16. Tragedi Kantin Sekolah

2.6K 53 8
                                    

Refresh dulu untuk membaca versi terbaru.

Vote sama Comment nya jangan lupa, ya🤗 Ayo bantu aku ramein chapter ini!

Selamat membaca💜☠️

***

Kantin SMA Garuda Indonesia sangat membeludak. Sebuah kerumunan terbentuk di bagian tengah. Pertunjukkan yang tak dapat di lewatkan. Fara yang datang tiba tiba langsung menyiram minuman dingin pada Adelia menarik seluruh atensi siswa.

"Murahan banget sih lo jadi cewek!" Fara menghardik setelah menyiramkan segelah es teh pada Adelia.

"Hey, bitch. Gue tau lo deketin Angkasa cuma mau porotin dia aja 'kan? Ngaku lo!" sentak Fara, ia mencengkram kuat dagu Adelia.

"WOY, SENIOR SINTING! MULUT LO KALAU NGOMONG DI JAGA YA!" Kiara dengan suara emasnya membela. Cepat ia menarik Adelia jauh dari Fara.

"Lo nggak usah ikut campur!" Didorongnya bahu Kiara pelan agar gadis itu menjauh, Nola temen dari Faranatasya turun tangan.
"Ya jelas ikut campur dong! Apaan lo dateng dateng nyiram temen gue?! Keren banget, hah?" Tiara ikut bersuara.

"Segala pake bilang Adelia bitch," celah Jenni, memutar bola mata malas, "Mohon maaf senior yang terhormat, jalang nggak usah teriak jalang, paham?!"

"Sialan, dasar adik kelas nggak tau diri!" Fara hendak menjambak Jenni, tapi dengan cepat Adelia menghalau. "Nggak usah main tangan bisa?"

Menggeram marah, Faranatasya menatap Adelia nyalang. "Adik kelas kayak lo kalau didiemin makin ngelunjak, ya!"

Adelia mundur ketika Fara berjalan mendekat. Gadis keturunan korea itu menatapnya seolah ingin membunuh. Jantung Adelia bertalu talu memikirkan apa yang akan Fara lakukan.

"Bangga ya, udah jadi pacarnya Angkasa?" ucap Fara dengan suara rendah, "Lo pikir lo siapa, hah? Sadar diri, bego! Lo nggak sederajat sama Angkasa!"

"Lo cuma anak miskin dan anak yatim yang kebetulan masuk SMA Garuda Indonesia." Faranatasya kembali mengertak, "Dan gue yakin, Angkasa cuma main main sama lo!"

Adelia merasa matanya memanas karena kata kata Fara. Memang benar adanya, Adelia memang bukan gadis dari keluarga kaya, Adelia juga seorang anak yatim. Ia tidak menyangkal, tapi tidak perlu diperjelas, bukan? Mereka tidak tahu bagaimana rasanya hidup tanpa seorang ayah.

"Pantas kak Angkasa nggak suka Kak Fara. Seburuk buruknya laki laki, pasti yang dia cari tetap perempuan baim baik, kak."

"LO?!" bentak Fara tertahan.

"Gue emang nggak secantik lo, gue juga nggak punya harta kayak kalian. Tapi seenggaknya, gue nggak pernah jatuhin harga diri orang lain untuk meninggikan harga diri sendiri," tutur Adelia dengan seulas senyum tipis.

"Berani lo bilang gitu, hah?!" dengan geram, tangan Fara terangkat untuk menampar Adelia.

"Ibu yang melahirkan, bahkan ngerawat sampai gue sebesar ini aja nggak pernah main tangan. Lo siapa berani nampar gue, kak?!" Adelia menarik lengan Fara, lalu memelintirnya tanpa perasaan.

Lagipula kenapa harus memakai perasaan kepada orang yang nggak punya hati?

"AH, SIALAN!" Fara berteriak, menahan rasa sakit pada lengannya. Ia menatap Adelia tajam bak pisau yang siap menusuk.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang