Sepatah kata dibawah.
SELAMAT MEMBACA READERS
.
.
.
.
.
sesampainya dirumah, axton pergi ke kamarnya ophelia untuk menidurkannya. Sedangkan, bi iyam ke kamarnya yang berada dilantai bawah.
Brian mengirimkan pesan kepada ayahnya bahwa dia tidak akan pulang ke rumah. Sebenarnya, keluarganya sudah tahu kalau dia akan jarang dirumah. Tapi, sebagai seorang anak dia wajib memberitahukan keberadaannya.
Axton yang sudah menidurkan anaknya. sekaligus mengganti bajunya kembali ke kamar, dia membuka pintu kamarnya melihat brian yang kini duduk di pinggir kasur dengan baju yang sudah terganti.
" loe tidak pulang ?" tanya axton berjalan ke lemari dan mencari baju untuk dipakai.
" Tidak, gue akan menginap disini " axton mengangguk sambil membuka baju sekolahnya. Kemudian, memasang baju kaos dan celana pendek selutut. Tidak lupa, menggantung baju sekolahnya.
Setelah selesai, dia duduk disamping brian dan mengecek nomor tantenya. Keningnya mengerut ketika melihat tidak ada satupun nomor tante axton asli.
Dia bertanya - tanya, kenapa nomor sepenting itu tidak ada di hpnya ?. Brian melirik ke axton " Ada apa ?" tanyanya
Axton menoleh ke brian " ini nomornya tante gue tidak ada " dia kembali melihat ke hpnya lagi.
" loe lupa, ya " axton kembali melihat brian dan wajahnya menunjukkan kebingungan " nomor tante loe ada di gue. Dua bulan yang lalu sebelum pergi dia menitipkan nomornya untuk berjaga-jaga kalau loe kembali kesini "
Axton berbinar - binar, seperti yang diharapkan dari sahabatnya. dia meminta nomor itu dan ingin menelfonnya. tapi, brian mengatakan malam saja untuk menelfon. karena niara, tante axton biasanya sibuk. Axton mengangguk mengerti dia lupa kalau brand baju milik ibu axton asli terkenal lumayan terkenal di beberapa negara.
Axton pun berinisiatif mengajak brian untuk main PS5. Jangan ditanya kenapa dia bisa memilikinya PS yang harganya selangit, itu dikarenakan, brian si anak konglomerat sengaja membelikannya sebelum dia kembali ke indonesia sebagai hadiah untuknya. Sahabat baiknya ini membuatnya terharu.
Brian dengan senang hati menyetujuinya dan mereka berdua bermain hingga tidak lihat jam.
Di kamar bunny kecil, Ophelia yang tertidur membuka matanya, menatap langit-langit kamar kemudian Mengucek matanya dan mengumpulkan nyawa yang berkeliaran. Dia mengubah posisinya dan melihat ke sekeliling bahwa dia sudah berada di kamarnya. Ophelia turun dari kasur kemudian berjalan keluar kamar, dia berjalan ke kamar papanya melihat pintu kamar yang sedikit terbuka ophelia langsung masuk begitu saja.
Axton yang asyik main sontak menoleh ketika pintu kamarnya. Melihat siapa yang masuk begitu saja, Dia memberhentikan mainnya kemudian menggendong anaknya yang berdiri di depan pintu.
" baru bangun, sayang ? " tanya axton kembali duduk sambil memangku ophelia.
" iya, baru bangun, ngomong-ngomong kenapa ada om brian disini ? " tanya balik ophelia melihat brian yang berada disebelah axton.
" dia akan menginap disini mulai sekarang. Ophelia, mau main ?" ophelia mengangguk, dia belum pernah main beginian seumur hidup.
Axton mengajarkan ophelia, meskipun, sering kebingungan dan betapa susahnya mengontrol karena tangannya yang kecil. tapi, berkat ajarannya ophelia mengerti sedikit beberapa cara memainkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AXTON & OPHELIA
Подростковая литература(Story original/karya asli) Kisah dua jiwa yang berbeda umur dan nasib tapi memiliki satu tujuan yaitu keluarga. -------------- Remaja berumur 21 tahun hidup sebagai mahasiswa semester 5 di universitas ternama, Oxford. Jurusan seni dan visual. Me...