[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]
menjadi pacar dadakan dari seorang ketua geng motor terkenal, bagaimana rasanya?
Menyenangkan? oh tentu tidak
Siapa sangka, berawal dari sebuah permainan konyol, Adelia justru terjebak dalam hidup seorang angkasa -ketua g...
Motor besar Angkasa berhenti tepat didepan rumah kecil Adelia. Rumah sederhana dengan satu lantai yang didominasi dengan warna putih dan abu abu. Terdapat sebuah pohon kecil dibagian depannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak Angkasa mau masuk dulu?" kata Adelia sedikit basa basi. Padahal Adelia ingin Angkasa langsung pulang saja. Biar nggk ngerepotin.
Angkasa diam, matanya menatap manik biru tua itu dalam. Membuat Adelia salting dan langsung memalingkan wajah ke arah lain.
Gadis itu menggigit bibir bawahnya, lalu kembali menoleh ke Angkasa, "Kak?"
"Hmm," Angkasa bergumam pelan, sedikit menetralkan diri yang mendadak hilang arah karena mata biru tua itu.
"M—mau mampir dulu?" Adelia mengulangi pertanyaannya dengan sedikit gugup. Aish, kenapa harus gugup coba?
"Nggak usah!" balas Angkasa memalingkan wajah ke arah lain.
Hal itu membuat Adelia membuang napas lega, baguslah. Lagian ngapain juga Angkasa ke rumahnya? Yang ada nanti malah ngerepotin.
"Yaudah, sana pulang! Ngapain lo masih di sini? Mau jadi satpam?" ujar Adelia dengan nada pedas.
Angkasa menatap Adelia datar. Sang gadis langsung merutuki dirinya sendiri. Mulut Adelia memang tidak bisa di jaga. Harusnya Adelia diam, agar masalahnya dengan Angkasa segera berakhir dan tidak terus berkelanjutan seperti ini. Adelia pikir setelah melakukan tantangan itu, maka semuanya akan berakhir. Tapi, ini apa?
"Emm... G—gue masuk dulu ya, kak! Makasih udah dianterin pulang." balas Adelia dengan senyum kikuk, lalu berbalik hendak mau masuk rumah.
"Del!"
Adelia memejemakan mata sejenak, belum selangkah dia jalan. Tapi, nada dingin itu kembali menusuk pada gendang telinga Adelia.
Perlahan berbalik, Adelia berusaha mengontrol diri untuk terlihat biasa saja didepan Angkasa.
"Apa lagi sih, kak?!"
Mengangkat satu alisnya, Angkasa menatap gadis itu aneh. "Nggk jadi!" balas Angkasa santai. Adelia melotot dibuatnya.
"Apaan sih, nggk jelas banget lo!" kata Adelia kesal.
