19

3.6K 394 38
                                    

Persiapan pertandingan sudah selesai,  hinata akan menjadi pemain cadangan.  Semua sudah di fikirkan baik-baik karena ini masihlah babak penyisihan untuk masuk nasional.  Meski dengan kepercayaan diri jika inarizaki pasti yang akan mewakili perfektur nya. 

Hinata mengusap bola yang sedikit basah karena keringat.  Hingga tanpa sadar pipi nya memanas mengingat sakusa yang mencium nya.  Kenapa sakusa harus melakukan itu,  hinata menjadi sangat malu sekrang ini. 

"Hinata sayangku " gin dengan suara bahagia menghampiri hinata.  Atsumu lebih dulu berlari menerjang hinata hingga bola yang susah payah hinata bersihkan harus berhamburan. 

Kita sin menatap tajam gin,  seketika anak itu langsung kabur.  Huaa rasanya seperti terkena badai musim dingin.  Hinata menatap kita shin,  entah kenapa dia di tatap terus menerus oleh kita shin. 

"Hinata jujur padaku kau pacaran dengan sakusa kiyomi? "

Hening,  semua anak inarizaki menjatuhkan bola yang di pegang.

"HAH!!!!  HINATA/SHOYO!!! " teriak semuanya, hinata langsung sembunyi di belakang kita shin.  Bagaimana bisa kita shin menyimpulkan sesuatu secepat itu.  Hinata tidak ada berkencan sama sekali dengan siapapun. 

"Hinata!  Aku tidak merestuimu dengan OMI-KUN!!!! " astumu membara

"Tukang kebersihan,  dengan hinata bagaimana bisa dia meluluhkan sakusa.  Anak itu bahkan tidak mau bersentuhan dengan apapun. " kata aran

"Ak aku ti tidak berkencan dengan sakusa-san " kata hinata jujur,  meski sakusa menciumnya dia tak tahu makna di baliknya.  Apa karena sakusa suka padanya atau karena sakusa penasaran saja. 

"Hem????  Sepertinya sakusa menyukaimu " jawab osamu

"DIA HARUS MELANGKAHIKU DULU! " suasana langsung tegang kala kita shin mengatakan itu.  Aran hanya tertawa mendengarnya.  Jarang sekali kita shin menunjukan ekspresi seperti itu. 





Ameri mengigit bibirnya kala melihat ada sebuah teror yang menerpanya.  Banyak nomer tak di kenal menghubunginya. Mengtakan jika mereka punya banyak bukti kejahatan ameri.  Hal itu lah yang membuat ameri kini sanhat ketakutan setengah mati. 

"HINATA SIALAN! " semua masalah yang datang pada padanya karena himata.  SEMUA SALAH HINATA itulah yang ada di benak ameri.  Kini dia harus mencari cara agar rahasianya tidak terbongkar sama sekali. 

"Ameri-chan " atsumu menghampiri ameri,  banyak siswa yang melijatnya.  Namun saat akan mendekati ameri sektika kaki atsumu tersandung. Membuat minuman yang dia pegang terjatuh.  Al hasil minuman itu menumpahi baju ameri yang super ketat. 

"Ameri-chan gomen! " atsumu langsung mendekati ameri dan membantu mebersihkan bahu ameri.  Beberapa siswa melihatnya, namun seketika.

"Kau punya tatto" kata salah satu siswi di dekat atsumu,  seketika ameri langsung menatap bagian bahu yang basah.  Tidak bagian atas dadanya ada tatto kupu-kupu yang memang dia buat saat usianya 14 tahun.  Selama ini dia selalu menutupinya dengan plester agar tak ketahuan. 

"Ameri? " atsumu menatapnya.

"Bu bukan ini bukan tatto tapi baju ku...  Iya ini bajuku..  Maaf ya aku harus ganti baju dulu tsumu nanti kita bicara lagi ya " ameri langsung pergi. Atsumu tersenyum melambaikan tangan.  Namun kala ameri menghilang.  Dia menatap dengan smirk nya,  terimakasi pada kageyama yang mengatakan jika ameri punya tatto di bahunya. 

Hinata berjalan dia mau mengambil buku untuk pelajaran berikutnya.  Namun dia di tabrak oleh ameri hingga terjatuh.  Beberapa siswa membantu hinata berdiri.

"Sho-chan daijobu? " teman sekelas hinata menatapnya.

"Daijobu"

"BENAR KAN AKU TIDAK SUKA PADA WANITA DADA BESAR ITU.  SUDAH TAK TAHU SOPAN SANTUN PAKAIAN DAN DADANYA JUGA BERLEBIHAN! " teriak niji salah satu gadis yang tidak menyukai ameri.

"Kau bilang begitu karena dadamu rata kan" ujar akira yang langsung mendapat pukulan maut dari niji.  Akira dan niji adalah teman sekelas hinata ya g menemani hinata kemanapun. 

"Ya sudah dia memang begitu sejak dulu.  Saat aku di karasuno juga dia begitu jadi sudah biasa" jawab hinata

"Sho-chan baik sekali jika itu aku,  sudah aku buang dari ketinggian sky tree" kata akira

"Sekalian aku buang saja ke sungai dekat sekolah.  Itupun kalau ikan mau makan dagingnya " ujar niji. 








Ameri mengigit jarinya,  bagaimana bisa dia lupa menutup tattonya.  Dan kenapa juga atsumu harus terjatuh.  Jika saja itu tak terjadi dia tak akan mendapat masalah. 

"Aku harus cari cara agar mereka melupakan tatto ini " ujar ameri

"Hei aku dengar anak baru di kelas si manis hinata punya tatto " ameri mendengar bisik-bisik dari luar kamar mandi.

"Iya kah? Apa dia anak nakal? Huaa tapi penampilannya memang mencerminkan sih" siswa lain

"Apa dia simpanan om om kaya " jantung ameri berdebar kala mendengar nya. Seketika dia langsung membuka dengan keras pjntu kamar mandi. Para siswi yang membicarakan nya langsung kaget.

"Huaa ayo pergi ,katanya dia orang nya " mereka langsung pergi.  Ameri kesal bukan main, padahal dia sudah yakin sekolah ini tak akan tau siapa dirinya.  Dan dia bisa menjadi ameri yang di sukai banyak orang. 

"ARGH!!!! " kesal ameri





Pulang sekolah,  hinata berjalan dengan suna.  Tak ada latihan karena pelatih menberi istirahat sebelum pertandingan 5 hari lagi. 

"HINATA SAYANG KU! " suna dan hinata menoleh di mana ada korai.  Apa yang anak itu lakukan kemari,  jauh - jauh dari sekolahnya hanya untuk menemui hinata. 

"Korai-san! " hinata senang jika dengan korai,  karena mereka itu sama.  Sama-sama bertubuh kecil,  suna bicara dengan hirugami.  Ternyata korai ada latih tanding disini. 

"Ayo makan ramen! " ajak korai bahkan dengan santai memeluk hinata.  Hinata nampak berfikir sebentar hingga iya setuju. 

Hingga sebuab tarikan membuat hinata oleng.  Tiga pria itu menatap SAKUSA KIYOMI yang memeluk hinata.  Komori hanya melambaikan tangan saja. 

"Aku ikut ayo hinata! " semua menganga lebar korai tak terima dia langsung menerjang sakusa.  Namun selaku bisa di hindari,  dan itulah yang terjadi sampai mereka tiba di kedai ramen. 












Tring......

"Satu kejutan lagi ameri sayang "







Tbc

Yahooo

please comeback ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang