26. Persiapan pertemuan

243 29 2
                                    

SELAMAT MEMBACA READERS

.

.

.

Axton langsung lega ketika melihat mobil terakhir pergi. Dia menutup tirai jendela lalu berbalik melihat ophelia yang kini sudah tertidur. Terlihat kedamaian dari wajah putrinya yang sedang tidur siang. axton tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum ada perasaan senang dan bangga bisa memiliki anak begitu menggemaskan dan cantik seperti ini. Setelah puas mengusap dan mencium pipi gadis kecilnya axton keluar sembil membawa nampan kemudian menutup pintu dan berjalan menuruni tangga. Di bawah terlihat tante niara yang sedang menonton televisi bersama tiga sahabatnya. Menghampiri mereka setelah meletakkan nampan di dekat bi iyam yang sedang mencuci piring. " Jadi, apa yang kalian dapat dari mereka ? " Tanyanya duduk di sebelah dafa yang sedang asyik memainkan ponselnya. Entah apa yang dilakukan tapi terlihat kalau ekspresi sahabatnya yang satu ini tidak bisa dikatakan baik. Terlihat jengkel, kesal dan marah ingin axton bertanya tapi takut kalau kemarahan sahabatnya akan kena dirinya.

" Entahlah kurang yakin, tapi sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu dari kita " jawab cakra yang pertama menjawab, membuat axton mengalihkan perhatiannya ke cakra. Tumbenan sahabatnya ini terlihat serius padahal biasanya sikap tengil dan konyol. " Ya, meskipun sudah kita coba untuk mengorek informasi dari mereka tapi tetap saja tidak ada info yang bagus. Aku curiga dengan abangnya lio dan ethan " timpal dafa yang sudah menyimpan ponselnya. Dia mengerutkan keningnya masih ada emosi kesal dan marah terlihat di wajahnya.

Brian yang berada di sofa tinggal mengangguk setuju dengan cakra dan dafa, dia masih kesal ketika remaja lebih tua itu berbicara seolah dia adalah anak baik. Mendengar percakapan ketidaksukaan tentang remaja yang lebih tua dari ketiga sahabatnya, axton mengangkat alisnya bingung, kalau abangnya lio dan ethan itu berarti bang dikara 'kan. Ngomong-ngomong kenapa ketiga sahabatnya ini tidak menyukai remaja itu ? Padahal, menurutnya bang dikara baik berbeda dengan yang lainnya kecuali ketiga sahabatnya. Ketinggalan apa axton sampai tidak tahu. Dia bertanya-tanya seberapa menjengkelkan bang dikara ? Kalau dari dilihat dari perkataan dan raut ekspresi ketiga sahabatnya sepertinya bang dikara berapa di level tertinggi manusia menjengkelkan. Yang masalahnya, axton tidak tahu apapun tentang bang dikara bahkan ketiga sahabatnya ini tidak ingin memberitahukannya. Dia ini berada di level kepo paling tinggi.

Melihat ketiga sahabatnya tidak membantu untuk menjelaskan, Axton menoleh ke samping berharap tante niara mau memberitahukannya. Wanita yang awalnya fokus ke televisi tertegun melihat mata bulat penuh harap yang diarahkan kepadanya, berdeham berusaha menoleh ke arah lain selain mata keponakannya. Axton yang tidak menyerah terus menatap tante niara yang akhirnya menatap balik. Membuka mulutnya memberitahukan kejadian saat makan tadi.

Mata Axton melebar mendengar perkataan tantenya. Ternyata selama makan siang bang dikara berbicara tentang masalah keluarga dafa dan brian yang seharusnya tidak banyak yang tahu. Axton pada dasarnya tidak tahu masalah keluarga dari kedua sahabatnya ini, hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan sifat bang dikara pantasan ketiganya jengkel dan kesal, meskipun axton adalah sahabat mereka. tapi dia tahu yang namanya batasan. apa yang tidak boleh dia ketahui, apalagi itu termasuk urusan internal yang berada di ruang lingkup privasi keluarga. kecuali kalau sahabatnya memang membutuhkan teman curhat. Dia siap melakukannya.

Axton tidak habis pikir orang sebaik bang dikara bisa melakukan itu padahal dia melihat kalau remaja yang lebih tua adalah orang yang sopan dan budiman. Memang ya, tidak boleh melihat hanya dari sampulnya saja. Axton jadi penasaran masalah apa yang dibicarakan bang dikara. Setahunya keluarga brian sudah baikan, sedangkan keluarga dafa tidak ada masalah yang terlihat selama ini. Apa yang disembunyikan keluarga dafa dan brian ? Dan kenapa keduanya sangat tidak suka diungkit oleh abang dikara ? Parahnya, kenapa bisa bang dikara yang mengetahui hal itu ? Jika dari novel latar keluarga alvredo mafia. Tapi, organisasi mafia mereka tidak suka ikut campur kecuali itu kolega mereka atau penyewa jasa pembunuh bayaran.

AXTON & OPHELIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang