Sagara ; Be in Love

162 12 1
                                    

[Awal itu sedikit flashback ya, terus selanjutnya itu waktu Naya abis balik dari bandung, jadi itu sesudah Juandra ; School & Anaya ; Yupi , sebelum Kala Hujan SaJuYa & series Liburan]

⚠sedikit bahasa kasar⚠

Vote and comment juseyoo❤
Happy Readingg^^


****

S

agara berjalan cepat, bahkan hampir seperti berlari. Tadi Milke mendatangi-nya saat sedang makan di kantin bersama temen-temen basket-nya.

"Naya pingsan kena bola voli," itulah yang di ucapkan Milke yang menyebabkan Sagara berlarian di koridor sekolah.

Cemas? Tentu. Khawatir? Pasti.

Anaya Samudra. Gadis yang sedari kecil sudah bersamanya itu pingsan terkena bola. Apa lagi kakak Naya itu sendiri - Rhino, sudah menitipkan adik-nya itu pada dia, ai jadi merasa bertanggung jawab dengan apapun yang terjadi pada gadis itu.

"N-naya.." nafas pemuda itu memburu, mencoba memasok kembali udara ke paru-parunya.

Sagara menghela nafas lega - sudah ada Juandra di situ. "Naya gimana Ju?"

"Gapapa, cuman shook aja makanya pingsan," Juandra menjawab singkat, mengelus pelan surai gadis itu.

Sagara mengangguk, "udah siuman?"

"Udah, cuman kata Naya kepalanya sakit, jadi Juan suruh tidur" jelas Juandra.

-0-0-0-

"Kemana?" Tanya Calvin sewaktu melihat Sagara keluar dari kamarnya yang berhadapan langsung dengan ruang tengah rumah itu.

"Sirkuit," jawabnya ogah-ogahan.

"kenapa lagi lo? Ada masala -"

"Gak. Gak ada masalah apa-apa cuman suntuk aja, kaya abang enggak pernah aja," ujarnya dengan nada jenaka.

Calvin melirik jam di tangannya - 11.49 . "Balik. Masuk kamar."

Sagara mendengus kesal, sudah dia duga pasti gak di bolehin. Otaknya berpikir cepat, merangkai kata-kata yang sekiranya pas untuk di ucapkan.

"Sebelum jam 2 gua balik deh bang," matanya memandang ke arah Calvin menunggu respon pemuda itu.

Calvin tetap diam bergeming di tempatnya, memandang datar ke arah Sagara yang seperti sedang merencanakan sesuatu. Kemudian tangan-nya kembali bergerak mengetik.

"Balik ke kamar Sagara."

Kali ini Sagara berdecak keras, sengaja ingin menarik perhatian si sepupu. Calvin sendiri masih asik di depan laptop-nya - terlihat pusing dengan skripsi yang lagi-lagi harus ia revisi.

Sagara berbalik, berjalan masuk kembali ke kamarnya. Calvin menghela nafas kasar setelah Sagara masuk ke kamar, mengambil gelas di atas meja lalu meminumnya hingga tandas. Menghela nafas sekali lagi, kali ini dengan sedikit lebih lembut.

BRAK

Calvin menoleh cepat kearah pintu depan rumahnya, dan seketika itu juga ia langsung berlari. Di depan gerbang sudah ada Sagara yang sudah siap dengan jaket kulit dan helm full face yang ia bawa di lengan kirinya, dengan seorang pemuda yang sudah siap mengendarai sebuah motor.

"Dahh bang, gua nginep di tempat Milke yaa bye bye~ jangan kangen!!"

Calvin bergeming ditempatnya, enggan menjawab. "Beneran kaya duda anak satu gua.." ucapnya pelan, lalu berbalik masuk dalam.

Wₑ Gₒ   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang