"Oke cukup sekian kelas untuk hari ini, sampai jumpa minggu depan" Dosen muda itu merapikan buku-buku mengajarnya.
Satu persatu mahasiswa mulai meninggalkan ruang kelas, ia melihat satu mahasiswa manis yang belakangan ini menyita perhatiannya sedang memasukkan alat-alat tulis kedalam tasnya, saat pemuda itu hendak keluar kelas ia pun segera menyamakan langkahnya.
"Kamu langsung pulang ?"
"Loh bapak, kirain siapa, iya aku mau langsung pulang, tapi nunggu mas ku dulu"
"Udah saya bilang, kalo lagi diluar kelas jangan panggil saya bapak, Renjun"
"Hehe lupa bang" Renjun hanya nyengir.
"Kamu nunggu mas sepupu mu yang kemarin itu ?" Yang dijawab Renjun dengan anggukan.
"Kalian beneran sepupuan ?"
"Saya sepupuan atau tidak dengan Renjun tidak ada urusannya dengan anda" Tiba-tiba suara lain menginterupsi pembicaraan Sangyeon dan Renjun.
"Kamu ke mobil duluan" Juyeon memberikan kunci mobilnya pada Renjun, yang langsung diterima.
"Bang Sangyeon aku duluan yaa" Sangyeon tersenyum pada Renjun.
"Apa omongan saya waktu itu kurang jelas buat Anda ?" Juyeon menaikkan satu alisnya.
"Terlampau jelas, tapi bukankah Anda hanya sepupu Renjun ? Jadi sepertinya tidak masalah jika saya mendekati dia" tantang Sangyeon.
Juyeon tersenyum miring mendengar kepercayaan diri orang didepannya ini.
"Iya benar saya dan Renjun sepupuan, tapi apa anda tau jika kami hanya sepupu tiri ?" Juyeon tersenyum puas melihat ekspresi lawan bicaranya.
"Ah satu lagi, sebenarnya saya gak mau bilang ini, tapi sepertinya saya harus mengatakannya, hubungan saya dan Renjun sudah lebih dari sekedar 'sepupu' " ucap Juyeon dengan menekankan kata sepupu. Setelah dirasa cukup memberi peringatan pada Sangyeon, Juyeon berlalu meninggalkan Sangyeon yang sedang mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya.
Baru saja emosinya sedikit mereda, sesampainya diparkiran Juyeon malah dibuat emosi lagi.
"Satu aja belom kelar ini malah muncul lagi anak setan!""Kalo gitu besok aku jemput kamu aja yaa pagi ?" Eric menawarkan diri.
"Kayanya aku bareng Chenle aja deh bes-"
"Mas suruh tunggu di mobil, Renjun" suara Juyeon menghentikan obrolan keduanya.
Eric memandang sengit ke sumber suara itu, "ini orang punya masalah ape sih sama gue ? Ngeliat gue udah kayak gue madunya aja"
Juyeon yang sadar diperhatikan oleh lawan bicara Renjun itu memandang balik.
"Apa kamu liatin saya bgitu ? Mau nelen saya, kamu ?" Eric mendengus malas."Ini Om yang kamu bilang ?" Renjun mengangguk, Eric bertanya pada Renjun tapi telunjuknya mengarah ke Juyeon, membuat Juyeon heran.
"Iya ric, Mas Juyeon ini sepupu ku sih sebenernya, tapi karena umurnya udah tua, jadi aku kadang nyebutnya om, tapi emang cocok kan yaa kalo jadi om ku ?" Renjun bertanya ke Eric yang dijawab dengan anggukan.
Juyeon memelototkan matanya, Renjun dengan enteng berbicara tentang dirinya seolah ia tak ada disini.
"Oke deh ric aku pulang dulu yaa, ayo mas" Renjun menarik tangan Juyeon dan mendorong Juyeon masuk ke kursi pengemudi, lalu ia dikursi sebelahnya, mengabaikan Eric yang terheran-heran melihat keduanya.
Mobil mulai meninggalkan kampus, didalam mobil hanya ada keheningan. Renjun yang pura-pura sibuk membuka ponselnya, ia takut.
"Kamu besok emang mau kemana ?" Renjun bernafas lega, ternyata mas-nya tidak marah tentang om tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
❤️ Sepupu Manis Ku ❤️ [JUYEON X RENJUN]
Fanfiction"Hanya sebuah kisah tentang ketika dua anak Adam yang terikat tali persaudaraan saling jatuh hati." Note : Ini crack pair, kalau kamu gak suka, just leave it 🙏 ---------------------------------------------------- Highest Peak #1 Renjun #1 Juyeon #6...