CHAPTER 5

509 54 2
                                    

Renjun berjalan dengan cepat menuju kelasnya, karena akan ada pengumuman pembagian jajaran kelas.

Karena terburu-buru, dia sampai kurang memperhatikan jalannya dan berakhir dia menabrak seseorang yang sedang membawa segelas kopi,
"KAU..."

"Maaf maaf saya gak sengaja, saya terburu-buru" Renjun meminta maaf pada orang ia tabrak, dan mengeluarkan sapu tangannya untuknya diberikan kepada orang itu.

Pria itu menghentikan niatnya untuk marah setelah melihat siapa yang telah menyenggol nya
"Kau yang tidak bisa mengambil pewangi di mini market itu kan ?" Tanya Eric

Renjun mengernyit bingung "Apa maksudmu ?"

"Kau Renjun, yang meminta ku untuk mengambil pewangi ruangan di rak bagian atas karena kau tidak bisa mengambilnya saat di mini market 2 minggu yang lalu" Eric sangat detail menjelaskan.

Ah Renjun baru ingat pria didepannya ini yang menolongnya saat itu, sekarang ia malah membuat kopi pria ini tumpah karena keteledorannya.

"Ah iya aku ingat, itu kau ... eumm aku sedang terburu-buru, ada pengumuman dikelas ku sebentar lagi, bisa nanti kita bertemu lagi di taman kampus ? Aku akan tanggung jawab untuk kopi dan jaket mu, eumm ?" Renjun lupa nama pria ini siapa.

"Eric, nama ku Eric" Eric kembali memperkenalkan dirinya yang kedua kali kepada Renjun.

"Ah iya Eric, maafkan aku sekali lagi, aku akan menemui mu setelah kelas selesai, bye" Renjun langsung bergegas menuju kelas meninggalkan Eric yang tersenyum penuh arti.

"Cantik" Eric tersenyum senang, ternyata dia berkuliah disini juga.

👻👻👻👻👻

Setelah menyelesaikan meetingnya, Juyeon langsung melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya.

Beberapa karyawan terlihat menyapanya sopan, Juyeon hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan.

Segera dirinya masuk ke dalam ruangannya, dan menyelesaikan beberapa pekerjaan nya, agar bisa lebih cepat pulang kerumah. Entah kenapa ia ingin cepat-cepat sampai di rumah.

Saat sedang menandatangani dokumen, pintu ruangannya dibuka dengan tidak slow, tanpa melihat pun Juyeon tahu siapa pelakunya, hanya satu manusia yang berani membuka pintu ruangannya tanpa permisi.

"Bro bro, nanti makan siang ikut gue ya ada --"

"Nggak" Juyeon memotong kalimat Younghoon

"Juy, plis atuh lah, jangan nolep-nolep banget, nanti kita makan siang bareng sama-sama, anak baru yang cantik itu ikut juga lho Juy"

"Ga peduli"

Younghoon berdecak kesal, entah kenapa temannya ini susah sekali diajak bergaul, bahkan hanya untuk sekedar makan siang bersama pun tidak mau.

"Kalo lo mau ikut makan siang bareng itu, ikut aja, gue mau langsung pulang kalo ini udh selesai," tunjuk Juyeon ke arah beberapa dokumen di mejanya.

"Astaganaga bin Lady Gaga, Juy ... Lo kenapa sih ? Kayanya beberapa hari belakangan doyan banget pulang buru-buru, dahlah males, pundung gue" kesal Younghoon yang lalu keluar dari ruangan tersebut karena tidak berhasil mengajak temannya.

Juyeon terkekeh melihat tingkah temannya itu, tapi dia serius tentang dirinya yang akan langsung pulang setelah berkas-berkas dimejanya ini selesai.

Dia tiba-tiba kepikiran sepupunya itu.

👻👻👻👻👻

Renjun kini sedang berada di taman kampus sesuai janjinya pada Eric untuk menebus keteledorannya tadi.

"Kamu udah nunggu lama ?" Tanya Renjun pada Eric

"Tidak, aku baru disini mungkin 5 menit" Renjun mengangguk mendengar penuturan Eric

"Ini, aku udah beli kopi buat ganti kopi mu yang tadi tumpah" Renjun menyodorkan segelas kopi berlogo perempuan hijau tersebut pada Eric.

Eric tertawa, membuat Renjun mengernyit heran.
"Kau benar-benar melakukan ini"

"Hah ?" Renjun semakin dibuat kebingungan, dia kan sudah menumpahkan minuman Eric, jadi dia harus menggantinya kan ?

"Kau tidak perlu melakukan ini, aku tidak masalah sama sekali kau menumpahkan kopi ku, itu kan tidak disengaja"

"Tidak apa, kau beli kopi itu pasti karena kau menginginkannya kan ?" Renjun tersenyum manis membuat Eric sedikit salah tingkah.

"Dimana jaket mu ?" Renjun celingukan melihat Eric dari berbagai sisi

"Untuk apa ?"

"Aku mau membawanya pulang, akan ku bersihkan dirumah nanti" beritahu Renjun pada Eric.

"Tidak perlu Renjun" Eric menahan tangan Renjun yang hendak mengambil jaketnya.

"Tapi --"

"Sudahlah, lupakan tentang kopi dan jaket ku, boleh aku minta nomor ponsel mu ?"

"Hmm boleh" Renjun menyebutkan nomornya dan langsung disimpan oleh Eric.

Eric mencoba melakukan panggilan ke nomor Renjun, dan terdengar bunyi panggilan dari ponsel Renjun.

"Itu nomor ku, kau simpan yaa"

Keduanya terlalu asik berbincang sampai tidak menyadari seseorang dari balik kaca mobilnya menatap mereka tidak suka.

To Be Continue ...



❤️ Sepupu Manis Ku ❤️ [JUYEON X RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang