CHAPTER 3

630 74 3
                                    

"YUHUUUUUU Renjun, kita makan siang dulu yuk" Yena masuk ke kamar Renjun

Renjun yang kebetulan baru saja berganti pakaian selepas bangun dari tidurnya
"Iya aunty, aku mau taro baju kotor dulu"

"Okay aunty tunggu dimeja makan yaa, jangan lama-lama ya nanti habis semua makanannya sama Juyeon" sahut Yena yang setelahnya meninggalkan kamar Renjun

👻👻👻👻👻


"Njun kamu mulai masuk kuliahnya kapan ?" Tantenya membuka obrolan lepas makan siang

"Mulai kuliahnya masih dua Minggu lagi aunty, tapi minggu depan udh mulai ospek" jawab Renjun

"Oalah, eh iya kampus kamu itu kampusnya Juyeon juga lho waktu dia kuliah"

"Woaah" Renjun cukup terkejut dengan fakta itu

"Tuh tuh, tanya orangnya" tunjuk Yena saat melihat Juyeon keluar turun dari tangga

"Apa ?" Juyeon mengerutkan keningnya bingung

"Kamu kapan mau kasih mama cucu ?" Renjun terkekeh geli mendengar pertanyaan tantenya yang tak sesuai dengan topik pembicaraan sebelumnya

"Ckk, mama gak cape tanya itu mulu ke aku ? Aku baru 26 tahun mah, belum tua" sahut Juyeon kesal

"YA TERUSS ?? MAKSUDNYA KAMU MAU NUNGGU TUA, BARU NIKAH GITU ? GAK KASIAN SAMA BURUNG KAMU ? PASTI UDAH KISUT DIA TUH!" cecar Yena pada anaknya

Juyeon refleks memegang benda pusakanya setelah perkataan sang Mama

"Ngapain kamu pegangin ? Gak berguna juga dia, gak bisa kasih mama cucu" ujar Yena memutar bola matanya malas

"Astaga maa, ngapain bahas burung mulu sih, emang gak dikasih sama papa semalem ?" timpal Juyeon

"ANAK KURANG AJAR! SINI KAMU!"

Renjun benar-benar tertawa melihat kedua orang didepannya.

"Oh iya Njun, kampus kamu kan searah sama kantornya Juyeon, jadi kamu nanti berangkatnya bareng Juyeon aja, biar gak ongkos-ongkosan, kamu juga kan pasti belum tau jalanan disini" cerocos Yena

"Gak perlu aunty, aku udah tau kok jalan dari sini ke kampus, cuma naik busway aja sekali" tolak Renjun secara halus

"Sssssttt aunty tak terima penolakan!" sanggah Yena

"Iya gapapa, kamu bareng sama Mas aja, naik busway disini kalo pagi itu penuh" sambung Juyeon, biar bagaimanapun Renjun tetap saudaranya, mana tega dia membiarkan pria manis- ah maksudnya saudaranya berangkat sendirian.

Renjun hanya mengangguk paham.

👻👻👻👻👻

"Kamu mau kemana ?" tanya Juyeon saat melihat Renjun hendak membuka pintu keluar

"Aku mau ke mini market Mas, ada mau beli sesuatu, Mas mau titip ?" Renjun mengalihkan pandangannya ke arah lain, karena sedikit merona melihat tampilan Juyeon yang mengenakan atasan sleeveless

"Emang kamu tau mini market disini ada dimana ?"

Ah iya Renjun lupa, dia tidak tau daerah disini. Tapi kan biasanya mini market ada dimana-mana, iya kan ?

Seakan bisa membaca isi pikiran Renjun, Juyeon menambahkan
"

6 kilometer dari sini, itu mini market paling dekat"

Renjun ternganga mendengar penuturan Mas-nya, sejauh itu ?

"Mau dianter ?" Tawar Juyeon yang sedikit terkekeh geli melihat reaksi Renjun

"Ah gak usah mas, aku gak mau ngerep--"

"Tunggu sebentar, Mas ambil kunci motor" Juyeon langsung kembali ke kamar mengambil kunci motor nya

"Ayo, yang kamu mau beli banyak ? Kalau banyak, naik mobil aja"

"Nggak banyak kok mas, cuma 4 item aja"

"Oh yaudah, ayo naik" Juyeon tersenyum geli melihat Renjun yang sepertinya kesulitan buat naik ke jok penumpang

"Pegang bahu mas" usul Juyeon

👻👻👻👻👻

Sesampainya di minimarket, Renjun langsung masuk kedalam karena Juyeon mengatakan akan menunggu diparkiran saja.

Renjun segera mencari item-item yang ingin dibeli, sampai di rak pewangi ruangan Renjun mendongak ke atas, karena itu terlalu tinggi untuk dia gapai. Dia enggan untuk meminta bantuan Mas Juyeon, ingin meminta bantuan pada karyawan mini market tersebut tapi tak ada nampak satu pun.

"Ada yang bisa ku bantu ?"

Tiba-tiba ada seorang pria yang ia taksir seusia dengannya menawarkan bantuan.

"Itu, aku mau ambil pewangi yang diatas sana, tapi gak sampe" tunjuk Renjun pada item yang ia inginkan

Si pria itu pun langsung mengambil barang yang dimaksud dan memberikannya pada Renjun

"Terimakasih, maaf merepotkan mu" ucap Renjun dengan tulus

"Sama-sama, tidak merepotkan sama sekali, apa kau tinggal di sekitar sini ? Sepertinya aku baru melihat mu disini 🤔"

"Aku emang gak tinggal di daerah ini, dan lagi saya emang bukan dari Jakarta"

"Aah kalo begitu, kenalkan, aku Eric, Eric Son" pria itu menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Renjun

Renjun menerima juluran tangan Eric "Aku Renjun, ah maaf aku harus segera ke kasir, tidak enak membiarkan sepupu ku menunggu terlalu lama, sekali lagi terima kasih Eric"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun menerima juluran tangan Eric
"Aku Renjun, ah maaf aku harus segera ke kasir, tidak enak membiarkan sepupu ku menunggu terlalu lama, sekali lagi terima kasih Eric"

Eric mengerutkan keningnya "Sepupu ?"

👻👻👻👻👻

"Udah selesai ?" Tanya Juyeon saat melihat Renjun keluar dari mini market

"Udah mas, maaf ya kalo mas nunggu lama, ini aku beli minum buat mas, mas minum aja dulu" Renjun memberikan sebuah minuman kaleng, yang disambut langsung oleh Juyeon dan langsung ditenggak hingga tandas.

Renjun terdiam saat melihat Juyeon menghabiskan kopi kaleng yang ia berikan, jakunnya naik turun ... Ia langsung menggelengkan kepalanya menghilangkan pikirannya yang tidak-tidak.

"Kamu kenapa ?" Ternyata Juyeon memperhatikan tingkah Renjun.

Pipi Renjun memerah saat dipergoki Juyeon
"Ah itu aku gapapa, eemm mas kita langsung pulang aja"

"Udah gak ada yang perlu dibeli lagi ?"

"Udah semua kok ini mas"

"Yaudah kamu naik" titah Juyeon

Mereka mulai meninggalkan mini market menuju kembali kerumah karena hari sudah mulai gelap.

To Be Continue ...

❤️ Sepupu Manis Ku ❤️ [JUYEON X RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang