Hallo!
Note: jangan lupa vote dan komen ya!!
—call me ripa, not author/bunda—
Pagi ini jam 7 Hazeel dan Galang sudah berdiri di lapangan upacara, iya hari Senin ini adalah hari yang Hazeel benci. Setelah kejadian semalam membuat ia benar-benar harus memakai hodie dan hati-hati untuk berjalan.
Salah satu anak OSIS yang melihat kejanggalan, ia berjalan kearah Hazeel dan Galang. "Lo berdua ngapain pake hodie?"
"Em.. anu, gue sakit." Kata Hazeel sedikit gelagapan.
"Anu lo sakit?" Tanya anak OSIS itu membuat Hazeel menepuk jidat nya.
"Bukan, gue sakit demam."
"Serius?"
"I-iya,"
"Yaudah ke uks," suruh anak OSIS itu lalu di angguki Hazeel.
"Lo?"
Galang menatap anak OSIS itu datar, "ngapain pake hodie? Sakit juga?" Tanya anak OSIS.
"Gak."
"Yaudah lepas!"
Galang menghembuskan napas kasar lalu melepas hodie nya dan ia berikan hodie itu kepada anak OSIS.
Setelah upacara selesai dan jam pelajaran pertama juga sudah selesai kini waktunya mereka mengisi perut, iya Hazeel dan Aurel pergi ke kantin. Sedangkan Faza, ia sudah ke kantin duluan.
Disisi lain, Gio dan para teman-teman nya menongkrong di kantin dengan bergibah seperti biasa. "WEH WEH! LIAT STORY NYA AUTHOR KAGA?" Tanya Gio heboh.
Raka melirik Gio sekilas, "gak. Ngapain liat story nya cewek alay,"
"Wah kurang ajar lo." Gio menoyor kepala Raka.
"Ada apa sama story nya author?" Tanya Farhan kepo.
"Kek nya dia lagi sad deh," jawab Gio dengan mengotak-atik ponsel nya.
"Sad kenapa?" Tanya Raffa dengan memakan mie yang ia pesan.
Gio menarik napas panjang lalu ia hembuskan. "Jadi tuh, sekarang si author pembagian rapot, tapi gak ada satu keluarga nya yang bisa dateng ke sekolah nya buat ambil rapot itu. Nah jadi dia nitipin rapot nya ke emak teman nya tuh, tapi kata wali kelas nya gak boleh di titipin. Jadi rapot nya gak dia ambil karena gak ada wali nya yang bisa dateng." Jelas Gio sedikit berbelit.
Butuh waktu lama Raka, Raffa dan Farhan untuk mencerna penjelasan Gio tadi. "Gitu doang?" Tanya Dama seperti menyepelekan.
"Gitu doang sok sad, tinggal ambil sendiri kan bisa." Kata Dama dengan memainkan ponsel nya.
"Masalah nya dia gak ada motor tolol," maki Gio cukup kesal dengan manusia satu ini.
"Lah emang motor nya kemana?" Tanya Farhan, biasalah dia tak mempunyai kontak si author jadi tidak tahu apa-apa.
"Motor nya di pake kakaknya, and motor kakak nya ada sih tapi kunci nya di bawa sama kakak nya."
"Pelit banget tuh cowok, pake motor gue aja dah." Kata Raka, mungkin dia masih ada empati kepada author, tak seperti Dama yang tak pernah peduli.
Gio menoyor kepala Raka, "gak bisa bego! Kita fiksi."
"Jleb." Raffa menyodorkan garpu ke dada Raka seolah sedang membunuh nya.
Dama melirik Galang yang dari tadi diam, ia seperti melihat sesuatu yang aneh di leher Galang. "Lo abis ngapain?" Tanya Dama dengan sedikit membuka kerah baju seragam Galang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAZELL || Perjodohan
Teen FictionGALAZELL [Versi terbaru] [Up kalo lagi gabut] Gimana jadi nya jika anak tunggal dijodohkan dengan anak sulung? Apakah hubungan mereka akan berjalan dengan mulus dan sempurna? Dengan kisah percintaan secara diam-diam tanpa pengetahuan semua orang kec...