Lixiao ; Who????

189 14 1
                                    

Vote and comment juseyoo❤
Happy Readingg^^

Flashback

-0-0-0-

“Gua pulang malem, gausah di tungguin.”

“jangan pulang pagi loh—”

“HMM iyaa iyaa,” Sela Lixiao Nada Northeo. Kali ini diselingi dengan meneguk air soda pada minuman kaleng yang ia beli. “Udah ya.”

"Eh tapiー"

Panggilan telpon itu ia matikan secara sepihak, mengabaikan ucapan kata yang terpotong dari gadis— Sang lawan bicaranya tadi.

Lalu matanya memandang sekeliling di mana ada kerumunan ramai serta mobil- mobil mahal berjejer siap untuk bergabung di area balap.

Kakinya melangkah perlahan kearah salah satu kerumunan begitu menemukan sosok yang ia kenal di sana.

“Bang Calvin!”

Pemuda yang di panggil itu semula duduk didalam mobil, disisian penumpang. Ia kemudian melambaikan tangan— mengisyaratkan Lixiao untuk mendekat.

“Lama banget lo,” ujarnya keluar dari kursi penumpang, lalu bersender pada mobil.

Lixiao tertawa singkat. Mengibas tangan kedepan wajahnya sendiri. “Biasalah.”

Calvin berdecak, kedua tangannya kini bersilang di dada, lalu melirik  dengan eskpresi mengejek yang disengaja. “…Dasar kenakalan remaja.”

Lixiao balas dengan senyum manis, jemarinya mengetuk kap mobil hitam mengilat itu dengan pelan meski kesal. “Kan lu yang ngajarin bang,”

Calvin jadi ketawa. “Btw, bukan gue hari ini.”

Alis lixiao terangkat. “lah? Lawannya segini aja masa parkir buat pamer doang?”

Keduanya jadi memandang sekeliling. Memang malam itu tak seperti malam biasanya kalau akan ada match, kali ini lebih sepi. Tapi justru seharusnya Calvin ikut balapan seperti biasa.

“Maksudnya bukan gue yang bawa.”

“lah terus??”

“Ada temen gu—”

“—PINN!!”

Calvin berbalik, hampir tak sempat menangkap botol minuman yang dilempar padanya.

“Si anjg,”

Lixiao hampir tertawa, Sementara pelaku pelemparan botol soda itu melangkah kearah mereka dengan wajah tak berdosa.

“Nah kenalin,” Calvin menjeda melirik pemuda itu dengan setengah kesabarannya. “Lix ini Rhino, No ini Lixiao.”

Pemuda itu— Rhino melirik Lixiao dari ujung kepala hingga kaki. Lalu kembali lagi menatap matanya.

Lixiao menelan ludah, sebenarnya pengen kabur aja kalo bisa. Atau paling gak pengen mencoba tidak ingin di-kenal-kan pada sosok yang berdiri dihadapannya ini.
“Maba Arsi?”

Lixiao nyengir, “Hehe… iya,kak…?”

-0-0-0-

Lixiao Northeo mengaduk isi minumannya dengan sedotan sambil mengendus bosan ditengah lamunannya. Ia sedang duduk sendiri di sisi terpojok sebuah café— tak jauh dari kampus, berniat menunggu sohibnya yang tak kunjung datang. Padahal sudah hampir 30 menit berlalu.

Dan kini lamunannya buyar ketika mendapati pemandangan menarik tak jauh dari tempatnya.

“Lah Lea??” Gumam Lixiao pada diri sendiri ketika melihat gadis yang ia kenal masuk ke dalam café dengan seorang pemuda.
Notifikasi  pesan muncul pada handphone Lixiao. Isinya chat dari sohibnya , katanya udah mau otw nyamperin.

Wₑ Gₒ   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang