2. sifat asli Galang

33.4K 3K 159
                                    

HALLO!

Note: jangan lupa vote setelah membaca dan komen untuk memberi semangat saya.

~HAPPY READING~

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit lalu, kini Hazeel berjalan menuju kantin, sebenarnya tadi Gio mengajak nya untuk ke kantin bersama, namun Hazeel menolak.

"Risa?" Panggil seseorang dari arah berlawanan dengan Hazeel, dia menghampir Hazeel. "Hallo, lo masih inget gue gak?"

Hazeel memutar ingatan nya mencoba untuk mengingat siapa dia, "Aurel?"

Perempuan itu mengangguk antusias, "akhirnya lo inget gue." Teriak nya lalu memeluk Hazeel.

Aurel antasida putri, teman SMP Hazeel. "Jangan peluk-peluk gue." Hazeel memberontak minta di lepas pelukannya. Sedangkan Aurel ia menunjukkan cengir kuda nya lalu melepas pelukannya.

"Masih sama aja lo, gak ada beda nya," ucap Aurel dengan terkekeh kecil.

Hazeel memutar bola matanya lalu ia melenggang pergi, "eh, tunggu in gue." Teriak Aurel lalu mengejar Hazeel.

Sesampainya mereka berdua di kantin, mereka sudah di sambut oleh Galang and the gang.

"Wesett, dua ratu gue mau lewat nih, minggir-minggir." Gio mengibaskan tangannya untuk menyingkirkan siswa-siswi yang ada di kantin untuk memberi jalan kepada Hazeel dan Aurel.

"Buset, maruk amat lo. Kalo Aurel ya Aurel aja, itu napa anak baru juga lo embat." Raka menoyor kepala Gio.

Gio menepis tangan Raka lalu ia mendekat kearah Hazeel, "ehem, kenalin nih, kakak gue." Ucap nya dengan merangkul pundak Hazeel, sedangkan Hazeel ia hanya pasrah mempunyai adik tengil seperti Gio.

Raka melebarkan matanya, "eh iya anjir, muka nya mirip banget sumpah." Pekik Raka dengan memukul-mukul lengan teman nya, Dama farhian.

"Sianjing, sakit goblok." Maki Dama saat merasa lengannya sakit.

Raka menyengir, "ya maap beb."

Dama bergidik geli mendengar perkataan Raka, "jijik anying."

Sedangkan Galang, ia diam. Iya, begitulah aktivitas Galang saat di sekolah, berbeda jika ada di rumah pasti ia mengajak Hazeel ribut.

"Ah, bacot lo." Gio menuntun Hazeel untuk pergi duduk di sebelah Galang, tepat di sebelah Galang.

"Buset gi, tuh kakak lo jangan di deketin sama si batu, nanti tuan dingin marah," ujar Raka.

"Gak akan, kan kakak gue cakep," sahut Gio lalu pergi duduk di depan Hazeel dan Galang dan di samping nya ada Aurel.

~GALAZELL~

"Nih." Devita perwasari mama Galang, dia memberikan satu kotak susu bubuk dan satu botol dot, Ingat dot.

Sekali lagi pren dot, kalo kurang jelas bisa komen ya.

"Ini buat apa, ma?" Bingung Hazeel saat mama mertua nya memberikan itu.

Sedangkan Devita, dia terkekeh. "Buat Galang,"

Hazeel melebarkan matanya sempurna, apa? Buat Galang?

"Kamu baru tau ya? Mama kira Galang udah cerita tadi malam." Lanjut Devita.

"Galang masih ngedot?" Cengo Hazeel, ia tak percaya si kutub Utara masih minum susu dalam dot.

Pertanyaan Hazeel bukannya di jawab, Devita malah tertawa ngakak, "iya Hazeel, Galang tuh masih bayi."

GALAZELL || PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang