twenty one

475 28 1
                                    

"Kumohon, datang lah ke mimpiku"

"Daddy" Panggil Joshua dengan suara serak khas bangun tidur
"Daddy kemana ya?" Tanya Joshua
"Om Alvin" Panggil Joshua
"Iya Joshua" Saut Alvin

Dikamar Joshua mempunyai kamera pengaman jika suatu saat Joshua membutuhkan sesuatu. Dan kamera pengaman itu terdeksi ke kamar Regan. Tetapi kenapa bisa Alvin menyakiti Joshua. Karena benda untuk memantau Joshua dipegang oleh Alvin.

"Kamu membutuhkan sesuatu?" Tanya Alvin
"Iya Om" Jawab Joshua
"Katakan" Kata Alvin
"Om, bisa tidur bersama Joshua?" Pinta Joshua
"Okey, om akan kesana" Kata Alvin

"Joshua" Panggil Alvin
"Iya om, masuk aja" Kata Joshua

"Om boleh enggak bacain cerita untuk Joshua?" Tanya Joshua
"Boleh" Jawab Alvin

Alvin pun langsung mencari buku bacaan untuk dibacanya agar menidurkan Joshua kembali. Sementara itu, dikamar Regan. Selama tidur, ia selalu tersenyum. Bagaimana tidak. Seperti yang ia katakan bahwa ingin bertemu dengan istrinya dimimpi. Permintaannya dikabulkan, ia bertemu dengan istrinya yang sayang ia rindukan.

Dimimpi Regan, Istrinya membicarakan tentang putranya yang selalu meminta nya untuk menikah. Dan sang istri pun menyetujui agar Regan mempunyai pendamping kembali. Sang istri pun menggodanya untuk menikah dengan seorang gadis yang mirip dengannya. Regan tahu seorang gadis yang dimaksud istrinya, yang tak lain adalah Vina. Dan sang istri menyetujui agar Regan menikah dengan Vina.

"Mengapa dengan tanpa berfikir kamu langsung menyetujuinya nya?" Tanya Regan
"Karena aku tahu dia akan menjadi yang terbaik untuk mu dan juga putraku" Jawab Sang istri
"Lagi pula putraku sendiri yang lengket dengan Vina, kan?"
"Dan juga putraku memaksamu untuk menikah dengannya?"
"Itu salah satu langkah awal untuk kalian menikah"
"Tapi sayang, aku tidak mempunyai perasaan dengannya" Kata Regan
"Belajarlah untuk mencintai seseorang kembali" Tutur Sang istri
"Tapi"
"Tidak usah tapi tapian, Vina dinikahin cowo lain baru tau"
"Dan jangan lupakan jika putraku sangat lengket dengan Vina. Jika Vina menikah dengan orang lain, kau akan mempunyai waktu banyak untuk membujuk putraku"
"Jangan libatkan orang lain dalam pembicaraan kita, sayang"
"Kenapa? Apa kamu marah?"
"Tidak hanya kesal. Bisa bisanya saat kita bertemu kau malah membicarakan orang"
"Biarkan saja blew"
"Like mom like son"
"Aku rindu dengan Joshua"
"Peluklah dia saat tidur"
"Hei, tanpa kau suruh pun aku selalu berada disamping Joshua"
"Singa betina sedang marah"
"Apa yang kau bilang!!"
"Hehehe tidak kok, sayang. Aku hanya bercanda"
"Intinya dari sini adalah aku menyetujui mu untuk menikah dengan Vina"
Sebelum pergi, istrinya Regan berpesan, "Yaudah aku pergi dulu, jaga putraku dengan baik. Dan aku akan selalu disampingmu, putraku dan juga calon mommy dari putraku"
"SAYANGG JANGANN PERGI!"

"Hah" Kata Regan terbangun dari tidur
"Sayang" Panggil Regan
"Terimakasih"
"Aku akan mencoba untuk mencintai seseorang kembali" Kata Regan dan saat menoleh ke arah lacinya. Ia menemukan bahwa alat untuk memantau Joshua tidak ada

"Loh, alat buat mantau Joshua mana?" Panik Regan

Regan pun langsung menuju ke kamar Joshua dan mendapati Joshua sedang tidur sambil memeluk Alvin. Sedangkan Alvin tidur dengan buku cerita yang berada di mukanya. Ia pun merasa lega karena ada yang menjaga Joshua. Tetapi ia ingat bahwa tujuannya adalah untuk mencari alat pemantau Joshua.

Ia pun menelusuri kamar Alvin, dan akhirnya pun ia menemukan alat itu. Dengan keadaan kamar Alvin yang semua berantakan berubah menjadi lebih berantakan karena ulah Regan. Ia pun membawa alat pemantau itu ke kamarnya.

Setelah masuk kedalam kamar, Regan pun meletakkan alat pemantau itu diatas laci dan ia pun menuju ke kamar mandi untuk membasuh muka.

"Huftt terimakasih banyak sayang" Kata Regan saat melihat kaca wastafel

Regan pun langsung menuju ke kamarnya dan mendapati Alvin sedang duduk di pinggiran kasurnya sambil menatap kamar mandi.

"BUSET SETANN" Teriak Regan
"Apaan si, ini gua Alvin"
"Dan lu jangan teriak teriak, kasian Joshua" Jelas Alvin
"Lah lu ngapain pake ngelamun, kan gua kaget" Kata Regan
"Ya kan gua lagi mengumpulkan nyawa"
"Tapi lu juga sambil ketawa. Gimana gua kaga takut coba"
"Ya gua lagi mengingat masa masa waktu sama Joshua tadi"
"Nyeremin banget muka lu"
"Udahlah sana balik ke kamar lu ngapain ke kamar gua" Lanjut Regan
"Yaelah gua udah pw ini" Kata Varo
"Ini kamar gua"
"Siapa juga yang bilang ini kamarnya Mak lampir"
"Udah Sono lu pergi" Kata Regan
"Gua udah pw"
"Pergi Sono, Vin"
"Dibilang gua udah pw"
"Ini kamar gua"
"Orang disini pun tau ini kamar lu"
"Keluar dari kamar gua!"
"Enggak mau"
"Pantat gua udah nempel disini"
"Keluar"
"Enggak mau"
"Keluar"
"Engg--"

Perkataan Alvin terpotong, Karena Joshua meneriakan namanya.

"Tuh, lu dicariin nama gua. Udah Sono keluar"
"Lu bapaknya, kenapa gua yang dipanggil"
"Udah turutin aja sana. Sebelum dia tambah keras teriakannya" Suruh Regan
"Dih, gua kaga yakin dia anak lu"
"Semprul, dia anak kandung gua"

"Om Alvin~ yuhuu~" Panggil Joshua dengan nada
"Tuh anak gua manggil lagi" Kata Regan
"Udah sana lu" Usir Regan sambil menarik lengan Alvin
"Loh"
"Udah enggak usah lah loh lah loh" Omel Regan
"Ck"
"Gua potong gaji lu gara gara mengumpat" Ancam Regan
"Iya iya"

"Loh ternyata om Alvin disini" Kata Joshua
"Mengapa manggil om?" Tanya Alvin
"Tolong bacakan dongeng ini" Suruh Joshua
"Kalau begitu, kita ke kamar mu lagi" Kata Alvin
"Ayo!" Seru Joshua

Setelah Alvin dan Joshua pergi dari kamarnya, Reganpun menutup pintu kamarnya.

"Laptop gua dimana?" Tanya Regan kepada dirinya nya sendiri

"Nah ini dia" Kata Regan saat menemukan laptopnya di bawah tempat tidur
"Kok bisa ada disitu si"
"Untung aja enggak rusak"

"Oke sekarang ngerjain pekerjaan yang belum selesai" Kata Regan setelah peregangan tangan

Beralih ke kamar sebelah, tak lain adalah kamar Joshua anak semata wayang Regan. Joshua duduk disebelah Alvin dengan jempolnya yang setia dimulutnya. Sebenarnya Alvin ingin memberikan susu formula kepada Joshua tetapi Joshua pernah masuk rumah sakit karena keracunan susu formula. Meskipun bukan Alvin yang membuat susu formula tersebut, tetapi tetap saja Alvin takut kejadian itu terulang kembali.

Ia pun membiarkan Joshua untuk menghisap jempolnya sendiri. Set lah beberapa menit kemudian, Joshua pun kembali tidur. Alvin dengan perlahan pergi dari kamar Joshua menuju kamarnya.

"Buset, ini kamar apa kamar" Kaget Alvin ketika melihat kondisi kamarnya
"Ini mah bukan kapal pecah, tapi kapal lebih pecah"
"Siapa yang ngontak abrik kamar gua?" Tanya Alvin dengan dirinya sendiri

"Aha.. gua tau pelaku nya" Kata Alvin

Tok tok tok tok

Ketukan pintu yang tak terhingga hitungannya mengetuk kamar Regan. Mau tak mau si punya kamar pun membukakannya. Regan mengisyaratkan seperti menanyakan sesuatu.

"Heh kenapa kamar gua yang udah jadi kapal pecah malah lebih jadi kapal pecah hah?"
"Lu kan yang ngeobrak abrik kamar gua?"
"Iya" Jawab Regan
"Tuh kan. Bener dugaan gua"
"Sekarang, lu beresin lah. Enak aja main obrak abrik tapi kaga dibalikin ke tempat semula"
"Dih nyuruh nyuruh. Gua bos lu" Kata Regan
"Sekarang bukan di kantor ya tuan Regan. Cepetan enggak?!" Kata Alvin

Next?
Vote and comment

Baby Joshua [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang