Setelah 3 hari sekolah mengadakan perlombaan, malam ini adalah malam puncaknya untuk seru-seruan. Pakaian gemerlap dikenakan seluruh murid hingga guru seperti di met gala.
Akan ada pertunjukan musik yang dibawakan oleh anak band. "Oke, malam ini kita bakal seru-seruan, karena kita akan nyanyi bareng cogan sekolah a.k.a Anak band!" Kata Rahmat, selaku Host pada malam hari ini bersama rekannya, Jamal. "MARI KITA PERSEMBAHKAN PENAMPILAN PERTAMA DARI ANAK IPS!"
5 cowo tampan pun naik keatas panggung dengan gagah dan berani. Jonah dan kawan-kawan. Lagu pertama yang akan dinyanyikan oleh mereka adalah What Am I dari Why Don't We.
Lagu dan band favorit Aletta, sekarang Aletta sedang senyum-senyum sendiri, horor.
"FENLY, ZWEITSON, FIKI, ANJIR LAGU GUE INI WOI HAHAHA SENENG BANGET GUE!" Aletta tidak berhenti-henti teriak dan memukul pundak ketiga temannya itu.
Fenly senang jika melihat Aletta bisa senyum selepas ini, ya walaupun alasannya pasti karena band kesukaannya.
"ANJIR WOI MAU NANGIS INIMAH GUE, KEREN BANGET MEREKA BAWAIN LAGU WHY DON'T WE, FENLY WOI GUE SENENG BANGET!" Teriak Aletta kesenangan
"Iya Aletta iya, gue tau lo seneng, tAPI BISA GAK ANJIR GAK USAH MUKUL, SAKIT PUNDAK GUA ASU!" Protes Fenly, untung sayang.
Aletta hanya cengengesan merasa bersalah, walaupun ia tetep melakukan itu lagi dan lagi.
Setelah penampilan dari Jonah dan kawan-kawan, dan dilanjutkan oleh Zayn si arab tamvan favorit Aletta bersama teman-temannya. Zayn masih jalan menuju panggung pun, Aletta udah senyum-senyum horor. Fenly sampe pusing liatnya.
Setelah menyanyikan dua lagu, tiba-tiba terlihat Fajri jalan menuju panggung dan seperti sedang berbicara pada Liam dan Kawan-kawan. Semua orang langsung bisik-bisik, bingung apa yang akan dilakukannya.
"Ta, si Aji mau ngapain?" Tanya Zweitson
"Jangan tanya gue." Jawab Aletta
"Dia mau nyanyi?" Kata Fiki
Karena terlihat Fajri sedang duduk dibelakang keyboard dan memegang mic.
"Tes, 1,2.. Oke, malam semua,"
Sunyi, semua penonton diam memperhatikan Fajri yang sekarang ada diatas panggung.
"Saya Fajri, sebelumnya maaf kalau sekiranya saya mengganggu acara malam ini, saya cuma ingin menyampaikan sesuatu lewat sebuah lagu,"
Fenly bingung keheranan, apa sebenarnya yang akan dilakukan manusia satu ini. Apakah Ia ingin mencari perhatian Aletta (?)
"Lagu ini saya dedikasikan untuk perempuan yang saya suka dan juga teman pertama saya ketika saya baru menjadi murid disini,"
"Dia mau ngapain sih?" Tanya Fenly
"Untuk teman sebangku saya, Aletta Zea." Sambung Fajri
"Ta, buat lo, Ta!" Kata Fiki.
"Anjir, kok gue yang deg-degan!" Ucap Zweitson
Fajri memainkan beberapa nada di keyboard lalu menyanyikan lagu Satu dari UN1TY.
Fenly memandang aneh ke Fajri yang sedang diatas panggung, sampai kata-kata itu keluar dari mulut Fajri yang membuat Fenly benci hari itu.
"Aletta, mau ya jadi pacar Fajri?"
Kaget
Aletta Kaget
Fenly kaget
"TERIMA, TERIMA, TERIMA!" Semua bersorak sorai.
"Terima, Ta. Udah ada didepan mata gak boleh disia-siain." Bisik Zweitson
"Yakinin diri lo, Ta. Kalau lo udah siap." Kata Fenly harap-harap cemas, takut Aletta menjawab 'Iya'.
Yap, Fenly sudah yakin seyakin-yakinnya dengan jawaban Aletta. Tepat disampingnya, Aletta menjawab dengan lantang dan jelas. "IYA, GUE MAU!"
Malam terburuk bagi Fenly.
Fenly pergi dari keramaian, ketika orang-orang sedang sibuk dengan pasangan baru ini. Fenly menuju parkiran untuk mengambil motornya dan langsung tancap gas menuju Kafe Shandy.
...
Fenly datang dengan muka kusutnya dan langsung menuju tempat duduk yang berada dipojokkan, kebetulan kafe lagi tidak terlalu ramai.
Shandy yang melihat adiknya langsung menghampirinya. "Lo ngapain disini? katanya ada acara disekolah?"
"Gak seru."
"Gak seru apa gak seru nih?" Tanya Shandy seperti menyadari ada yang tak beres dengan adiknya.
Fenly menghela nafasnya, "Harusnya gue. Harusnya gue yang disitu. Harusnya gue yang ngomong itu, bukan dia!" Kata Fenly.
Shandy mengerutkan keningnya, "Disitu? dia? Siapa, kenapa? cerita sama gue, Fen?"
"Si Fajri."
"Fajri? OH! Kenapa dia?" Tanya Shandy lagi.
"Nembak Aletta."
"NEMBAK ALETTA?" Pekik Ricky yang entah muncul darimana. "Terus, Aletta jawab apa?"
"Ya, udah pasti diterimalah!"
Shandy dan Ricky saling memandang. "Lo suka sama Aletta, Fen?" Tanya Shandy hati-hati.
Fenly memandangi wajah kakaknya dengan tampang memelas lalu menutup wajahnya dengan bantal yang tersedia disofa kafe dan berteriak. "AAAAAA GIMANA DONG!!"
Ricky langsung duduk disebelah Fenly dan menenangkan bocah labil satu ini. "Pertanyaan gue, kok lo bisa baper sama cewe kaya Aletta. Lo kesambet?"
"Ya, gimana Bang. Aletta beda dari yang lain." Kata Fenly yang tampangnya sudah berantakan.
"Terus tadi lo bilang harusnya gue, kalau gitu kenapa gak lo tembak Aletta dari kemarin-kemarin?" Tanya Shandy.
"Kak, lo gila ya? yang ada Aletta jauhin gue dan itu lebih parah." Kata Fenly kembali berteriak dibantal.
Ricky menghela nafasnya, "Fen, dikehidupan Aletta, derajat lo lebih tinggi dari si Fajri itu. Lo bisa sama Aletta kapanpun, lagian kalau jodoh gak bakal kemana." Kata Papah Ricky yang bijak.
"Gitu deh, derita sahabatan cewek cowok pasti salah satu ada yang baper." Ujar Shandy yang sangat membantu.
"Bang, lo jangan bilang-bilang Aletta ya?"
"Iye, udah ah, galau mulu lo!" Kata Ricky sembari mengacak-acak rambut Fenly.
...
drpd aletta mnding fenli sm aq, y gx sie?? 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend [END]
FanfictionGimana jadinya kalau sahabat yang udah akrab banget dari kecil suka sama kita? Fenly's point of view "Ta, gue suka sama lo." "Ta, kasih gue kesempatan, gue janji bakal bikin lo bahagia." -Fenly Christovel