CHAPTER 10

370 52 0
                                    

Berhubung ini adalah weekend dan Renjun sudah berjanji pada tantenya akan membantunya memasak untuk acara arisan ibu-ibu kompleks yang hari ini diselenggarakan dirumah tantenya.

Renjun bangun dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi. Renjun yang memang tak begitu suka mandi pagi karena airnya yang menjadi dingin, tak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan acara membersihkan dirinya.

Setelah selesai berpakaian, dia langsung menuju dapur dan melihat dapur sangat penuh dengan bahan-bahan masakan, bahkan sampai dilantai pun.
"Woaaah pasar inpres pindah kesini yaa aunty ?" Canda Renjun

"Njun, kamu sarapan dulu gih tuh ada dimeja, nanti baru bantuin, sekalian ajak Juyeon sarapan bareng, masih dikamar orangnya" Yena berbicara sambil mengiris-iris bawang.

"Oh oke" Renjun menuju ke kamar Juyeon, ia mengetuk pintu kamar itu terlebih dulu.

"Mas" Renjun membuka pintu itu dan masih gelap, menandakan si tuan kamar masih tidur.

"Mas, bangun" Renjun menoel-noel tangan Juyeon, dan tidak berhasil.

"Mas" Renjun bersuara lebih keras, masih gagal juga.

Renjun berdecak kesal, ia enggan menggunakan cara waktu itu, karena ia diceramahi tantenya yang ternyata ikut kaget juga.

Renjun beralih menoel pipi Juyeon
"Mas ayo sarapan"

"Aku bilang ke aun-..."

Juyeon langsung menarik tangan Renjun, membuat Renjun menimpa tubuh Juyeon.

"Berisik kamu tuh" Juyeon mengekap tubuh Renjun dengan lengannya.

Renjun terdiam diatas badan Juyeon, wajahnya yang hanya berjarak beberapa centi dari wajah Juyeon membuat pipinya merona parah.

"Eeem mas" Renjun mencoba melepaskan tangan Juyeon yang menahan tubuhnya.

"Diem Renjun, kamu gerak-gerak yang bawah ikut bangun nanti" Juyeon berbicara namun matanya masih terpejam.

Renjun menautkan alisnya bingung, lalu melihat kebawah "Apa yang bangun ?"

Juyeon membuka matanya, lalu menatap wajah Renjun dihadapannya.
"Mas masih nunggu jawaban dari kamu"

"Eeemm itu, mas sarapa-..." Ucapan Renjun terhenti saat Juyeon menempelkan bibir mereka, hanya menempel.

Juyeon melepaskan sebentar untuk melihat reaksi Renjun yang masih terdiam dengan wajah memerah, Juyeon kembali mempertemukan bibir mereka, kali ini ia mulai menggerakkan bibirnya, kedua tangannya turun memegang pinggang ramping Renjun, dan sedikit membelai perut sepupu manisnya.

Renjun yang sepertinya mulai tidak bisa bernafas, menepuk-nepuk dada Juyeon.

"Maaass" Renjun meletakkan wajahnya diceruk leher Juyeon yang terkekeh geli mendengar nafas Renjun terengah-engah.

"Payah" Juyeon memindahkan tubuh Renjun jadi ke sebelahnya, menjadikan lengannya sebagai bantalan kepala Renjun, dan tangan satunya ia gunakan untuk memeluk Renjun.

Renjun yang masih malu hanya menyembunyikan wajahnya di dada Juyeon.

"Gimana nanti kamu jadi pacar mas ? Segitu aja udah engap"

"Issh siapa yang mau jadi pacar mas, dan mas ngapain cium aku ?! Itu buat ciuman pertama ku buat pacar ku nanti, tau!"

"Yaa kamu terima mas makanya, kan jadinya ciuman pertama kamu gak sia-sia"

"Itusih maunya mas" dumel Renjun

Renjun bangun dari tempat tidur, yang diikuti Juyeon, saat hendak melangkah keluar, Juyeon kembali menarik Renjun hingga terduduk di pangkuannya, kedua tangan Juyeon langsung melingkar di pinggang ramping itu.

❤️ Sepupu Manis Ku ❤️ [JUYEON X RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang