2010
"Ovel, udah rapi belum sayang?" Teriak seorang perempuan dari lantai bawah.
Seorang anak laki-laki menuruni anak tangga dengan seragam merah putihnya.
"Udah kok, yuk berangkat." Kata bocah itu
"Sini, bajunya mama benerin dulu."
"Ini udah rapi kok."
"Ovel, kamu berangkat sama Kak Shandy ya? mama gak bisa anterin kamu, gapapa kan?" Tanya Sang ibu.
"Hm, oke."
"Gapapa kan, aku yang anter?" Tanya Si Kakak, Shandy.
"Iya, gapapa."
"Yaudah, hati-hati ya kalian, kamu nanti disekolah jangan nakal ya, belajar yang bener." Pesan sang ibu
"Iya, ma. Ovel jalan ya."
"Shan, jagain adiknya, ya?"
"Iya, Shandy jalan ya."
Shandy menaiki motornya dan diikuti oleh sang adik, mereka berdua berangkat menuju sekolah.
Fenly's pov
Hai, aku Fenly. Bingung ya tadi mama manggil aku Ovel, hehe cuma mama yang bisa panggil aku dengan nama itu.
Oiya, aku anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku namanya Shandy. Dia baik, walaupun kadang-kadang jail. Tapi kalau enggak ada dia, rumah jadi sepi karena cuma dia yang bisa jadi pemecah suasana.
Mama sama Papa kerja disebuah kafe, kafe punya mereka sendiri. Keren kan orangtuaku hehe
Author's pov
Mereka sampai didepan sekolah Fenly, SD Kenari.
"Nanti pulangnya dijemput sama mama, oke?" Ujar Shandy
"Aku bisa sendiri, aku udah gede!"
Shandy terkekeh melihat tingkah adiknya, "Yaudah, belajar yang bener, jangan nakal, oke?"
"Siap, bos!"
"Oke, bye!" Shandy pergi dari hadapan Fenly.
Ketika selangkah lagi Fenly masuk kedalam sekolah, seorang gadis kecil dengan rambut diikat dua meneriaki namanya.
"FENLY!"
Sang empunya nama pun menengok untuk melihat siapa yang memanggilnya.
"Eh, Aletta?"
"Tadi Aletta kerumah Fenly, terus kata mama Fenly udah berangkat." Ujar gadis kecil itu dengan nada terengah-engah.
"Fenly, tadi kamu berangkat sama siapa?" Tanya Ibu Aletta
"Sama Kak Shandy, Tante."
"Yaudah, mama tinggal ya, belajar yang bener, jangan nakal." Ucap Ibu Aletta sembari mengusap pelan kepala anaknya.
Ibu Aletta pergi dari hadapan Fenly dan Aletta.
"Yeay, kita satu sekolah!" Kata Aletta tidak hentinya berucap demikian.
Fenly dan Aletta memasuki ruangan kelas, dan sangat ramai dipenuhi oleh anak-anak yang berlari kesana-kemari.
"Duduk dimana, Fen?" Tanya Aletta
"Disini aja, yuk?"
"Oke!"
Fenly memilih bangku dipojok, baris kedua. Karena kebetulan ditempat itu belum ada yang menempati.
"EH, ADA BU GURU DATENG!" Teriak salah satu murid.
"Selamat pagi, semuanya!" Salam Guru itu.
"Pagi, bu!" Jawab seluruh murid.
"Dihari pertama kalian sekolah ini, ibu pengen kita kenalan, oke?" Kata Bu Guru
"Baik, bu."
"Bagus, dari kamu dulu cantik, yang rambutnya dikuncir dua." Guru itu menunjuk Aletta.
Iya, memang ternyata bangku depan Aletta dan Fenly kosong.
Aletta pun berdiri, "Halo semuanya, kenalin nama aku Aletta."
"Hai, Aletta!" Ucap seluruh murid
"Oke, bagus Aletta. Lanjut sebelahnya yang ganteng nih."
"Namaku, Fenly."
Dan dilanjut, satu persatu murid memperkenalkan diri. Sampai dimurid terakhir seorang bocah laki-laki yang sedikit pemalu.
"Ayo, terakhir, kenalin nama kamu siapa?" Kata Ibu Guru
Laki-laki itu berdiri, dan menarik nafas panjang. "Zweitson."
"Oke, hai Zweitson."
Pembelajaran pun dimulai, Fenly menengok kearah Aletta yang tidak henti-hentinya memandang Zweitson.
"Ngapain sih, diliatin terus?" Tanya Fenly
"Dia kasian, duduknya sendiri." Jawab Aletta
"Yaudah, mungkin emang dia pengen sendiri."
"Aletta duduk sama dia ya, Fen?" Tanya Aletta
"Jangan, nanti diomelin sama Bu Guru, dia gapapa kok, deketinnya nanti aja pas istirahat." Kata Fenly
"Hm, yaudah deh."
Dan Aletta kembali memperhatikan guru yang ada didepan. Dan Istirahat pun tiba, gadis itu benar-benar mendatangi meja Zweitson.
"Beneran mau disamperin?" Tanya Fenly.
"Iyalah."
Fenly hanya menggelengkan kepalanya. Heran, kenapa juga perempuan satu ini begitu ingin tahu urusan orang. Kalau orangnya merasa risih bagaimana (?)
Akhirnya Fenly pun mengikuti Aletta dari belakang.
"Oiya, Zweitson. Ini namanya Fenly," Aletta memperkenalkan Fenly ke Zweitson.
Fenly hanya tersenyum dan dibalas senyum pula oleh Zweitson.
"YEAY, AKHIRNYA ALETTA PUNYA TEMEN," teriak Aletta
"Emangnya, Fenly bukan temen?" Tanya Zweitson
"Temen juga, tapi Aletta bosen ketemunya Fenly terus, Zweitson tau gak, Zweitson tuh temen pertama Aletta tau." Kata Aletta dengan senyum masih terpasang di wajahnya.
"Yaudah, nanti jangan kerumah Fenly lagi ya kalau lagi bosen." Ancam Fenly
"Bodo!" Aletta menjulurkan lidahnya
"Makasih ya, kalian mau temenan sama aku." Ujar Zweitson
"Sama-sama. Mulai sekarang kita bakal terus jadi sahabat, oke?" Ucap Aletta sembari memegang tangan kedua teman laki-lakinya ini.
Zweitson menganggukkan kepalanya dan senyuman yang lebar, begitupun Fenly.
jangan lupa vote, dah gitu aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend [END]
FanfictionGimana jadinya kalau sahabat yang udah akrab banget dari kecil suka sama kita? Fenly's point of view "Ta, gue suka sama lo." "Ta, kasih gue kesempatan, gue janji bakal bikin lo bahagia." -Fenly Christovel