Ten

937 42 0
                                    

"Oke, sekarang mama tanya. Kalian kok bisa babak belur gini gara gara apa?" Tanya Mama dengan perasaan khawatir
"Mending kita masuk kerumah dulu deh Ma. Capek nunggu diluar" Kata Alea
"Yaudah yuk masuk. Kalian jelasin apa yang terjadi setelah mama obati luka kalian" Kata Mama

Kini mereka sudah berada di kamar Alea. Alea menceritakan bagaimana mereka bertemu dengan cowo itu. Sedangkan mama serius mengobati luka si kembar.

Sangking hikmatnya Mama mendengarkan pe jelasan Alea tak sadar Mama telah menekan luka Vina, "Aww Mama sakit tau"
"Eh eh maaf maaf, Mama kesel sama penjahat itu" Kata Mama
"Nah udah selesai, sekarang tinggal ngobatin luka Alea" Kata Mama
"Eh kamu ada salah dengan penjahat itu?" Tanya Mama kepada cowo itu
"Ehm itu Tan, saya kelilit hutang. Mereka ngejar ngejar saya terus. Memang si, saya salah karena telat bayar hutang" Jawab Cowo itu
"Kalau boleh tau, berapa hutangmu?" Tanya Mama
"42 Juta" Jawab Cowo itu dengan lesu
"Wow banyak banget, kamu apaan uangnya?" Tanya Alea
"I-itu, saya butuh uang untuk mencukupi saya sendiri. Saya sebenernya orang terpandang seperti kalian. Sebelum mereka menyerang" Kata Cowo itu dengan memelankan kalimat terakhir
Vina merasa bingung langsung bertanya, "Mereka? Maksudmu?"
"Iya mereka. Mereka yang melalap habis uang keluarga. Orangtua saya meninggal secara bersamaan dengan tragis, dan saya belum tau sebab orangtau saya meninggal" Jelas Cowo itu
"Ooo gitu, mau kita bantuin untuk nemuin dalangnya?" Tanya Vina
"Emang boleh? Kan saya bukan siapa siapanya kalian" Tanya Cowo itu
"Boleh aja" Jawab Mama
"Kalau Tante boleh tau, nama mama & papa kamu siapa?" Tanya Mama
"Nama Papa saya Victor dan saya tidak akan menyebutkan nama Mama saya, karena dia sudah bersekingkuh dengan musuh bebuyutan perusaahan kami" Jelas Cowo itu
"Victor?, Saya baru melihat anak dari Victor. Akh Victor memang merasahiakan keberadaanmu kan? Jangankan keberadaanmu, namamu saja dirahasiakan" Tanya Mama dengan terkejut
"Iya Tante, Tante kenal sama Papa saya?" Tanya Cowo itu
"Tentu kenal, karena Papa adalah kolega suami saya" Jawab Mama
"Saya sangat terkejut saat mendengar Papa dan Mamamu tewas tanpa penyebab yang pasti" Kata Mama
"Kasus kematian orangtua saya sudah ditutup sejak lama" Kata Cowo itu
"Oh? Kok bisa?" Tanya Mama dengan terkejut
"Ma dilanjut besok aja ya. Udah mau jam tidur" Kata Vina
"Iya juga si, yaudah sekalian ajak dia ke kamar tamu" Perintah Mama
"Oke ma" Kata Vina

Saat ditengah perjalanan tepatnya ditangga, Si kembar berhenti membuat cowo itu yang berada dibelakang mereka terkejut.

"Boleh tau namamu?" Tanya Vina
"Ehm, namaku Barra Rafenta Tameez, panggil aja Barra" Jawab Bara sambil mengangkat tangannya, menandakan berjabat tangan perkenalan
"Aku Elvinatha Maharani bisa dipanggil Vina dan ini kembaranku Valea Maharani bisa dipanggil Alea" Kata Vina sambil menyambut salam jabat tangan perkenalan Barra
"Kita kembar tapi tidak identik dan masih bisa dibedakan" Kata Alea yang kini bergantian menerima salam jabat tangan Perkenalan Barra
"Kamarmu dekat dengan kamar kami, jika ada apa apa tinggal ketuk kamar kita aja. Ya kan kak?" Kata Vina
"Iya, jadi jangan sungkan ya. Anggap aja kita saudara kamu. Akh pengen deh rasanya punya abang" Kata Alea dengan diakhiri curhatannya
"Ck malah curhat, oh ya ini Barra kamar kamu dan ini kunci kamar kamu. Ayo kak kita ke kamar. Selamat malam, Barra" Pamit Vina yang duluan meninggalkan Alea dan Barra yang masih didepan kamar Barra
"Tungguin enggak lu, yaudah Barra. Selamat malam ya" Kata Alea sedikit teriak karena sedang mengejar Vina

Setelah Vina dan Alea pergi ke ke kamar mereka. Kini Barra melihat kunci kamar yang ia pegang, lalu membuka pintu kamarnya dan ya suasana yang tenang dan ruangan yang gelap. Setelah masuk dan duduk ditepi kasur, Barra melihat foto Papa dan Mama nya yang selalu ia bawa lalu ke kamar mandi untuk membesihkan diri sebelum tidur.

Keesokan harinya, Barra mendengar ketukan pintu kamarnya. Karena terganggu dengan suara ketukan pintu, ia langsung membuka matanya sambil duduk ditepi kasur

"Barra, bangun. Kita disuruh sarapan bareng sama Mamaku" Perintah Vina
"Ah iya Vina, aku akan kesana" Jawab Barra dengan suara khas orang bangun tidur
"Oke aku tunggu diruang makan" Kata Vina

"Loh mana Barra?" Tanya Papa
"Baru bangun tidur deh dia. Aku disuruh duluan kesini sama dia" Jawab Vina
"Ooo" Kata Papa
"Pagi semua" Sapa Alea dan Barra yang tidak sengaja bersamaan
"Pagi" Sapa balik Mama, Papa dan Vina secara bersamaan
"Wih tumben nih masak banyak?" Tanya Alea
"Iya itung itung perayaan sederhana Barra masuk dikeluarga kita" Jawab Mama
"Masuk dikeluarga kita ?" Tanya Vina
"Iya, kemarin Mama dan Papa berunding untuk memasukkan Barra kedalam keluarga kita. Mendiang Papa nya Barra sudah berbaik hati sama keluarga kita. Ya bisa dibilang Papa sedang berterimakasih kepada mereka dengan mengangkat Barra sebagai anak Papa Mama dan juga saudara kalian berdua" Jelas Papa

Barra mendengar pernyataan itu langsung terdiam, begitupun dengan Alea dan Vina.

"Bagaimana kalian setuju?" Tanya Mama

Barra yang daritadi diam mendengarkan, akhirnya bersuara, "Apa boleh? Kan saya baru 1 hari disini dan saya bukan siapa siapa disini"
"Papa kamu sudah baik ke keluarga saya, saya hanya ingin membalas kebaikannya dengan mengangkat kamu sebagai anak saya" Kata Papa
"Ya kalau itu dasar papa untuk membalas kebaikan om Victor ya enggak papa. Papa juga sering cerita tentang kebaikan om Victor ke kita. Untuk perusahaan papa yang sukses kaya sekarang enggak mudah kalau tidak ada bantuan dari om Victor. Untuk pendapat Alea, Alea setuju untuk Barra jadi saudaraku" Jelas Alea dan setelah itu ia menyikut pelan kembarannya untuk bersuara
"Pendapat Vina, sama seperti Alea. Jadi....welcome to my family" Kata Vina yang agak keras di kalimat akhir
"Ma, kita panggilin anak GG ya. Buat ngerayain kecil kecilan di Restoran" Usul Vina
"Boleh tuh" Kata Alea
"Nah, Alea kan lu bawa hp kesininya, cepet chat anak GG" Perintah Vina
"Ehh enggak usah" Cegah Barra
"Enggak papa, Barra" Kata Alea

Barra melihat Mama dan Papa si kembar. Mama lantas melempar senyumannya kepada Barra sambil berkata, "Sudah turutin saja. Oh ya, jangan lupa panggil kita Mama dan Papa ya"
"Iya Te- eh maksudnya Ma" Kata Barra

Tok tok tok

"Kayanya itu mereka deh. Aku buka pintunya ya" Kata Alea sambil berlari menuju ke pintu
"Halo Om Tante" Sapa Leo, Angkasa dan juga Raiden
"Halo juga" Sapa Papa dan Mama
"Kenapa kita disuruh kemari?" Tanya Angkasa
"Lah cowo siapa nih? Cowo lu?" Tanya Angkasa lagi dengan menunjuk Alea
"Enak aja kalo ngomong" Kata Alea
"Ooo berarti cowo lu ya, Vin?" Tanya Angkasa
"Ehh, kalo ngomong suka ngada ngada" Kata Vina
"Ini tuh saudara angkatnya Si kembar" Jelas Papa
"Ooo, gitu" Kata Angkasa
"Gua Leo"
"Gua Raiden, anak GG yang paling ganteng"
"Dih, nah kalo gua Angkasa"
Barra membalas jabat tangan mereka satu per satu  dan berkata "Salam kenal semua, Aku Barra"

Barra

Next?
Vote and comment

Baby Joshua [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang