adelia, si cantik penggila buah apel dan segala antek anteknya. Gadis berambut kecoklatan itu berhasil merobohkan menara balok yang mereka bangun. Seperti yang kalian pikir, hukumannya tidak lain dan tidak bukan adalah Truth or Dare.

"Adellll, lo mau mikir sampe kapan sih? Tinggal pilih aja susah banget," kata Kiara kesal

Adelia nampak menimbang keputusannya. Salah mengucap kata bisa bisa menciptakan bencana, "Oke, gue pilih truth."

"Karena tadi jenni udah milih truth, berarti sekarang lo dare!" ucap Tiara dengan enteng. Adelia geram dibuatnya.

"Terus tadi ngapain kasih gue pilihan, dodol!!"

"Ya, biar keren aja gitu!!" timpal kiara sambil menyengir kuda.

Mendengus keras, Adelia tiba tiba dilanda rasa kesal. Memang memiliki teman yang minus akhlak itu harus extra sabar. "Yaudah, apaan dare nya?"

"Dare nya apa, tiara?" jenni bersuara sambil melirik sedikit ke arah Tiara

Tiara yang mengerti pun tersenyum miring. membuat Adelia menjadi was was gadis berambut ikat itu pasti memiliki rencana yang__ah, entahlah.

"dare nya__" Tiara menganggantungkan ucapannya, menatap Adelia dengan senyuman yang manis.... Eits tpi aslinya sih enggak hahaha

"Lo harus tembak salah satu pasukan inti alaska di lapangan utama sekolah saat jam istirahat nanti"

Adelia melotot lebar, tak percaya dengan ucapan Tiara. What the hell? Pasukan inti Alaska? Tidak, Adelia tidak mau mencari gara gara dengan ketua geng motor mereka yang bernama Angkasa itu. Lagi pula, tantangan apa itu? Adelia tidak mau menjatuhkan harga dirinya sendiri.

"WHAT!!! Lu jangan ngadi ngadi dah ra, gue gk mau harga diri gue jatuh gara gara gue nyari gara gara sama mereka" ucapnya Adelia dengan kesal

"It's okay kalau lo gk mau nembak pasukan inti alaska" ujar si tiara

"nah gini aja del, gimana kalau lo tembak tuh si ketua geng alaska" ucap kiara dengan penuh rasa bahagia

"HAHH!!! Apa lo bilang?? Tembak ketua geng motor alaska?? Maksud lo si kak Angkasa??" Ujar si Adelia dengan rasa geram terhadap Kiara

"Ya iylah, kak Angkasa emangnya ada lagi ketua baru geng alaska?? Gk ada kalekk del" Ucap si Kiara

Mendengar omongannya Kiara, Adelia di buat geram olehnya...

"Hehh, lo jangan ngadi ngadi deh Ra, gue gk mau ya punya urusan sma ketua geng motor yng gk jelas itu" Adelia melayangkan protes. Enak banget sih kiara main nyuruh nyuruh aja Bagaiamana Adelia yang ngelakuin?

"gk bisa gitu dong, ra, harus sportif" balas kiara

"pokoknya gk mau"

"Harus mau"

Menggetarkan giginya keras keras. Ingin rasanya Adelia membenturkan kepala ke dinding sebanyak 3 kali supaya bisa hilang dari muka bumi ini. Mau taruh dimana muka nya Adelia nanti jika melakukan permainan bodoh itu. Apalagi lawannya anak anak Alaska pasukan inti pula!

Oke ra tenang ini hanya semacam tantangan yang harus lo lakuin, jangan panik, plis jangan panik. Rutuk Adelia Dalam hati

"oke fine gue harus tembak siapa sekarang?" putus Adelia tanpa berpikir panjang

"nahh Sippp, oke jadi lo harus tembak........ Ketua geng motor alaska, yaitu kak angkasa. Angkasa Armaghan Adijaya ketua geng Alaska generasi ke 14" Ucap Tiara dengan tidak mengurangi rasa hormatnya kepada adelia

"A-Angkasa Armaghan Adijaya?"

"Yapsss"

"LO GILAAA!!!" sarkas Adelia frontal, "gue harus tembak anak iblis itu? Enggak, gue gk mau punya masalah sama dia."

"Ayo dong Del, kan cuma tantangan" Ujar si Jenni mencoba membujuk Adelia

Adelia memutar bola mata malas, itu sangat gila sekali, tidak mungkin Adelia akan melakukan itu, dengan cara mengingatnya saja sudah membuat Adelia ingin mencopotkan jantungnya.

Angkasa Armaghan Adijaya seorang lelaki dingin, yang tidak pernah Adelia temui dimanapun itu. Bahkan, baru kali ini Adelia menemukan lelaki yang sedingin Angkasa.

Bahkan, sebanyak 2122 gadis yang telah menyatakan cinta kepada Angkasa hanya mendapatkan cacian dan penolakan.

Dan sekarang? Haruskan Adelia menjadi gadis yang ke 2123 yang meminta Angkasa untuk menjadi pacarnya di tempat umum? Bagaimana jika yang ia dapat adalah penolakan? Ah, tidak. Akan lebih berbahaya lagi jika kata penolakan itu dibali dengan kata Menerima?

Oh yeahh Kisahnya dimualai dari sini.!!

***

Hello jadi gimana awalannya?

FOLLOW INSTAGRAM❤
@anggunvamelin
@anggun_story
@alaskagenk
@angkasaarmgn
@adeliaputrizahra

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang