Eleven

871 43 0
                                    

"Eh btw nih, kelas berapa lu?" Tanya Angkasa
"Aku Kaka kelas kalian" Jawab Barra
"Oh..maaf kak" Kata Angkasa
"Gapapa kok" Kata Barra
"Gapapa kok" Kata Barra
"Terus Kaka mau sekolah dimana?" Tanya Leo
"Aku belum nyiapin untuk kesekolah" Jawab Barra
"Gimana kalo kita se sekolah aja?" Tawar Raiden
"Itu ide yang bagus, gimana kak?" Tanya Raiden
"Nanti aku diskusiin sama mama papa" Jawab Barra
"Iya deh, eh btw kita keluar yuk" Ajak Raiden
"Nah kan emang kita berdua nyuruh kalian kesini buat keluar, itung itung perayaan kecil kak Barra jadi Kaka kita" Kata Vina
"Ayo lah kalo gitu" Kata Raiden
"Mama, kita pergi dulu ya" Pamit Vina
"Iya hati hati dijalan" Kata Mama
"Iya ma" Kata Vina

Raiden, Leo dan juga Angkasa sudah berada di motor mereka masing masing. Mereka menunggu di luar pagar rumah si kembar, sedangkan si kembar dan juga Barra sedang berada di garasi untuk mengambil mobil. Dalam perjalanan seperti biasa, motor mereka bertiga berada didepan mobil sikembar, bisa dibilang seperti mengawal. Barra, adalah yang mengemudikan mobil si kembar.

Sampailah mereka disalah satu restoran yang sangat terkenal. Baru masuk ke restorannya saja mereka menjadi pusat perhatian. Apalagi Raiden yang suka tebar pesona dengan menyibak rambutnya kebelakang, cewe mana yang tidak mleyot liat cogan menyibakkan rambutnya kebelakang.

Mereka semua sudah memilih makanan dan minuman yang mereka pesan tinggal menunggu makanan dan minumannya diantar. Sambil menunggu pesanan, mereka berbincang berbagai hal, terutama tentang sekolahnya Barra. Saat ditengah perbincangan mereka, ada beberapa sekumpulan cewe yang menghampiri mereka. Cewe cewe itu meminta kenalan kepadan GG boy dan juga Barra. Dan mereka ber empat kompak menolak ajakan perkenalan dari sekumpulan cewe itu. Tak lama kemudian pesanan mereka sampai dan akhirnya mereka menyantap makanannya. Saat sudah habis, mereka memberi permainan untuk waiter yaitu dengan cara mengambil credit card salah satu dari mereka, kecuali Barra. Waktunya waiter memilih credit card mereka yang sudah mereka taruh di atas bill. Dan ternyata waiter memilih credit card Vina. Semua bersorak karena bukan credit card mereka yang dipilih. Setelah membayar pesanan, mereka ke rumah lama Barra untuk memastikan saja. Kan sekarang masih siang, apa yang mau ditakuti?. Lagian didaerah itu banyak orang berlalu lalang dan juga banyak tetangga sekitar rumah Barra berada di luar rumah.

Setelah masuk ke rumah, terlihat banyak barang yang berserakan, itu mungkin ulah si pencuri. Mereka melihat ada beberapa baju Barra yang masih berada di lemari, dengan sigap Barra memasukan semua baju yang masih bisa dipakai. Tidak lupa Barra memeriksa dikamar orangtuanya dan membawa foto foto mereka bertiga.

Di kantor Regan sedang ada rapat untuk membahas kerja sama dengan perusahaan lain. Tanpa Regan tau hpnya sedang berbunyi dering tanda masuknya pesan. Tapi karena Regan memodekan hpnya dengan mode tenang, jadi dia tidak dengar dan tidak tau kalau ada pesan masuk. Pelaku dari spam pesan ke hp Regan adalah putranya sendiri siapa lagi kalo bukan Joshua. Ia mengirimkan beberapa pesan dan foto kepada Daddynya. Setelah rapat selesai, dan baru saja ia memegang hp banyak pesan masuk dari putranya. Ia menggeleng pelan karena pesan dari sang putra adalah jadwal jadwal putranya yang dikasih olehnya. Sang putra memotret setiap pekerjaan yang ia berikan, seperti bersih bersih kamar, cuci piring makanannya sendiri dan mengerjakan pr, tak lupa sang putra juga memotret dengan ekpresi tersenyum.

Drttt drttt

"Daddy" Panggil Joshua
"Ya baby" Jawab Regan
"Ehm..aku kangen mommy Vina" Kata Joshua sambil memelas
"Kamu tuh buat Daddy bingung tau enggak, dulu manggilnya mama terus mommy sekarang mommy lagi" Omel Regan
"Ya terserah Joshua dong ble ble ble" Kata Joshua sambil mengejek Daddynya
"Oh yaudah kita enggak jadi ke rumah mommy Vina" Ancam Regan
"Jangan dong. Kalau gitu maaf daddy" Kata Joshua
"Iya Daddy maafin kamu" Kata Rrgan
"Terimakasih Daddy" Kata Joshua
"Oke Daddy, ayo ke mommy Vina" Ajak Joshua
"Tapi Daddy masih sibuk, Joshua" Kata Regan
"Ya Daddy" Kata Joshua dengan kecewa
"Maaf ya baby" Kata Regan
"Iya tidak apa apa" Kata Joshua sambil mematikan telfon

"Ish Daddy..., Aku pengen ketemu mommy Vina. Tapi kenapa Daddy sibuk" Kesal Joshua
"Joshua" Panggil Oma
"Oh..hai Oma" Sapa Joshua
"Tadi Oma dengar kamu kesel sama Daddy mu ya?" Tanya Oma
"Iya Oma, tadi aku pengen ketemu mommy Vina tapi Daddy sibuk" Jawab Joshua dengan nada kesal
"Hei sayang, kan bisa dilain waktu ketemu mommy Vina. Mungkin hari ini mommy Vina juga sibuk kan?" Tutur Oma
"Mungkin saja Oma" Kata Joshua
"Nah, kalau begitu mendingan tanya dulu ke mommy Vina, bisa atau tidak ketemu sama kamu" Usul Oma
"Tapi Joshua tidak punya nomer mommy Vina" Kata Joshua
"Kan bisa minta Daddy kamu atau enggak om Alvin" Kata Oma
"Ah iya juga, aku telfon om Alvin aja lah" Kata Joshua

Setelah menelfon Alvin, Joshua pun mendapatkan nomer telfon Vina. Sebenarnya penuh perdebatan antara Alvin yang kekeuh tidak mau memberikan nomer telfon Vina dan Joshua yang merengek meminta nomer telfon Vina dan mengancam untuk memberitahu Regan kalau Alvin tidak mau menuruti permintaannya. Akhirnya mau tidak mau Alvin akhirnya memberikan nomer telfon Vina. Joshua memanggil Oma untuk memberitahukan kalau ia sudah mendapatkan nomer telfon Vina. Oma tersenyum melihat tingkah laku cucunya, lantas meminta Joshua untuk mengirim pesan kepada Vina untuk memberitahu kalau  tidak sibuk boleh atau tidak Joshua menelfon. Tak lama kemudian Joshua mengirim pesan kepada Vina, dan tanpa menunggu lama Vina membalas dengan kata "Kaka tidak sibuk, jadi kamu tidak apa apa menolfon Kaka", dan Joshua membalas pesan dengan "you are my mom".

Acara menelfon pun dimulai, Joshua mulai bercerita tentang Daddy nya tidak mau mengantarkan ia karena sibuk, Vina pun menuruti Joshua kalau Daddynya sibuk karena mencari uang untuk ia. Tapi tetap saja, Joshua masih kesal dengan Daddynya. Dan sekarang giliran Vina yang bertanya, bagaimana bisa Joshua mendapatkan nomer telfonnya, Joshua menjawab bahwa ia mendapatkan nomer telfon Vina dari Alvin. Vina yang mendengar itu lantas bertanya tanya kepada dirinya sendiri bagaimana bisa Alvin mendapatkan nomer telfonnya. Sehingga Vina melamun karena memikirkan nomer telfonnya, tiba tiba lamunan Vina terbayarkan karena Joshua berteriak namanya. Vina menanyakan kenapa Joshua meneriakan namanya, ternyata Joshua meneriakan namanya karena Joshua tau kalau ia sedang tidak mendengarkan ceritanya, setelah itu Joshua ngambek dengan menyilang kan tangannya dan mengalihkan kepalanya ke arah lain. Vina melihat itu sangat gemas dengan Joshua, akhirnya Vina menghibur Joshua.

Next?
Vote and comment

Baby Joshua [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang