22. baby big?

5.5K 387 49
                                    

Haii, sebelum nya aku mau minta maaf karena udah haitus beberapa bulan, hampir 1 tahun sih.

Maaf banget udah bikin kalian nunggu tanpa kepastian kayak gini.

Dan sekarang aku udah usahain buat update tepat waktu kalo gak sibuk hehe.

Jangan lupa komen nyaaaaa

Happy reading🦋


~GALAZEEL~

Setelah kejadian kemarin malam Faza termenung di dalam kamar nya, fikir nya ia akan di sambut oleh kedua orang tua nya. Tapi nyatanya orang tua nya saja tidak ada di rumah ini.

Cklek

Pintu kamar nya terbuka menampilkan sosok Dama dengan seragam yang melekat di badan nya dan jaket kulit berwarna hitam itu membuat laki-laki itu semakin tampan.

"Lo gak mau sekolah, hm?" Laki-laki itu menunduk menatap Faza yang duduk di pinggir ranjang dengan memegang seragam putih abu-abu.

Ia menempelkan tangan nya di jidat Faza. "Gak panas tuh."

"Ck, apasi orang gue gak sakit."

"Ayo sekolah." Laki-laki itu menarik seragam Faza.

"Mama sama papa kemana sih, dam?"

Laki-laki itu terdiam. "Kalo lo nanya gue, terus gue nanya siapa?"

Faza menghembuskan napas nya kesal, dia sedang sedih karena orang tua nya, Dama malah bercanda.

"Ayo Zia sayang." Ia menarik tangan Faza untuk berdiri.

Tangan nya menyodorkan seragam itu, "mau pake sendiri apa gue pake in?"

Gadis itu berdecak, "mesum!"

Laki-laki itu terkekeh kecil, ia sempat berfikir jika Faza tahu apa yang terjadi kepada orang tua nya, apa Faza masih bisa mengeluarkan senyuman nya? Bahkan saat orang tua nya hilang kabar, Faza masih enggan untuk tersenyum.

~GALAZEEL~

Sepasang suami istri itu keluar dari kamar nya, mereka berdua duduk di kursi dan sarapan roti yang sudah tersaji disana.

Sarapan pagi nya kali ini berbeda, Galang lebih banyak diam semalaman, entah apa yang ia pikirkan. Laki-laki itu memakan roti nya dengan melamun, bahkan tadi Hazeel sempat menambah cabai di dalam roti itu tapi ekspresi Galang tidak berubah, dingin.

Hazeel sedikit melirik kearah suami nya. "Senyum dong gal, gue pengen liat senyuman lo. Di bayar gak?"

"Bayar pake bibir lo." Jawab nya singkat, mampu membuat Hazeel tersenyum simpul.

"Bikin baper anak orang aja."

"Mau?"

"Apa?"

"Liat senyuman gue lah!" Gadis itu mengangguk antusias.

Cup

Galang tersenyum sempurna membuat Hazeel pun ikut tersenyum, sial ia sudah jatuh sejatuh-jatuh nya dalam pelukan Galang.

Laki-laki itu sedikit terkejut. "Kok lo peluk gue sih."

"Gak kuat liat senyuman nya."

Tertawa? Jelas. Lucu sekali istri Galang ini.

"Diem Zel, jadi gerogi gue."

Gadis yang sedang di pelukan Galang pun tertawa. "Lucu lo."

Ia melepaskan pelukannya lalu menggandeng tangan Galang. "Ayo berangkat!"

GALAZELL || PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang