CHAPTER 21

323 35 0
                                    

Tak terasa 3 hari cepat berlalu, hari ini hari terakhir kuliah sebelum akhirnya memasuki masa libur semester.

Renjun sedang santai menyantap nasi goreng dihadapannya, tapi tatapannya berubah menjadi garang saat seonggok kaki terus saja menendang-nendang kakinya pelan dari bawah meja makan.

Juyeon si pelaku penendangan yang dipelototi seperti itu hanya terus mempertahankan wajah memelasnya. Ia terus mengganggu Renjun yang tengah fokus menghabiskan sarapannya.

Sudah kelewat nyolot dengan perilaku mas-nya, Renjun sedikit menurunkan tubuhnya kebawah, lalu ...

"AAKKHH" Yak, Renjun menendang tulang kering Juyeon dengan keras.

"Kamu kenapa ?" Yena datang terbirit-birit mendengar rintihan anaknya.

"Itu aunty, kaki Mas Juyeon keram katanya" Renjun langsung menyela, sebelum Juyeon angkat bicara.

"Kok bisa ? Makanya kalo pagi tuh biasain olahraga kecil-kecilan, kamu tuh udah tua, gimana mama mau punya cucu kalo kamunya udah bgini ?"

"Astaga maaa, anaknya lagi kesakitan begini, malah ngomongin cucu, ini kaki aku sakit" Juyeon berujar sembari mengusap-usap betisnya.

"Udah diam, berisik kamu tuh, habisin sarapannya habis itu berangkat sana" setelah itu Yena kembali ke dapur.

"Kamu tega banget, sakit ini" Juyeon masih memegangi betisnya.

"Yaa abisan mas duluan yang iseng nendang-nendang kaki aku" Renjun membela dirinya.

"Sakit banget yaa ?" Renjun jadi gak tega melihat wajah mas-nya yang meringis kesakitan.

"Haduh aku jadi merasa bersalah deh, tapi aku gak mau minta maaf" Juyeon memutar matanya mendengar penuturan kekasihnya.

"Udah ah aku mau berangkat, kalo mas masih lama makannya, aku berangkat sendiri aja" Renjun yang memang masih mode sebal dengan mas-nya langsung menggendong tasnya dan berjalan keluar.

"Tungguin dong, sayang" Juyeon segera menyusul Renjun keluar.

Didalam mobil Renjun hanya fokus melihat ponselnya, ia tahu sedari tadi mas-nya terus meliriknya.

"Sayang ..."

Juyeon mencoba peruntungannya sekali lagi, dari semalam ia memohon agar kekasihnya mengundurkan jadwal liburannya, itu di karenakan ia yang mendadak harus ke Bantul selama 3-4 hari karena pekerjaannya, jadi tidak bisa ikut pergi bersama kekasihnya itu, padahal ia sudah sangat ingin menghabiskan waktunya berdua dengan Renjun.

"Apa sih mas ?" Renjun sepertinya sebentar lagi akan meledak, dari semalam ia terus mendengar mas-nya merengek minta ia menunda liburannya.

"Tunda yaa ? Sampe mas pulang, mas usahain deh biar cepet selesai urusan mas disana, ya ??"

"Gak mau, aku udah terlanjur bilang papa buat jemput aku besok"

"Hmm" Juyeon hanya berdeham singkat.

"Dih mas kok makin tua makin ambekan ?" Ejek Renjun pada mas-nya.

"Mas kalo mau ikut yaa nyusul aja, kalo gak capek sih, Bantul ke Bandung kan jauh"

"Kan lebih enak kalo kita berangkat bareng, sayang"

"Udah ah, mas nyusul aja kalo mau, kalo nggak, yaudah, aku juga gak maksa"

Dan perdebatan tidak penting itu terus berlanjut hingga mereka tiba didepan kampus.

👻👻👻👻👻

"Kamu jadi balik ke Shanghai besok, le ?" Renjun memasukkan cilok ke dalam mulutnya.

❤️ Sepupu Manis Ku ❤️ [JUYEON X RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang