twenty two

430 24 0
                                    

"Enggak"
"Dih orang lu yang nge berantakin kamar gua"
"Dibilangin enggak ya enggak"
"Maksa banget si lu" Kata Regan
"Lu yang berantakin kenapa gua yang dibilang maksa" Kata Varo
"Ce-pe-tan" Kata Varo dengan menekan kata
"Iya iya, ribet banget si lu"
"Kok gua yang dibilang ribet. Cepet beresin"

"Vina" Panggil Alea dari luar kamar Vina
"Iya kenapa?" Tanya Vina
"Jogging yuk" Ajak Alea
"Enggak ah males gua" Kata Vina
"Dih. Eh lu tuh udah diincar sama anaknya pengusahawan kaya. Masa calon Mommynya males diajak biar proporsi badannya bagus si" Omel Alea
"Ck. Ini kepagian tau"
"Ganggu orang tidur aja"
"Dih, lebih enakan tuh jogging pagi banget. Udaranya tuh seger" Kata Alea
"Lu sendiri aja. Entar gua nyusul"
"Mau nyusul jam berapa?" Tanya Alea
"Lu itu orangnya susah dibangunin apalagi waktu hari libur begini" Kata Alea
"Ngaca kali, lu sendiri juga sudah dibangunin" Kata Vina

"Ngapain masih disini?" Tanya Vina
"Nungguin lu buat jogging" Jawab Alea
"Gua ogah jogging, Alea. Males banget" Kata Vina
"No no no. Cepetan ganti baju" Kata Alea
"Gua tunggu disini, awas aja lu molor lagi" Peringat Alea
"Ck iya iya" Kata Vina

"Lu kaga cepet cepet keluar gua dobrak nih pintu" Peringat Alea
"1"
"2"
"3"
"4"
"5"
"Gua hitung sampe 10 lu kaga keluar beneran gua dobrak"
"Sabaran dikit bisa kaga si" Kata Vina dengan menutup pintu kamarnya
"Enggak, kaki gua udah lumutan gara gara lama nungguin lu" Kata Alea

"Lihat, langit nya aja masih gelap" Omel Vina
"Gapapa sih kan enak udaranya" Kata Alea
"Enak untuk menyegarkan badan apalagi kalo lagi stress" Kata Alea
"Mending bobo cantik gua mah" Kata Vina
"Ck enggak lucu kalo badan lu kaga bohay waktu dipernikahan nanti" Kata Alea
"Siapa si yang gua nikah? Calon aja belum punya" Kata Vina
"Lah terus Daddynya Joshua lu anggep apa bego" Kata Alea
"Dih, gua jatuh cinta ke Regan aja kaga" Kata Nindi

"Tapi saya bisa bikin kamu jatuh cinta, Vina" Kata Seseorang

Sikembar pun mencari asalnya suara tersebut, hingga mereka melihat pria yang berada di sebrang arah mereka yang jaraknya tidak terlalu jauh. Pria yang berusan saja bicara adalah Regan.

"Kenapa jadi bengong begini?" Tanya Regan

Sikembar yang ter sadar dari lamunannya pun menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Ada yang salah dengan omongan saya?" Tanya Regan
"Eh tidak kok" Jawab Vina
"T-tadi yang ngomong itu kamu?" Tanya Alea
"Iya" Jawab singkat dari Regan
"Mengapa? Salahkah jika saya belajar mencintai seseorang? Dan seseorang itu tak lain kembaranmu sendiri" Jelas Regan
"Vin" Panggil Alea dengan pelan
"I-iya gua tau" Kata Vina dengan pelan

"Mengapa anda yakin sekali untuk mencintai kembaran saya?" Tanya Alea
"Karena mendiang istri saya sudah menyetujui hubungan saya dengan kembaran anda" Kata Regan
"Sebegitu yakin kah anda?" Tanya Alea
"Iya" Kata Regan

Tanpa pikir panjang, Vina yang posisinya dibelakang Alea akhirnya ditarik tangannya oleh Alea untuk berada di sebelahnya sambil berkata kepada Regan, "Oh okay, ini anaknya. Jangan sakiti dia, jangan lukai hatinya. Karena sedihnya dia sedihku juga, senangnya dia senangku juga"
"Iya aku tau" Kata Regan
"Yasudah aku akan pulang lebih cepat. Bye Vina" Kata Alea sebelum meninggalkan Vina dengan Regan

Heh masa gua ditinggalin sendirian sih

"Ekhm" Dehem Regan
"E-eh iya" Kata Vina
"Iya untuk apa?" Tanya Regan
"Iya untuk membantumu mencintai ku" Gumam Vina
"Kau bicara apa?" Tanya Regan
"Aku tidak bisa mendengarnya" Kata Regan

Bohong, Sebenarnya Regan tau apa yang dikatakan oleh Nindi hanya saja dia ingin menggoda calon istrinya itu.

"Ti-dak aku tidak bic-ara apa apa" Kata Nindi agak terbata bata
"Kamu bohong" Kata Regan
"Aku tidak bohong" Kata Vina
"Aku tidak percaya" Kata Regan
"Ya sudah" Kata Vina merajuk
"Ouch kenapa calon Mommy nya Joshua merajuk hm?" Tanya Regan
"Yang aku ingat, aku mendengar perkataan 'Iya untuk membantumu mencintaiku'" Goda Regan
"Apakah itu bukan dari suara mu, sayang?" Tanya Regan

Astaga kok bisa bisa dia bilang 'Sayang'

"Ti-dak kok" Kata Vina
"Kau bohong kedua kalinya" Kata Regan
"Oke oke, aku kalah dan aku mengakuinya" Kata Vina dengan merajuk
"Mengakui apa?" Tanya Regan
Vina yang masih merajuk akhirnya tidak sengaja mengatakan, "Mengakui bahwa aku yang mengatakan 'Iya untuk membantumu mencintaiku'"
"Kena kau" Kata Regan
"Kamu sendiri yang bilang itu" Kata Regan

Astaga kena jebakan dong

"Terserah lah, aku mau pulang" Kata Vina sebelum ia pergi meninggalkan Regan
"Eeeitt tidak semudah itu" Kata Regan sambil memegang salah satu lengan Vina

Sampai Vina terpeleset karena kuatnya tarikan dari tangan Regan hingga ia menabrak dada bidang Regan.

Astaga jidat gua

"Sorry babe" Kata Regan

Mama anakmu enggak kuat

"Babe, hei kenapa melamun?" Tanya Regan

Vina yang tersadar pun akhirnya berkata, " Hah"
"Ayolah babe kamu udah beberapa kali aku ajak ngomong selalu melamun" Merajuk Regan
"Bukan begitu, tapi.." Kata Vina
"Tapi apa?" Tanya Regan
"Tapi apa benar kau ingin mencintaiku?" Tanya Vina
"Iya, apa kau masih meragukan ku?" Tanya Regan
"Ha-- tidak" Kata Vina
"Aku hanya meminta bukti dengan perbuatan bukan dengan perkataan" Kata Vina
"Aku akan menepati perkataanmu, sayang" Kata Regan sambil mengusap rambut Nindi
"Pasti pegel ya berdiri terus. Sekarang kita nyari warung atau restoran yang buka dijam ini untuk kita sarapan" Kata Regan
"Memang ada yang buka dijam ini?" Tanya Vina
"Mangkannya kita nyari, sayang" Kata Regan
"Jangan bilang 'sayang' ke aku, boleh kan?" Tanya Vina
"Mengapa?" Tanya Regan
"Hanya tidak nyaman dengan panggilanmu" Kata Vina
"Sorry babe" Kata Regan
"Aku akan memakai kata 'sayang' dan 'babe' ketika waktu itu tiba" Kata Regan
"Waktu apa?" Tanya Vina
"Anak kecil tidak boleh kepo" Kata Regan
"Apa? Mau mengumpat?" Tanya Regan saat melihat Vina yang sedang marah dan ingin mengumpat
"Yeee sangat pede sekali" Kata Vina

Regan pun tidak menimpali perkataan Vina, ia sibuk menelfon supirnya untuk menjemput nya dan membawanya ke restoran favoritnya yang memang sudah buka lebih pagi.

"Jangan kabur!" Perintah Regan
"Tapi bisa tidak jangan sambil memegang tanganku?" Tanya Vina
"Tidak bisa, karena kamu seperti anak kecil yang suka sekali kabur" Kata Regan
"Aku bukan anak kecil" Kata Vina
"Kau anak kecil dan itu tidak bisa diganggu gugat" Kata Regan

Sebelum Vina membalas perkataan Regan, supirnya Regan sudah sampai.

"Ayo masuk" Perintah Regan
"Mau tunggu apa lagi?" Tanya Regan
"Memang kita mau kemana?" Tanya Vina
"Kita akan makan. Apa kau tidak lapar?" Tanya Regan
"Ehm sedikit" Jawab Vina
"Mangkannya itu ayo masuk, kita akan ke restoran favorit ku" Kata Regan
"Memangnya jam segini restoran itu sudah buka?" Tanya Vina
"Sudah" Kata Regan

Vina pun ikut masuk ke mobil Regan. Dan saat mobil melaju, Regan dengan sengaja menggenggam tangan Vina. Sang empu yang digenggam tangannya hanya bisa melototkan matanya karena terkejut.

Next?
Vote and comment

Baby Joshua [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang