twenty four

379 24 1
                                    

"Biar ada peluang lu sama calon suami lu" Kata Alea
"Dih dih maksudnya apaan?" Tanya Vina

"Darimana aja kamu, Vina?" Tanya Papa
"Ah itu pa, aku diajak sama Regan" Jawab Vina
"Regan?" Tanya Papa sedang mengingat ngingat orang yang bernama 'Regan'
"Iya, dulu pernah kesini kok. Mungkin papa lupa" Kata Vina
"Maklum faktor U" Kata Papa

"Bau lu asem" Kata Alea
"Enak aja, gua udah mandi ya" Kata Vina
"Kapan?" Tanya Alea
"Waktu lu ngancem mau ngedobrak pintu gua"
"Gua udah ganti baju" Kata Vina
"Tapi bau lu asem parah" Kata Alea
Vina pun langsung mencium baju joggingnya, "Enggak tuh, enak aja"
"Nih nih, coba cium" Kata Vina

"Iya bener kok, lu bau" Kata Alea
"Enak aja" Kata Vina
"Sudah sudah, berantemnya dilanjutin nanti saja" Kata Papa
"Kamu, Vina. Sana ke kamar. Mandi" Perintah Papa
"Siap pa" Kata Vina

Setelah melewati Papa, Vina pun berbalik badan dan menjulurkan lidah nya kepada Alea sebagai ejekan. Sedangkan Alea yang tau itu langsung memasang mata melototnya untuk membalas ejekan Vina.

"Alea, tolong kamu belikan bahan bahan masakan dirumah" Perintah Papa
"Loh perasaan masih banyak deh, pa"
"Kok beli lagi?" Tanya Alea
"Mama mu bentar lagi bakal arisan, biasa lah wanita sosialita" Kata Papa
"Ooo, yaudah pa. Mana list-nya?" Tanya Alea
"Ini list-nya dan ini kunci mobilnya" Jawab Papa
"Jangan sampai telat" Kata Papa
"Siap pa" Kata Alea

"Wihh masak apa ini, Ma?" Tanya Vina selepas acara mandinya
"Nanti Mama sama teman sosialita nya Mama bakal arisan disini" Kata Mama
"Ooo"Kata Vina
"Boleh dong Vina minta maccaron nya?" Tanya Vina
"Iya nanti, ketika maccaron nya ada yang cacat. Itu berarti jatah kalian berdua" Kata Mama
"Kalian?" Tanya Vina
"Iyalah, kamu dengan kembaranmu" Kata Mama
"Ooo" Kata Vina
"Mau aku bantuin?" Tanya Vina
"Boleh" Jawab Mama sambil menggeser manggil berisi adonan kue

"Yuhuuu Ratu datang" Kata Alea dengan menenteng beberapa bahan bahan masakan dapur
"Ya tuhan, Alea ini kamu enggak kebanyakan beli bahan bahannya?" Tanya Mama
"Biasanya juga enggak sebanyak ini" Kata Mama
"Kata Papa tadi Mama mau ada arisan bareng temen temen sosialita nya Mama"
"Jadi, aku banyakin aja bahan bahannya, biar enggak kehabisan bahan bahan" Jelas Alea
"Pinter pinter" Puji Mama

"Nih sisa maccaronnya kalian makan saja" Kata Mama
"Diwadahnya sudah banyak" Kata Mama sambil menunjuk toples dan juga wadah yang berisi maccaron

"Ehm enak banget,Ma" Puji Alea
"Bener banget Ma" Kata Vina
"Kenapa Mama enggak jualan aja?" Tanya Vina
"Mama enggak ada waktu" Jawab Mama
"Bener juga sih"
"Kan Mama juga punya kesibukan lainnya" Kata Vina
"Nah itu kamu tahu" Kata Mama
"Harusnya kalian berdua nih yang jualan, mumpung masih muda. Itung itung belajar jadi pengusahawan" Kata Mama
"Gimana?" Tanya Mama
"Kalau kalian yakin, nanti Mama akan spill resepnya" Kata Mama

"Gimana, Alea?" Tanya Vina
"Entahlah, gua juga enggak tau" Kata Alea
"Kita terima aja kali ya?" Tanya Vina
"Mending kita bikin rincian dulu sebelum buka usaha" Kata Alea
"Bener juga" Kata Vina
"Yaudah sana lu aja yang bikin" Kata Alea
"Enak aja, lu yang bikin lah" Kata Vina
"Berdua aja deh kalo gitu"
"Gimana?" Tanya Alea
"Oke, deal" Kata Vina

"Nah sudah jadi akhirnya" Kata Vina
"Dikasih ke Mama?" Tanya Alea
"Iya" Kata Vina

"Bagaimana?" Tanya Mama
"Ini ma" Kata Vina sambil menunjukan hasil rincian mereka
"Jadi?"
"Kalian mau untuk membuka toko maccaron?" Tanya Mama

Mereka berdua pun langsung menganggukkan kepala. Mama pun lantas tersenyum dan memberikan sebuah amplop yang berisikan sebuah alamat.

"Alamatnya siapa ini Ma?" Tanya Alea
"Nanti juga kalian tahu" Jawab Mama

Lantas si kembar pun saling bertatapan dengan ekspresi yang sama yaitu menaikan salah satu alis mereka.

Mereka bertanya tanya mengapa Mama mereka bilang bahwa mereka akan tahu tentang alamat itu.

"Setelah ini, kalian ke alamat itu ya" Pinta Mama
"Iya ma, tapi ini alamatnya siapa?" Tanya Vina
"Nanti juga kalian tahu" Jawab Mama

Lagi dan lagi jawaban sama yang dilontarkan oleh Mama. Mereka akhirnya menyerah untuk menanyakan alamat itu karena mereka berfikir bahwa akan sia sia untuk menanyakannya, karena jawabannya hanya 1 yaitu, "Nanti juga kalian tahu"

"Kangen sama mommy Vina" Kata Joshua
"Kan baru tadi pagi ketemu udah kangen aja" Kata Alvin
"Tapi sekarang kangen lagi" Kata Joshua dengan cemberut
"Kenapa lagi?" Tanya Regan yang baru saja ikut dalam pembicaraan mereka setelah menyelesaikan pekerjaannya
"Nih, anak lu kangen sama calon istri lu" Kata Alvin
"Joshua" Panggil Regan
"Kan tadi pagi sudah ketemu sama Mommy" Tutur Regan

"Cielah udah pake Mommy mommy an nih" Goda Alvin
"Diem lu" Perintah Regan
"Kalo gua enggak diem gimana?" Tanya Alvin
"Gua pecat" Kata Regan
"Emang mampu?" Tanya Alvin yang terkesan mengejek
"Kan yang nerima kerjaan gua jadi asisten lu, kan bokap lu. Bukan lu" Kata Alvin dengan santai
"Lagian juga pasti bokap lu juga setuju kalau gua godain lu biar cepet nikah" Kata Alvin

Regan pun tidak menjawab dan lantas memberikan tatapan tajam agar Alvin untuk diam. Kali ini Alvin menurut, ia memilih untuk diam, agar memberikan ruang mengobrol untuk Regan dan anaknya.

"Joshua ingin ketemu mommy?" Tanya Regan
"Iya" Jawab Joshua dengan lesu
"Ya sudah, ayo kesana" Ajak Regan

Joshua dan Alvin ikutan cengo karena ajakan dari Regan.

Mereka pun sampai dirumahnya Vina. Setelah bertanya kepada satpam dirumah Vina, apakah Vina berada dirumah. Dan satpam itu mengangguk dan membuka kan pintu kepada Regan.

Joshua pun mengetuk pintu rumah Vina, dan yang membukakannya adalah Mama dari Vina.

"Hai Neya" Sapa Joshua
"Oh hai Joshua, mau ketemu Mommy Vina?" Tanya Mama

Joshua mengangguk.

"Kamu kesini dengan asisten pribadinya Daddy?" Tanya Mama
"Iya Neya, sama Daddy juga" Kata Joshua
"Yaudah yuk masuk" Ajak Mama

"Loh Joshua mana?" Tanya Regan
"Kan tadi ada disini" Kata Alvin

Karena mereka baru saja keluar dari mobil dan melihat bahwa Joshua tidak ada di depan pintu rumah Vina.

"Joshua sudah masuk duluan ke kamarnya Vina" Kata Mama
"Eh Nyonya, maaf menggangu" Kata Regan
"Tidak apa apa" Kata Mama

"Silahkan duduk, Saya akan memanggil Vina dan Joshua" Kata Mama
"Terimakasih" Kata Regan

"Hai Daddy" Sapa Joshua yang setia berada di gendongan Vina
"Loh Joshua, kenepa minta gendong ke mommy?" Tanya Regan
"Gapapa kok, lagian dia pengen digendong sama aku" Jawab Vina
"Dia enggak berat kan?" Tanya Regan
"Enggak kok" Jawab Vina
"Daddy" Panggil Joshua
"Joshua boleh ya nginep disini?" Tanya Joshua

Next?
Vote and comment

Baby Joshua [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang