nineteen

421 25 1
                                    

"Iya lah" Jawab Regan
"Heh, gua tuh asprit lu bukan babysister nya anak lu" Kesel Alvin
"Udah Sono kejar anak gua. Yang ada tuh card di habisin buat beli banyak es krim" Kata Regan

Joshua pun lari keluar rumah untuk ke supermarket yang tak jauh dari rumahnya. Hingga ia tak sengaja melihat seseorang yang mirip dengan Vina. Ia ingin sekali menyapa tetapi takut salah orang dan ia mengurungkan niatnya untuk menyapa orang tadi. Tak pikir panjang, ia langsung menuju ke area es krim.

"Hah-hah, Joshua" Panggil Alvin yang nafasnya terengah entah karena kecapean mengejar Joshua
"Kenapa om Alvin?" Tanya Joshua yang matanya fokus ke rak eskrim
"Kamu cocok deh jadi atlet lari. Bisa bisanya di tinggal sebentar udah ngilang" Kata Alvin
"Joshua enggak mau jadi altlet lari. Aku mau jadi kaya Daddy. Pengusaha yang berjaya" Kata Joshua
"Om Alvin, gendong. Joshua enggak bisa lihat eskrimnya" Pinta Joshua
"Oke, kemarilah" Kata Alvin

"Omg Joshua, kamu berat banget" Kata Alvin
"Alasan" Ejek Joshua
"Daddy aja kuat gendong Joshua. Masa badan om yang lebih kekar dari Daddy enggak kuat si" Sindir Joshua
"Dih, nyindir" Kata Alvin
"Condongkan badanmu, om. Aku mau ambil seskrim yang itu, itu dan yang itu" Kata Joshua
"Hanya 2 eskrim, Joshua. Kamu milih 3 es krim tadi" Kata Alvin
"Satu dimakan disini, dua dibawa pulang. Plis boleh ya, om" Pinta Joshua
"Telfon Daddy mu, om Alvin enggak mau menjadi korban kalau kamu sakit karena es krim" Suruh Alvin
"Om aja yang telfon, bilang aja Joshua ingin 3 cup eskrim" Suruh Joshua
Setelah itu Alvin menurunkan Joshua agar menelfon Regan, "Dih main suruh suruh, nih om udah telfon Daddymu. Sekarang kamu yang ngomong"

"Halo Vin, ngapain telfon?" Tanya Regan
"Daddy" Panggil Joshua
"Oh, kamu Joshua. Kenapa?" Tanya Regan
"Joshua ambil 3 cup eskrim ya?" Tanya Joshua
"Sebelumnya, Daddy pemperbolehkan mu berapa eskrim?" Tanya Regan dengan sedikit tegas agar tidak membuat anaknya menjadi manja
"Dua, Daddy" Jawab Joshua
"Berarti, berapa eskrim yang Joshua harus beli agar Daddy tidak marah?" Tanya Regan
"Dua" Jawab Joshua
"Yaudah beli dua eskrim, telfonnya kasih ke Om Alvin. Jangan korupsi jumlah eskrim kalau tidak ingin sakit" Kata Regan
"Iya Daddy"

"Ini om Alvin telfonnya" Kata Joshua sambil menyerahkan hp milik Alvin
"Jadi?" Tanya Alvin
"Dua eskrim" Kata Joshua sambil menunduk
"Hei kenapa cemberut, harusnya tuh kamu bahagia. Kenapa? Karena Daddymu itu perhatian dan mementingkan kesehatanmu" Jelas Alvin
"Paham?" Tanya Alvin
"Paham om" Kata Joshua
"Sekarang mau eskrim yang mana?" Tanya Alvin
"Eskrim Cokelat 1 dan eskrim strawberry 1" Jawab Joshua
"Mau ambil sendiri apa Om yang ambilin?" Tanya Alvin
"Om Alvin yang ambilin, Joshua minta tolong ya" Kata Joshua
"Iya Joshua" Kata Alvin

"Berapa harganya kak?" Tanya Joshua kepada kasir
"Harganya jadi 50.000 rupiah ya dek. Mau pakai--" Perkataan kasir terpotong karena Joshua memberikan black card milik Daddynya
"Ini beneran dek mau pakai dengan black card ini?" Tanya Kasir
"Iya" Jawab Joshua
"Apa jangan jangan kamu mencuri black card ini?" Tuduh Kasir
"Jangan macam macam ya mbak. Dia adalah anak tunggal dari Regan Dirgantara. Apakah mbak ini tidak mengenalnya?" Tanya Alvin yang tidak terima bahwa anak dari sahabatnya di tuduh tidak tidak
"Eh Maaf kan teman saya pak, dia adalah orang luar negeri. Dia tidak tau siapa Joshua Dirgantara" Cegah teman sang kasir
"Jagalah temanmu sebelum Regan sendiri tau bahwa anaknya dituduh tidak tidak" Peringat Alvin sambil merebut black card milik sahabatnya

"Joshua" Panggil Alvin
"Iya Om?" Tanya Joshua
"Jangan sampai Daddy mu tahu hal yang tadi, oke?" Kata Alvin
"Oke Om, aku tidak akan memberitahu tentang kejadian tadi" Kata Joshua
"Semoga saja Joshua tidak keceplosan" Gumam Alvin
"Kenapa om?" Tanya Joshua
"Ah--tidak kok" Kata Alvin sambil menggaruk tengkuknya
"Hoii Gan" Panggil Alvin
"Daddy" Panggil Joshua berlari ke arah Regan dengan membawa kresek berisi 2 cup eskrim
Regan pun langsung menggendong anaknya dan bertanya, "Jadi tadi Joshua beli berapa cup eskrim?"
"Seperti perintahmu, Gan" Jawab Alvin
"Om Alvin, yang ditanya itu Joshua. Kenapa Om Alvin yang menjawab" Geram Joshua
"Emang Joshua mau jawab apa?" Tanya Alvin
"Daddy, Joshua tadi beli 2 cup es krim. Tidak lebih kok" Kata Joshua
"Pinter lain kali jangan membangkang ya" Peringat Regan
"Dengerin tuh kata Daddy mu" Kata Alvin
"Iya Daddy dan Iya untuk Om Alvin" Kata Joshua
"Eskrimnya rasa apa saja?" Tanya Regan
"Cokelat dan strawberry" Jawab Joshua dengan antusias

Wajah Regan yang awalnya sumringah menjadi masam dan bertanya, " Strawberry?"
"Iya Daddy. Apa Daddy mau?" Tanya balik Joshua

"Mana mau dia sama olahan strawberry. Buah strawberry nya aja dia nggk suka" Kata Alvin didalam hati

"Oh tentu saja tidak" Jawab Regan
"Kamu habiskan 1 cup. Untuk eskrim satunya di taruh dikulkas. Paham Joshua?" Tanya Regan
"Paham Daddy" Kata Joshua

"Eh, Regan. Gua ditelfon sama klien lu" Kata Alvin
"Ya angkat lah telfonnya" Kata Regan
"Ck" Dercak Alvin

Meskipun protes kepada Regan, Alvin masih tetapi menjawab telfon dari klien sahabatnya yang merangkap menjadi bosnya.

"Nih" Kata Alvin
"Dia mau ngomong sama lu" Bisik Alvin

Dengan sigap, Regan pun menjawab telfon kliennya. Hingga akhirnya, pada saat itu juga Regan pergi keluar dengan membawa Joshua ketempat Kafe yang sudah di beritahu oleh kliennya. Tak lupa Joshua membawa iPad nya.

Saat sudah sampai di kafe tujuan. Joshua duduk disamping Regan dengan memainkan iPadnya, tak lupa ia juga melirik asisten dari kliennya yang kesannya menggoda Daddynya, dengan menempel dengan Daddynya, sengaja menjatukan tangannya ke tangannya Daddynya. Ia geram lalu mendehem dan berbicara.

"Maaf, meskipun Saya masih anak kecil. Saya tahu bahwa kelakuan Anda adalah termasuk tindakan yang tidak patut dilakukan" Ucap Joshua kepada asisten di klien
"Anda dengan sengaja merapatkan tempat duduk anda ke tempat duduk Daddy saya dan dengan sengaja meletakkan tangan Anda ke tangan Daddy saya" Jelas Joshua
Klien itu lantas menoleh ke arah asistennya dengan tatapan marah dan berkata, "Maaf atas ketidak sopanannya, adik"
"Om Alvin, tolong bawa Joshua keluar dari ruangan ini. Tadi Mommy Vina telfon Joshua" Kata Joshua

Alvin memberikan kode kepada Regan apa ia harus ikut Joshua pergi dari ruangan itu atau tidak, dan Regan pun menimpali kode Alvin dengan menyuruhnya ikut bersama Joshua. Setelah Joshua pergi, Regan langsung memarahi si asisten kliennya dan bisa saja Project kerjasama dengan kliennya batal karena hal ini.

Dilain tempat, Joshua masih marah dengan asisten itu dan ingin mengadu kepada Vina. Alvin mengintip iPad Joshua, ternyata anak itu sedang menelfon balik dengan cara video call. Dan ternyata telfon Joshua diangkat oleh Vina.

"Kenapa mukanya ditekuk gitu?" Tanya Vina
"Ini karena Mommy enggak angkat telfon Joshua ya?" Tanya Vina
"Bukan Mommy, ini karena asisten dari klien Daddy yang mencari kesempatan untuk deket deketan sama Daddy" Jawab Joshua

Next?
Vote and comment

Baby Joshua [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang