SELAMAT MEMBACA READERS
.
.
.
Brian memijat kepalanya, dia terlalu lelah dengan tumpukan dokument yang masih saja menumpuk di atas mejanya. Apalagi ditambah dengan lio dan ethan yang terlihat tidak ingin membantunya padahal mereka bagian dari OSIS. Lihatlah duo alvredo yang sibuk dengan ponselnya sedangkan brian sibuk dengan dokument organisasi. Ingin rasanya brian men-rekrut anggota lagi kalau begini, tapi sayangnya tidak ada yang mau mendaftar. Menghela napas panjang brian menatap lio yang masih asyik memainkan ponselnya " Bisakah kalian berhenti main hp ? banyak pekerjaan yang harus kita kerja " seru brian sedikit menahan kekesalannya ketika melihat wajah lio yang terlihat tidak peduli.
Melihat tidak ada jawaban satupun, brian kembali menghela napas panjang sudah pasrah dengan anggotanya yang hanya dua orang. Saat akan mengerjakan dokumennya tiba-tiba ponselnya berbunyi dia melirik ke samping, senyumnya mengembang ketika melihat axton menelfonnya. " Halo axton " Perkataanya sontak menarik perhatian lio dan ethan. Mereka berdua menatap brian yang fokus dengan ponselnya. Tidak butuh waktu lama brian mematikan ponselnya lalu mengerutkan kening ketika bertatapan dengan lio dan ethan yang langsung kembali ke aktivitas mereka tadi. Brian memutar matanya, dia kembali mengurus dokumen dengan perasaan bahagia axton tadi menelfon menanyakan keadaannya. Senangnya punya sahabat yang pengertian sudah kayak istri saja. tapi kesenangan itu tak berlangsung lama, pintu ruangan tiba-tiba terbuka dengan tidak elit memperlihatkan seorang remaja bersama dua remaja lainnya.
Brian tidak mengangkat kepalanya, tapi telinganya bisa mendengar kalau tiga remaja itu menghampiri mejanya. " Jadi, kau perlu apa charles ? " tanya brian tidak mengalihkan perhatiannya dari kertas. Remaja dengan wajah tampan dan rahang yang tegas itu menatap datar ke brian mulutnya terbuka tapi kembali tertutup ketika matanya tidak sengaja melirik ke lio dan ethan yang duduk di sofa tidak jauh dari mereka. Merasa diperhatikan lio dan ethan menatap balik lalu tersenyum singkat setelah itu kembali memainkan ponselnya. Remaja yang bernama charles tersenyum kecil melihat wajah imut lio tapi sayangnya wajah itu bukan seleranya. Kembali menatap brian yang kini meletakkan pulpennya lalu menatap charles " Apa maumu ? " tanyanya.
" Aku ingin bertemu adikku, kau tahu bukan dafa. " suara yang terkesan dominasi ini membuat telinga brian sedikit cemburu. Dia ingin memiliki suara yang seperti itu tapi pita suaranya tidak mendukung, kalau suaranya seperti itu dia bisa mendominasi axton untuk dirinya sebagai adiknya. " cari saja sendiri di kelasnya. Bukankah kelas kita sama ? Jadi, buat apa tanya ke aku " jawab brian kembali ke kertasnya tapi terhenti ketika semua dokumennya tiba-tiba digusur dari mejanya. Dia mengangkat kepalanya menatap sang pelaku penggusuran itu. " Sialan! Barnaby apa maumu " bentak brian yang kesal. Bagaimana tidak kesal, semua dokumen dia sudah pisahkan dan itu dia kerjakan sendiri tanpa dibantu. Tapi, ini orang dengan seenak jidatnya menggusur dokumen tanpa rasa bersalah hanya karena jawabannya ?! Yang benar saja!.
Lio dan ethan yang melihat brian, menghentikan aktivitas mereka dan menghampiri sang ketua yang sedang menatap sengit ke tiga remaja didepannya. Mereka berdua bisa mencium bau-bau adanya perkelahian jadi untuk mengantisipasi, mereka berdiri dibelakang brian. Charles tidak terusik dengan kehadiran dua remaja lainnya, dia masih sibuk menatap brian yang kini terlihat marah dengan adik keduanya. Pintu didobrak menarik antensi semuanya dan melihat daffa yang sedang menetralkan napasnya. Setelah cukup tenang, dia berjalan menghampiri charles dengan wajah kesal. " Bodoh! Apa yang kalian lakukan di ruangan OSIS!? " seru daffa berdiri menatap charles sang abang pertamanya atau mungkin abang angkatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/292773394-288-k274979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AXTON & OPHELIA
Teen Fiction(Story original/karya asli) Kisah dua jiwa yang berbeda umur dan nasib tapi memiliki satu tujuan yaitu keluarga. -------------- Remaja berumur 21 tahun hidup sebagai mahasiswa semester 5 di universitas ternama, Oxford. Jurusan seni dan visual. Me...