CHAPTER 14

320 45 2
                                    

Pagi ini seperti biasa, mereka berangkat bersama, hanya saja status mereka sudah berbeda. Juyeon dari semalam selalu saja tersenyum, menandakan dia sedang dalam kondisi bahagia.

Sampai saat sarapan pun senyumnya tidak kunjung luntur, ia mengambil tempat disamping pujaan hatinya yang sudah lebih dulu ke meja makan. Mamanya yang melihat tingkah anaknya langsung mengernyit heran.
"Kamu kenapa ?"

"Aku ? Gapapa" Juyeon mengambil piring dan mulai memasukkan beberapa menu kedalam piringnya dengan penuh senyuman. Yena yang melihatnya hanya menatap anaknya sendu.

"Kelamaan ngejomblo, jadi agak sakit kayanya nih anak" ucap Yena dalam hatinya.

Minho yang baru keluar dari kamarnya melihat istrinya sedang menatap anaknya dengan pandangan, miris ? Ia menyenggol pelan lengan sang istri, "Kamu kenapa liatin Juyeon begitu ?"

"Liat anak kamu, dari keluar kamar sampe sekarang bibirnya nyengir mulu, agak gila kayanya gara-gara kelamaan gak ada yang belai" bisik Yena pada suaminya.

Minho mengambil tempat duduk untuk sarapan bersama, ia coba bertanya pada anaknya.
"Juyeon"

"Iya ?" Yang dipanggil langsung nyaut.

"Kamu gak ada yang mau diceritain ?"

"Hah ? Ceritain apa ?"

"Kamu kalo punya masalah, boleh cerita ke papa atau mama, jangan dipendam sendiri, Juyeon" Minho coba membujuk anaknya agar terbuka.

"Aku emang gak kenapa-kenapa paa"

Renjun yang sedari hanya menyimak obrolan ketiga orang tersebut ikut melihat ke Juyeon, dan menyadari nya.

"Mas sakit jiwa ?" Juyeon melotot mendengar pertanyaan pacarnya.

"Kamu jangan ikut-ikutan deh, mas lagi bahagia ini" jawab Juyeon datar.

"Ooo bahagia kenapa ?" Renjun bertanya lagi.

"Mas baru punya pacar" Juyeon berniat menggodanya dengan berbisik ditelinga Renjun. Dan sekarang gantian, Renjun yang melotot. Ia baru ingat jika mereka sudah berpacaran.

"Kamu kenapa kaget gitu, jangan bilang kamu gak inget ???" Juyeon berkata dengan lantang.

"Gak ingat apa ?" Yena melihat Renjun dan anaknya saling menatap satu sama lain.

"Oh bukan apa-apa aunty" Renjun langsung menggeleng.

"Gak jelas emang klean" Yena mendengus malas.

"Kamu udah sarapannya ? Berangkat sekarang, macet nanti" Juyeon berdiri merapikan setelannya.

"Udah, yuk berangkat, aku ada kelas Pak Sangyeon di jam pertama."

"Semangat banget kamu kayanya kalo kelas dia" Juyeon menaikkan satu alisnya.

"Iya dong, jarang-jarang ada dosen muda cakep lagi, udah ah ayo berangkat buruan ... Om, aunty aku sama Mas Juyeon duluan yaa" Renjun menarik Juyeon keluar rumah setelah berpamitan pada om dan tantenya.

Mereka masuk kedalam mobil, dan segera meninggalkan pekarangan rumah. Didalam mobil Juyeon masih kesal dengan kekasihnya ini, dan rupanya perubahan ekspresi wajah Juyeon disadari oleh Renjun.

"Mas kenapa ?" Tak ada jawaban dari Juyeon.

"Dih ditanya malah melengos, yaudah" Renjun mengeluarkan ponselnya ngecek apakah ada chat masuk atau tidak.

Juyeon cengo melihat Renjun malah asik dengan ponselnya entah berbalas chat dengan siapa.

"Kamu tuh, mas ini lagi kesel sama kamu"

❤️ Sepupu Manis Ku ❤️ [JUYEON X RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang