Suasana didalam ruang kerja Juyeon sangat tenang, setelah jam makan siang selesai, ia kembali ke meja kerjanya, sedangkan Renjun asik rebahan di sofa sambil sesekali tertawa melihat sesuatu diponselnya.
"Mas masih lama ?" Renjun yang sudah bosan dengan ponselnya bertanya pada Juyeon.
"Sebentar lagi sayang, ini cuma 3 lembar ini aja lagi" Juyeon mengangkat 3 lembar kerjanya agar Renjun bisa melihatnya.
"Aku bosen" Renjun mencebikkan bibirnya.
Ia bangun dari duduknya dan berjalan ke arah Juyeon. Tak disangka, dengan entengnya Renjun langsung duduk dipangkuan Juyeon, membuat Juyeon terdiam bukan main.
"Ini mas ngapain ? Kok layar laptopnya terang banget kaya cahaya ilahi" Renjun sedikit menyipitkan matanya karena merasa silau dengan kontras kaya laptop tersebut.
Juyeon yang tersadar terkekeh geli mendengar keluhan pacarnya.
"Mas gak bisa kalo gelap layarnya" Seperti biasa, Juyeon memeluk Renjun dari belakang. Lalu mengendus dan mengecup leher belakang kekasihnya.
"Mas beneran udah tua yaa berarti, papa juga layar hapenya seterang ini" ujar Renjun sembari membenarkan posisi duduknya dipangkuan Juyeon.
Juyeon memejamkan matanya saat benda pusaka-nya bergesekan dengan bokong Renjun. Dia menggeram rendah, apa Renjun sedang berusaha menggodanya ?
"Kamu duduk diem-diem" Renjun menoleh kebelakang saat mendengar nada marah dari Juyeon.
"Mas kenapa ? Aku berat ya ?" Renjun langsung hendak bangun dari pangkuan Juyeon, namun keburu ditahan.
"Bukan begitu sayang, bahaya kalo kamu gerak-gerak kaya tadi" Juyeon menjelaskan namun tangannya tetap gerayangan diperut pacarnya.
"Bahaya kenapa ?" Renjun mengerutkan keningnya bingung, terlalu fokus dengan kalimat yang dilontarkan Juyeon, sampai membuatnya tidak sadar jika tangan Juyeon sudah berada didalam kaus dalamannya.
"Yaa bahaya, kita disini berdua, keluar dari sini bisa bertiga"
"Ruangan mas ada penunggunya ? Ihh aku pulang duluan aja deh" Renjun bangun dari paha Juyeon, namun lagi-lagi ditahan.
"Udah, kamu diem disini, mas selesai-in ini dulu, abis itu kita langsung pulang" Renjun menurut dengan ucapan Juyeon.
Selama Juyeon menyelesaikan pekerjaannya, Renjun hanya memperhatikan layar laptopnya. Ia masih bingung, apa Juyeon tidak silau dengan kecerahan layar laptopnya ?
Renjun yang bosan tiba-tiba berceletuk "Handphone mas mana ? Aku pinjem dong"
"Ada dilaci, mau apa ?"
"Gak ada apa-apa, cuma mau liat-liat aja, kali aja mas masih chattan sama mbak mantan" Renjun mengambil ponsel itu, dan mulai menjelajahinya.
Dia agak terkejut saat tahu bawa foto dirinya lah yang dijadikan sampul lockscreen & wallpaper diponsel Juyeon.
"Ini mas pasang foto aku di lockscreen sama wallpaper kok gak ada ijin sama aku ?"
"Yaa ngapain ijin sama kamu ?" Juyeon menjawab pertanyaan Renjun dengan tangannya tetap mengerjakan pekerjaannya.
"Isshh ini kan foto aku, lagian juga mas dapet dari mana foto ini ? Kayanya aku gak pernah upload foto begini"
"Itu mas yang sendiri yang ambil fotonya"
Renjun mengangguk, dan kembali mengotak-atik ponsel Juyeon. Ia membuka menu galeri foto, dan terkejut dia, banyak sekali foto dirinya.
"Banyak banget foto ku ternyata di galeri mas, bucin"
"Betul, mas begini juga gara-gara kamu" Juyeon mengecup pipi bakpao Renjun.
Juyeon menutup laptopnya setelah menyelesaikan pekerjaannya. Ia hanya diam memperhatikan pacarnya yang tengah asik mengotak-atik isi ponselnya.
"Mas ..." Renjun menyandarkan tubuhnya didada Juyeon.
"Hmm ?" Juyeon menciumi pucuk kepala kekasihnya, suka banget dia tuh sama wangi rambut Renjun.
"Tadi pas aku cuci tangan habis makan, aku ketemu sam- ..."
"Juy, lo bel- ... " Pintu ruangan Juyeon tiba-tiba dibuka dengan tidak santainya, omongannya terhenti saat melihat Juyeon sedang memangku seseorang. Younghoon terkejut bukan main.
"Apa ?" Juyeon bertanya langsung, Renjun melihat sejenak siapa yang datang, ia nampak tak terganggu dengan kedatangan Younghoon, dia melanjutkan kegiatannya dengan ponsel pacarnya, nanti saja ceritanya, pikirnya.
"Ini siapa njirr ?" Younghoon menunjuk Renjun yang berada dipangkuan Juyeon, dia seketika lupa dengan tujuannya.
"Lo ada apa kemari ? Gue mau balik" Juyeon mengabaikan pertanyaan Younghoon.
"Ini pacar lo ?" Younghoon yang masih penasaran dengan sosok Renjun pun mencecar Juyeon.
Juyeon menghela nafas panjang, ia tau, ia sudah tak bisa mengelak lagi, Younghoon ini tipe orang yang tidak akan berhenti sebelum dia mendapatkan apa yang dia mau.
Renjun diam-diam memperhatikan keduanya, ia penasaran ingin mendengar jawaban Juyeon.
"Iya, kenapa ?" Younghoon membulatkan matanya, ia langsung mengambil tempat duduk didepan meja kerja Juyeon.
"Sejak kapan lo sama ..." Younghoon menunjuk Renjun. Renjun mendelik marah saat lagi-lagi orang ini hanya menunjuk dirinya saja sedari tadi.
"Renjun, nama ku Renjun, jangan main tunjuk-tunjuk mulu, nanti ku gigit jari om sampe buntung" Renjun menggerutu kesal.
Juyeon terkekeh melihat temannya melongo dimarahi oleh Renjun.
"Galak bener ... Dan heii, enak aja manggil saya om, bocah sinting"
Renjun turun dari pangku-pangkuan Juyeon, berjalan kearah Younghoon, dan langsung mengigit tangan Younghoon, sampai Younghoon menjerit keras.
"Aku bocah-bocah begini udah bisa ngasih bocah tau"
👻👻👻👻👻
"Ih kok mas bisa temenan sama orang rese kaya gitu ??" Sepanjang perjalanan pulang, didalam mobil Renjun hanya menggerutu tentang Younghoon.
"Mas sama dia udah temenan lama lho, udah dari SMA" Juyeon menjelaskan sambil terkekeh.
"Awas aja, besok kalo ketemu lagi, ku gigit tangan yang sebelahnya" Renjun masih mencebikkan bibirnya kesal.
Juyeon teringat sesuatu "Sayang, maksud omongan kamu yang tadi apa ?"
Renjun menoleh "Yang mana ?"
"Yang tadi sayang"
"Issh yang tadi mana ? Aku kan banyak ngomong dari tadi mas"
"Yang bisa ngasih bocah, itu maksudnya apa ?"
"Oh itu" Renjun hanya ber-oh.
Juyeon mengernyit heran. "Kok cuma oh ?"
"Aku pernah check-up sama mama, aku gak ngerti sih yang diomongin dokternya waktu itu, tapi katanya aku ini istimewa, jadi aku gak boleh main sembarangan"
Juyeon senang bukan main mendengar jawaban Renjun, ia paham, sangat paham apa maksud dokter itu.
"Yaudah, kamu tinggal turuti aja apa yang dokternya bilang"
"Issh aku kan emang gak pernah main sembarangan, aku paling main kerumah lele, ke toko buku, sama jajan-jajan. Mana pernah aku ikut-ikut tawuran."
"Bukan main yang begitu maksudnya sayaang"
"Terus main apa ? Aku gak pernah main yang aneh-aneh pokoknya"
"Yaudah bagus, main yang aneh-anehnya nanti sama mas aja" Juyeon menggenggam tangan Renjun dengan tangan kirinya yang bebas.
"Stress" jawab Renjun datar.
To Be Continue ...
KAMU SEDANG MEMBACA
❤️ Sepupu Manis Ku ❤️ [JUYEON X RENJUN]
Fanfiction"Hanya sebuah kisah tentang ketika dua anak Adam yang terikat tali persaudaraan saling jatuh hati." Note : Ini crack pair, kalau kamu gak suka, just leave it 🙏 ---------------------------------------------------- Highest Peak #1 Renjun #1 Juyeon #6...