CHAPTER 22

253 41 0
                                    

Juyeon memasukkan mobilnya ke garasi, dan segera melangkahkan kakinya kedalam rumah. Ia merasa dirinya tidak tenang mengingat tingkah tidak biasa kekasihnya.

"Kita gak keliatan kayanya pa disini" Yena tiba-tiba berceletuk saat melihat anaknya terburu-buru menaiki tangga.

"Hmm iyaa" Minho pun ikutan menyindir anak tunggalnya itu.

Juyeon yang sadar tengah disindir oleh orang tuanya langsung menghentikan langkahnya, lalu berbalik sejenak.
"Lupa mah, gerah aku mau mandi"

"Halah alasan, udah sana, abis mandi turun kebawah makan, sekalian panggil Renjun, dari pulang tadi gak keluar-keluar dia, mama takut dia bertelor kelamaan di kamar"

Juyeon menghela nafasnya saat mamanya menyinggung tentang kekasihnya itu.
"Iyaa"

Juyeon sudah tahu penyebab kenapa kekasihnya itu murung, ia sudah bertanya pada Chenle, sahabat kekasihnya itu. Anak itu bercerita panjang lebar, termasuk ekspresi lebay kekasihnya saat mengetahui jika dirinya tengah mengandung, tapi ada satu pembicaraannya yang membuat Juyeon tercekat.

"Njun tuh kayanya gak siap atau belum mau hamil deh om, makanya dia begitu, lagian om sih, bukannya pake kondom"

Kalimat itu membuatnya bertanya pada dirinya sendiri, apa dia egois karena ingin Renjun cepat hamil ? Dia juga tidak berpikir panjang dari sisi kekasihnya, apakah Renjun keberatan jika harus mengandung diusia muda ?

Dia bergegas menuju kamarnya untuk membersihkan diri, dia ingin semuanya selesai malam ini.

👻👻👻👻👻

Setelah selesai makan malam, dan merapihkan peralatan makan ketempat semula, Renjun langsung ke kamarnya. Baru saja ia masuk dan hendak menutup pintu kamar, tapi tiba-tiba diganjal oleh seseorang.

"Mas ? Ada ap-..."

"Masuk" Titah Juyeon singkat.

Setelah menutup pintu kamarnya, Renjun menuruti ucapan Juyeon. Ia mengambil duduk agak berjarak dari Juyeon, yang membuat Juyeon menaikkan alisnya.

"Kamu kenapa ?" Tanpa basa-basi Juyeon langsung bertanya, tapi hanya hanya dijawab dengan gelengan pelan.

"Mas ada salah sama kamu ?" Yaa walaupun iya sudah tahu penyebab kekasihnya berubah, ia tetap ingin Renjun terbuka dengannya.

Kali ini Renjun hanya terdiam menanggapi pertanyaan Juyeon, Juyeon yang sudah kepalang gregetan dengan Renjun akhirnya menolak untuk berbasa-basi lagi.

"Oke, karena karena gak mau jawab, biar mas yang mulai" Juyeon mengambil nafas sekejap.

"Kamu kepikiran sama omongan Chenle ?" Renjun terkejut, bagaimana mas-nya bisa tau ?

"Temen kamu itu udah cerita semuanya ke Mas" sambung Juyeon saat melihat raut bingung dari pacarnya.

"Sayang dengerin Mas, kita baru ngelakuin itu satu kali, kecil kemungkinannya buat kamu langsung hamil" Juyeon mengatakannya dengan sedikit ragu, mengingat ia mengeluarkan cairannya didalam.

"Bener ?" Tanya Renjun yang sudah sedikit melunak, dan diangguki Juyeon dengan sedikit tidak yakin.

"Kalo nanti aku hamil, dedek bayi nya bisa dipindahin ke perut Mas kan ?"

"HAH ?"

"Isshh nanti kalo aku hamil, dedek bayi nya bisa ditransfer ke perut Mas kan ?? Mas aja yang hamil" Renjun masih memajukan bibirnya.

❤️ Sepupu Manis Ku ❤️ [JUYEON X RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang