Liburan pt.3

220 20 1
                                    

Vote and comment juseyoo❤
Happy Readingg^^

-0-0-0-

Kalo kemaren Anaya yang sakit sekarang malah Naresh yang sakit. Katanya sih kecapean sama masuk angin doang gara-gara kemarin main air sekalian berenang dari jam 1 sampai sore jam 5 an sama anak-anak yang lain.

"Kak Calvin, tolak angin ada?"
Calvin memandang Azell bingung, pasalnya gadis di depannya itu tampak baik-baik saja.

"Buat Naresh, masuk angin dia.." sahut Azell lagi terlalu peka atau mungkin ekspresi wajah Calvin terlalu jelas terbaca.

" Ooh, ada tuh di kotak P3K di dapur, kalo gak ada coba tanya Sagara. Kan dia bocah jompo." Tangan Calvin mengarah pada sebuah kotak kayu di dinding samping kulkas.

"Okiee Thankyou kaak," Hazellea berlalu terburu- meninggalkan Calvin yang masih memandang gadis itu pada posisinya.

tok tok tok

Kepala Hazellea muncul di antara celah pintu yang terbuka, di dalam kamar sudah ada Evelyn yang lagi nyari sesuatu di tas Vano, entah apa. Dan lixiao yang lagi duduk di spasi kasur Renjuna... gatau juga dah ngapain dia disini.

"Ada Zell?" Tanya Evelyn begitu Hazellea sudah sampai di samping kasur tingkat yang ditepati Naresh.

"Ada.." Hazellea menjeda duduk di spasi kasur dimana Naresh berbaring dengan lesu. Tangan Azel tergerak menyentuh kening pemuda itu, di balik kompres handuk basah, rasa hangat sebab demam masih terasa.

"Kenapa ga lepas Hoodie sih Na?" sahut Evelyn. Naresh membuka matanya yang tadi terpejam- melirik Evelyn kemudian Hazellea.

"Kaos-an aja, kalo begini pengapkan?" timpal Hazellea.

"Noooo," rengek Naresh. Sok imut.

Lixiao yang merhatiin dibelakang udah mau nabok aja, untung ingat Naresh lagi sakit jadi niat itu ia urungkan.

Hazellea menghela nafas pelan, entah menjaga kesabaran atau karna ingin berujar lebih lemah lembut "Lepas aja ya?-"

"Adu jangan sekarang dong beb, gaenak diliatin." potong Naresh dengan senyum jenaka, melirik Evelyn dan Lixiao.

"Gua pukul lo sini," Lixiao emosi.

Hazellea jadi tertawa pasrah, sebenarnya tahu betul kalau ada sesuatu yang di tutupi Naresh dengan candaannya barusan. "Biar cepet turun demamnya Na, ya?"

Pemuda itu jadi diam, tubuhnya terbalut selimut, sementara ia memakai Hoodie tebal-pakaian yang sama yang ia kenakan malam sebelumnya dengan kepala yang tertutup rapat penutup kepala hoodie. Ia berbaring dengan tangan bersilang di dada. Merasakan suhu tubuhnya sendiri yang terasa agak membakar.

"Iya gue tau lo imut, tapi kalo begini kayak cilung tau gak?" Komentar Hazellea membuat Naresh menyadari dirinya yang tak tadi tak sengaja manyun dengan menggembungkan kedua pipi.

"Cilung?" tiga orang di dalam kamar kecuali Hazellea sendiri melempar pertanyaan yang sama.

Hazellea mengangguk antusias, merasa menang dari tiga makhluk kaya raya ini. "iyaa, aci gulung :> "

"Aelah jadi pengen cilung kan gua," balas Lixiao yang kemudian di tanggapin tawa ringan oleh kedua gadis disana.

"Yaudah mending lo sekarang minum tolak angin dulu abis itu lo istirahat," Perintah Evelyn seraya berdiri. "Lo yang minta pake hoodie ya Na, kalo demamnya ga cepet turun gue suruh Vano ceburin lo ke kolam."

Naresh mengangguk mengiyakan, bangkit perlahan dari posisinya. Meraih tolak angin di tangan Hazellea.

"Tumben lo yang bawel? biasanya juga-" belum sempat Lixiao melanjutkan kata, matanya menangkap sosok Hazellea yang pandangannya masih terpaku pada Naresh, dengan wajah tak tega bercampur khawatir, seolah ada perasaan yang tak bisa ia sampaikan.

Wₑ Gₒ   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang