13

4.1K 409 21
                                    






Atsumu di hukum menaikan tangan dan tidak di ijinkan ikut latihan.  Korai dan sakusa di larang bertemu hinata.  Hinata sudah membujuk kita shin agar membebaskan atsumu karena anak itu tak bersalah.  Namun apa daya kita shin sangat kejam sekali. 

"Hinata aku dengar ada murid baru di kelas mu" kata akagi

"Eoh?  Tidak tahu " jawab hinata polos

"Ya bagaiana dia tau kan dia dengan kita sejak pagi tadi" ujar aran

Hinata memang tak masuk kelas tadi,  dia memilih . Untuk langsung ikut latihan saja.  Masalah siswa baru dia tidak tahu siapa. Pasalnya tak terlihat ada siswa baru yang masuk ke kelasnya. 

"Oh ya kita ada tanding dengan sekolah lain besok " jelas gin mengingatkan. Ya mereka akan menuju akademi itachiyama.  Menjengkelkan fikir kita shin,  anak nya hinata harus kesana.  Mau di tolak tapi jadwal sudah di buat. 

"Hinata tidak akan main besok,  kau baru pulih jadi besok kau cukup membantu saja ya.  " kata aran.  Hinata nampak sedikit kecewa,  namun mereka juga harus tegas.  Mana mungkin membiarkan hinata bermain saat kondisinya sedang tidak baik. 

"Janji nanti saat babak penyisihan hinata boleh bermain " kata kita shin

"Benar " jawab osamu mengusap rambut seperti daun mapel itu.  Hinata akhirnya menganggukan kepalanya. 

"Anoo...  Mina boleh lepas tidak atau boleh di turunkan tidak?  Ini lelah sekali" kata atsumu dengan wajah yang sudah mau menangis. Sial dia terlihat lemah sekali di hadapan hinatanya.  Ya mau bagaimana lagi,  dia juga manusia biasa. 

"Ya lari 3 kali putaran " kata kita shin membuat atsumu langsung K.O










Yang di tunggu akhirnya tiba,  hinata berada di akademi itachiyama.  Sekolahnya sangat besar dan lua,  mirip saat dia pertama kali ke sekolah shiratorizawa.  Namun seperti De Javu,  hinata di kelilingi anak inarizaki.  Dan seperti biasa dua rubah menjadi bodyguard untuk hinata. 

"Huaaa itachiyama bagus,  padahal ini dekat kantor kerja ibu.  Kenapa ibu tidak memindahkan ke sini ya " semua langsung kaku. 

"Shoyo-kun kau mau pindah ke sekolah omi-kun? " kata atsumu memelas

"Hinata inarizaki lebih bagus dari sekolah jelek ini.  Kau tidak akan menemukam kembar bodoh di sini" kata Gin membuat osamu dan atsumu melotot. 

"Hinata kau tidak sayang pada kami. Ya? " aran dengan wajah memelas seketika hinata jadi panik sendiri. 

"Anoooo...... Mina aku tidak pindah kok.  Itu kan sebelum aku tahu itachiyama dekat kantor ibu" jawab hinata. Setelah mendengar itu,  kita shin langsung memeluk hinata dan mengajak nya masuk kedalam. 

"KITA-SAN!!!!!!  JANGAN CURANG!!! " teriak atsumu mengejar sang kapten. 

Tibanya di GYM mata hinata di buat terpana lagi melihat temoat yang luas dan fasilitas yang sangat lengkap.  Ada yang sedang bermain basket juga di sebekah nya. 

"MINA!!!  eto!  HINATA! " komori langsung tersenyum memeluk hinata.  Sekali tarik komori di buat menjauh oleh osamu dan atsumu.  Namun yang paling menyeramkan adalah kita shin. 


"Huaaa kowaii! " kata komori menatap kapten rubah.  Hinata berbinar menatap gym,  hal itu menarik perhatian para penghuni gym.  Bahkan pemain basket,  mereka terpesona dengan senyum manis seorang hinata shoyo. 

"Hinata! " sakusa menghampiri hinata mengusap lembut kepala si manis.  Sontak hinata langsung malu. Dia mengingat kejadian kemarin dimana dirinya yang makan permen. 

"S sa sakusa-san " hinata langsung berlari bersembunyi di balik punggung aran.  Sontak semua anak inarizaki ke heranan.  Kenapa dengan hinata apa dia memiliki masalah dengan sakusa?. 

"Hinata daijobu??" gin menatap hinata

"Gin itu ano...  Jantung shoyo...  Berdetak cepat sekali...  " hidung gin langsung banjir melihat wajah imut hinata yang malu-malu. 

"GIN!!!!!! " histeris hinata,  langsung dia menatap semua anak inarizaki namun.  Seketika suasana sepi,  kita shin hanya bisa menutup hidungnya. 

"MINA? " panggil hinata



"HINATA...  KAWAIIIIII!!!! " histeris semuanya,  bahkan seluruh siswa itachiyama langsung masuk GYM.  Mereka ingin melihat anak manis yang tadi di lihat seperti di kawal anak inarizaki. 

"Huaa dia manis sekali!!!! " teriak para siswi

"Aku mau membawanya pulang! " teriak siswa lain,  sontak kita shin mengeluarkan aura hitam pekatnya.  Enak saja anaknya mau di bawa,  mana boleh. 

"Aku mengawasi kalian semua! " datar kita shin seketika senua diam, bahkan semua langsung mengalihkan pandangan.  Hinata bersembunyi di punggung kita shin.  Dia malu sekali jika menatao sakusa. 

"Hinata kenapa hum? " tanya kita shin

"Shoyo malu,  kalau lihat sakusa-san wajah shoyo mau meledak.  Jantung shoyo berdebar aneh kita-san. "


Sinyal bahaya langsung muncul,  mendadak menatap sengit sakusa.  Seketika sakusa merasa hawa mencekam bagai badai salju mendekatinya.  Komori melotot melihat kapten rubah datang dengan mata melotot.

"As sa sakusa!  Ka kau akan mati! " kata komori keringat dingin sudah keluar dari dahi komori.




Sret.. 

"TEMERA!  APA YANG KAU LAKUKA. PADA ANAK KU! " glup....  Rasanya sakusa akan mati sebentar lagi. 

"It itu aku " sakusa sampai tak bisa bicara,  hanya sekali tarikan sakusa langsung di seret kita shin.  Semua anak inarizaki bahkan menatap horor kapten mereka.  Atsumu menyumpahi dan menertawakan sakusa yang di seret kita shin. 

Suna mengambil gambar sebanyak mungkin.  Langka sekali kita shin sampai marah begini.  Hinata sudah panik melihat sakusa di seret. 



"Ja beraninya kau mencoba membuat anak ku jatuh cinta padamu! " sakusa gemetar kala kita shin mengeluarkan tali. 

"AAAAAAAAA!!!!!!!! "












Semua sudah berganti waktunya latih tanding di mulai.  Beda dengan sakusa,  lelaki itu di ikat di kursi dengan mulut di lakban.  Tak ada yang berani memarahi bahkan pelatih. 

"Kita-san apa sakusa-san akan baik-baik saja " hinata merasa kasian sekali.

"Dia kuat hinata,  kau ikat sampai besok juga dia akan tahan " kata kita shin. Mendengar pernyataan hinata tadi. Seketika jiwa sangar kita shin keluar. Mana boleh hinata pacaran dia masih kecil.  Tidak boleh ada yang memacari hinata sebelum anak ini lulus. 




"Yabaii...  Kapten inarizaki menakutkan sekali " kata anak itachiyama

"Sakusa...  Aku berdoa dari sini untuk mu " komori menatap sakusa membentuk tangan seperti berdoa. 











"KHOMPPP MRRR... THEM... MEHEEEE....... PMPPPP" kesal sakusa















Tbc

please comeback ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang