CHAPTER 20

390 36 0
                                    

Silau matahari mulai mengusik tidur seorang pria manis, Renjun membuka matanya dan melihat dirinya berada di dekapan mas-nya yang masih nyaman dalam tidurnya. Ia spontan teringat dengan kejadian malam tadi, dimana ia melakukan hubungan badan dengan mas-nya.

Wajahnya memerah mengingat bagaimana ia semalam, ia menggelengkan kepalanya. Renjun hendak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, tapi bagian bawahnya terasa sangat sakit.

"Aww" cicit Renjun pelan.

Juyeon yang mendengar rintihan kekasihnya mulai membuka matanya dan melihat kekasih mungilnya yang sepertinya kesusahan untuk berjalan.

Tanpa aba-aba dia bangun dari tempat tidur dan langsung mengangkat tubuh ringan Renjun ke kamar mandi.

"Masss" pekik Renjun saat tiba-tiba tubuh digendong bridal oleh Juyeon.

"Kenapa gak bangunin mas ?"

"Aku bisa sendiri" Renjun menyembunyikan wajahnya di dada mas-nya, Renjun baru sadar jika mereka sama-sama masih dalam keadaan telanjang.

"Bisa apanya ? Kamu jalan udah pincang begitu"

"Yaa itukan gara-gara mas juga!"

Juyeon terkekeh mendengar ocehan kekasihnya,
"Iya, maaf, sekarang kita mandi bareng, biar cepet"

👻👻👻👻👻

Renjun memandang mas-nya yang sedang menyiapkan sarapan pagi penuh kemusuhan, apanya yang mandi bareng biar cepet ? Bukannya makin cepet, malah makin lama dan membuat bagian bawahnya tambah ngilu.

"Ayo makan dulu, sayang" suara Juyeon terdengar menyebalkan ditelinga Renjun.

"Kamu masih marah ?"

"Mas masih nanya ?" Ujar Renjun balik.

"Kan Mas udah minta maaf, sayang"

"Permintaan maaf mas gak bikin bokong aku sembuh, gara-gara mas aku jadi gak ke kampus"

"Yaa lagian kamu menggoda banget, Mas jadi pengen lagi, kamu gak usah ke kampus dulu hari ini, Mas juga gak ngantor kok"

"Hmm" Renjun hanya berdehem menanggapi nya dan mulai acara sarapannya.

Saat sedang menikmati sarapan, ponsel Juyeon berdering menampilkan panggilan dari mama nya.

"Iya kenapa ma ?"

"Kamu dimana ? Kok gak pulang ? Kamu lagi sama Renjun gak ? Kemana yaa tuh anak ? Kok gak pulang juga"

"Renjun sama aku ma, aku lupa ngabarin, kemarin habis jemput Renjun hujan gede banget, gak mungkin pulang ke rumah, jalan ke arah rumah kan banjir, ini aku sama Renjun di apartemen"

"Kebiasaan kamu tuh!"

"Iya iya maaf, mungkin nanti siangan aku baru pulang sama Renjun"

"Yaudah"

Juyeon meletakkan kembali ponselnya setelah panggilannya diputus sepihak oleh Mama nya.

"Nanti siang kita pulang yaa ?"

Renjun yang mulutnya penuh dengan makanan, hanya menjawab dengan anggukan.

👻👻👻👻👻

Sesampainya di rumah, Juyeon membantu Renjun yang masih kesusahan untuk berjalan.

"Kamu langsung ke kamar aja, mumpung mama masih di kamarnya"

Saat sudah di depan pintu kamar Renjun, Juyeon membawa Renjun ke ranjangnya, lalu ia meletakkan tas pacarnya di meja.

"Kalo mau apa-apa, bilang sama mas yaa" yang dijawab Renjun dengan anggukan.

Juyeon mengecup sekilas bibir kekasihnya itu, lalu berjalan keluar dari kamar menuju kamarnya.

"Isshh main cium-cium aja"

Baru saja Renjun hendak merebahkan dirinya, ponselnya berbunyi, ia melihat siapa yang menelepon, ternyata Chenle.

"Haloo kenapa lee ?"

"Jeno kamu diam dulu sih, aku mau telfon Njun"

"Aku matiin nih yaa telfonnya"

"Jahat"

"Ya lagian kamu nelpon aku malah kamunya asik sendiri sama Jeno"

"Kamu kenapa gak ke kampus ?"

"Aku gak enak badan, kemarin kehujanan"

"Video call aja deh Njun"

Renjun langsung mengangkat panggilan videonya.

"Kenapaaa ?" Bisa dilihatnya Chenle yang sedang bersandar ditubuh kekasihnya.

"Emang kamu hujan-hujanan kemarin ?"

"Kehujanan bukan hujan-hujanan"

"Emang kamu habis dari mana kemarin ?"

"Beli sepatu"

"Beli sepatu kok bisa kehujanan ? Mall nya roboh ?"

"Isshh"

"Itu apa ?" Chenle mendekatkan wajahnya ke kamera.

"Hah mana ?" Renjun mencari apa yang dimaksud Chenle.

"Njun, kamu jujur aja, kamu kemarin abis dari mana ?"

"Kan aku udah bilang"

"Beli sepatu kok itu dibawah leher kamu ada merah-merah ?"

Renjun panik bukan main, ia langsung mengambil cermin dan melihat bagian lehernya, dan benar saja, banyak tanda kemerahan disana. Ia semakin merutuki mas-nya yang kelebihan hormon itu.

Yaa gimana gak banyak ? Malamnya baru bikin, pagi nya ditambahin😒

"Njun, kamu habis itu yaa sama Mas mu ?"

"Issh lele"

"Ihh gapapa tau, aku juga sering kok sama Jeno, gimana rasanya ? Sakit gak ? Kamu bisa jalan gak habis begituan ?"

Wajah Renjun merah padam mendengar pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Chenle, karena itu membuatnya kembali mengingat kegiatan panasnya tadi malam.

"Udah ah aku mau tidur, ngantuk"

"Ihh besok ceritain yaa, awas aja kalo nggak"

Renjun langsung memutuskan panggilan itu.
"Gila kali yaa lele, masa yang begitu diceritain sih"

Tidak mau memikirkan hal itu lebih larut, Renjun meletakkan ponselnya diatas nakas, lalu ia merebahkan dirinya di kasur, dan mulai memejamkan matanya.

#ToBeContinue

❤️ Sepupu Manis Ku ❤️ [JUYEON X RENJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang