SMA

224 15 0
                                    

Vote and comment juseyoo❤
Happy Readingg^^

-0-0-0-

Rhino Samudra & Calvin Alkana, siapa sih yang gak kenal sama mereka berdua. Asisten Dosen yang di kenal judes tapi ganteng dan model muda kebanggan kampus. Gimana sih awalnya mereka bisa ketemu, atau hal apa sih yang ngebuat mereka jadi temenan gitu. Gini ceritanya...

-0-0-0-

"Ju.."

"Ya?" jawab pemuda itu masih berusaha menyeret Rhino yang malas melangkah.

"..Jul—"

"—Apaaa Rhino!?"

"...Panjul." cengir Rhino tak berdosa, Julian— temen sekelasnya ini udah nahan diri buat gak mukul.

"Gak bakal gue gubris lagi ya lo kalo manggil gitu," Julian menatap sinis, tak lagi menyeret Rhino. Keduanya jadi berdiri ditengah pintu masuk ke kantin.

"Ambekan dih, yaudah mau di panggil apa sobat?"

Julian mikir. "Lian."

"Liar?"

"Lian, L-i-a-n."

"Hah? Liem?"

Julian emosi. Rhino nahan ketawa. Abis obat kayaknya ini orang.

"Liem, nama bibi kantin di pojok ga sih? Yang suka lupa masukin gula ke es teh?" Tanya Julian seraya ketawa. Rupanya receh gini penyakit menular.

Kemudian keduanya lanjut melangkah masuk ke kantin, meski Rhino masih ogah-ogahan sebenarnya.

"Aelah rame banget." Ujar Rhino ngasal. Padahal kantin lagi gak selebay ucapan Rhino barusan. Tapi ia tetap berjalan menuju gerobak bakso dikantin, pesan bakso sama minum.

"Iyakan namanya juga jamkos Rhino, kalo Cuma diem dikelas atau perpus, atau numpang tidur di UKS itu mah elu." Temannya menyahut, sambil mengambil tempat duduk seperti biasa— spot kekuasaannya.

Rhino cuma ketawa setelahnya melanjutkan dengan wajah serius. "Tapi serius Ju, sesek."
Julian menatap horror. Agak lupa kalau temannya ini rada cenayang.

"Becanda."

Kan biasaan, sengaja banget nakut nakutin. Julian menghela nafas begitu es teh pesanan mereka diantar kemeja. "Okay moving on.. lo diminta jadi pengawas buat MOS"

Rhino melirik Julian sekilas, "Skip." lalu meminum es tehnya. Bodoamat.

"Mohon maaf nih ya, tugas hamba disini sebagai penyampai pesan saja." Julian mulai kesal. "Coba lo tanya Bu Wina deh kalo ga setuju."

"G males."

Julian pengen  banget mukul, tapi takut di banting.

"lagian kenapa gue dah?"

Temannya itu mengangkat bahu. "Demen kali beliau sama lu." ejek Julian akhirnya.

Rhino jadi diam, alisnya terangkat sebelah. Ia membenarkan posisi duduk sambil bersilang tangan ke dada.

"Iya juga, siapa coba yang ga demen sama gue."

Nah, nyesel dah Julian ngomong.

0-0-0-0

"Calvinn,"
seorang pemuda yang tadinya lagi jalan dengan kedua tanganya yang di masukan kedalam kantong celana menghentikan jalannya ketika mendengar nama-nya dipanggil.

"Kenapa Lang?" Gilang orang yang memanggil Calvin berjalan cepat ke arah pemuda itu, "Di cari ibu Wina, katanya rabu ini lo disuruh ngawasin anak-anak mos"

Wₑ Gₒ   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang