twenty

440 28 1
                                    

"Memang asisten klien Daddy mu itu ngapain Daddy?" Tanya Vina
"Widihh ada peningkatan nih" Sindir Alvin
"Sekarang manggilnya langsung 'Daddy'" Kata Alvin
"Apaan si" Kata Vina
"Cielah pake salting lagi" Sindir Alvin
"Kata siapa gua salting, Alvin" Kata Vina yang ada penekanan di kata "Alvin"
"Ish kenapa malah mommy sama om Alvin si yang berantem" Kata Joshua sambil merengut
"Aduh aduhh, maaf ya sayang" Kata Vina
"Sekarang Joshua ingin apa?" Tanya Vina
"Joshua ingin mommy Vina menikah dengan Daddy" Jawab Joshua

"Menikah bukan perkara yang mudah, Joshua" Kata Vina
"Jika ingin menikah, harus mempersiapkan ini dan itu. Sibuk dengan ini dan itu. Dan banyak lagi" Tutur Vina
"Tapi itu adalah cara untuk Daddy agar tidak digoda oleh asisten klien atau klien Daddy" Kata Joshua
"Coba nanti tanyakan sama Daddymu, Joshua" Usul Alvin
"Ide bagus om, untuk Mommy mau tidak?" Tanya Joshua
"Mau" Jawab Vina dengan pelan
"Apa mommy? Joshua tidak kedengeran" Kata Joshua
"Yang keras lah, Vin" Kata Alvin
"Jangan provokator ya anda" Peringat Vina
"Iya iya, gua diem" Kata Alvin
"Ayo dong, Mommy" Bujuk Joshua

"Eh Joshua, sinyal nya Mommy putus putus ini" Alasan Vina
"Kaga ada alasan ya" Sindir Alvin

"Ingin mengumpat tapi ada Joshua" Kata Vina di dalam hati
"Joshua, kamu bener bener ya bikin spot jantung"
"OMG, harus jawab jujur apa gimana"

"Mommy" Panggil Joshua
"Iya sayang" Kata Vina
"Jadi jawaban mommy apa?" Tanya Joshua
"Coba Joshua tanya dulu ke Daddymu ya" Jawab Vina
"Akan lama jika tanya ke Daddy" Kata Joshua
"Tanyakan kepada Daddymu dulu, setelah Daddymu menjawabnya baru nantinya mommy akan menjawab pertanyaan mu" Jelas Vina
"Akan lama mommy" Kata Joshua dengan merengek
"Sabar adalah kuncinya" Kata Vina

"Joshua" Panggil Alvin
"Daddymu sudah menunggu di parkiran mobil" Kata Alvin
"Daddy mu tadi telfon ke om Alvin" Kata Alvin saat mengetahui Joshua menatapnya dengan penuh pertanyaan
"Oh oke om Alvin" Kata Joshua

"Mommy, aku matikan dulu ya" Kata Joshua
"Oh oke Joshua" Kata Vina
"Yuk om gendong" Ajak Alvin
"Tidak ah" Kata Joshua
"Joshua jalan saja, om Alvin" Kata Joshua
"Oke deh" Kata Alvin sambil mengikuti Joshua dari belakang

Sampailah mereka di area parkir mobil, Regan menyambut mereka dengan senyuman. Alvin pun membalas senyuman Regan tetapi tidak dengan Joshua. Joshua malah memasang muka cuek kepada Daddynya. Regan pun langsung mengerutkan dahinya, lalu melihat Alvin seperti ingin bertanya apakah Joshua masih marah dengannya. Alvin pun paham dan menjawabnya dengan mengangkat kedua bahunya.

Regan yang tidak puas dengan jawaban Alvin pun langsung mengumpat didalam hati. Dan ia juga ingat bahwa sebelum Joshua meninggalkan dia, Joshua sempat bilang bahwa Vina menelfon Joshua. Ia bertanya tanya tentang pembicaraan apa yang mereka bicarakan.

"Joshua" Panggil Regan

Tetapi tidak ada suara sautan dari Joshua, itu tanda Joshua masih ngambek.

Regan pun menghela nafas dan mengatakan, "Joshua, jika ada yang memanggilmu tatap yang bicara. Jika tidak bisa menatapnya, lebih baik menjawab panggilannya"
Alvin yang sedari tadi bermain hp pun menjelaskan, "Lu ngomong sama Joshua, tapi Joshuanya aja tidur"
"Lah? Dia udah tidur?" Tanya Regan
"Dari tadi" Kata Alvin
"Kenapa lu enggak bilang?" Tanya Regan
"Lu enggak nanya" Jawab Alvin
"Ekhm" Dehem Regan
"Ngapain lu pake dehem dehem begitu?" Tanya Alvin
"Jangan jangan lu lagi batuk ya?" Tanya Alvin
"Jauh jauh deh dari gua" Kata Alvin
"Siapa juga yang lagi batuk" Kata Regan
"Lah itu tadi?" Tanya Alvin
"Ck. Gua mau tanya" Kata Regan
"Yuadah tinggal tanya apa susahnya" Saut Alvin
"Tadi Joshua ngomong apa aja sama Vina?" Tanya Regan
"Cieee kepo ya" Goda Alvin
"Cuman tanya doang" Kata Regan
"Sama aja lu kepo" Kata Alvin
"Kenapa si emangnya lu pengen banget tau" Kata Alvin
"Karena pengen tau aja" Kata Regan
"Pasti ada maksud tersembunyi" Curiga Alvin
"Enggak ada" Kata Regan
"Emang apaan si yang mereka tadi bicarakan?" Tanya Regan
"Enggak tau. Gua tadi agak ngejauh dari Joshua, ngasih privasi ke mereka berdua" Bohong Alvin
"Masa?" Curiga Regan
"Iya" Kata Alvin
"Tapi gua enggak percaya sama omongan lu" Kata Regan
"Enggak mungkin juga lu ngejauh waktu anak gua lagi telfonan sama Vina" Lanjut Regan
"Emang gua begitu?" Tanya Alvin
"Iyalah" Nyolot Regan
"Weh santai broo" Kata Alvin
"Lu sendiri yang mancing gua" Kata Regan
"Hehehehe ya sorry bos" Kata Alvin
"Jadi gimana?" Tanya Regan
"Gimana apanya?" Tanya balik Alvin
"Gua tampol juga lu pake sepatu" Kata Regan
"Daddy, Om Alvin. Tolong kecilkan suaramu!" Peringat Joshua  karena terganggu oleh suara Regan dan juga Alvin
"Sorry my son" Maaf Regan

"Apaan lu ketawa ketawa?" Tanya Regan ketika mendapati bahwa Alvin menertawakan nya
"Pftt"
"Siapa juga yang ketawa" Kata Alvin

Sampailah mereka dirumah, Alvin dengan sigap mengendong Joshua yang masih terlelap.

"Huftt akhirnya" Kata Alvin setelah membaringkan Joshua ke kasur
"Bobo yang nyenyak bos kecil" Kata Alvin

"YA TUHAN!" Teriak Alvin
"Jangan teriak bego" Kata Regan dengan panik
"Lah lu tiba tiba disini. Gua kira setan" Kata Alvin
"Ganteng gini dibilang setan" Kata Regan
"Jadi Vina ngomong apa aja sama Joshua?" Tanya Regan
"Walah, masih dibahas toh" Kata Alvin
"Oke, gua ngakuin kalau gua enggak ngehindar waktu mereka ngebicarain ini" Jujur Alvin
"Mereka ngomongin eh lebih tepatnya anak lu ngomongin tentang dia kesel sama lu gara gara asisten klien lu" Jelas Alvin
"Terus lebih jelasnya, mending lu dengerin rekamannya gua tentang pembicaraan mereka" Suruh Alvin
"Mending lu dengerin sendiri aja, gua udah share rekamannya. Gua ngantuk" Kata Alvin
"Bisa bisanya lu nyuruh bos lu" Kata Regan
"Eitt jangan salah. Lu itu sahabat gua yang merangkap jadi bos gua" Kata Alvin
"Sama aja gua itu bos lu" Kata Regan
"Iya deh yang paling bos" Sindir Alvin

Setelah menyindir, Alvin pun langsung menuju kamarnya untuk tidur. Sedangkan Regan masih diam ditempat sambil menatap file rekaman dari Alvin. Setelah berfikir panjang, ia langsung berjalan menuju ruang kerjanya.

Regan dengan hikmat mendengarkan rekaman itu. Tangannya tak luput memainkan pulpen, dan itu menjadi salah satu kebiasaan nya. Sampai ketika, Regan menghentikan acara bermain pulpennya saat mendengar Joshua menginginkan ia dan Vina menikah bahkan sampai memaksa Vina untuk menjawab apa mau menikah dengannya.

"Buset, anak gua kenapa begini?" Tanya Regan
"Tapi kalo gini bisa dibilang anak gua udah nyaman sama si Vina"
"Tapi gua juga bingung sama perasaan gua"
"Joshua juga udah pernah ke makam Mommynya dan ngenalin Vina ke Mommy nya"
"Sayang, aku harus gimana?" Tanya Regan yang suaranya terdengar lirih
"Aku saja tidak ada rasa ke Vina sedangkan anak kita sudah menginginkan Vina sebagai Mommy nya" Kata Regan
"Aku pengen ketemu kamu dimimpi, sayang" Lirih Regan
"Aku ingin cerita ke kamu tentang semuanya" Lirih Regan

Setelah mengucapkan perkataan tersebut, Regan pun masuk ke kamar mandi untuk mandi sebelum tidur dan menenangkan diri. Ia pun sudah keluar dari kamar mandi dengan setelan baju tidur.

"Inget banget deh kamu pernah marahin aku gara gara aku tidak membersihkan tempat tidur" Kata Regan sambil membersihkan tempat tidurnya
Saat merebahkan tubuhnya sambil berkata, "Kalau dilihat sedikit, aku akuin kalau Vina mirip dengan mu"
"Ku harap kamu datang ke mimpiku, sayang"

Next?
Vote and comment

Baby Joshua [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang