"Jangan lupa, kerjain PR-nya ya!" Kata Guru yang berada didepan kelas, karena sudah waktunya pulang.
Semua murid IPA 1 sibuk merapikan barang-barang. Lalu, masuklah Kakak kelas yang diidamkan para betina. Dan mereka berbisik karena terkejut akan kehadirannya.
"Kak Iqbaal!"
"Anjir! jodoh gue!"
"Nanti nikah pakai adat apa ya?"
Begitulah reaksi para betina dikelas IPA 1. Iqbaal sang ketua basket, yang menjadi incaran 3 angkatan. Konon, katanya Ia masih jomblo sampai sekarang. "Misi! boleh minta waktunya sebentar?"
"BOLEH!"
"Hm, buat yang join basket, nanti jangan pulang dulu ya. Kumpul dilapangan, Oke? Makasih semua!"
Iqbaal pun pergi dari kelas dan terlihat menuju kelas IPA 2 yang memang bersebelahan dengan IPA 1. "Yah gak jadi dong kita main?" Kata Fenly.
Fenly, Aletta, Fiki dan Zweitson ketika istirahat tadi sudah membuat rencana untuk pergi bermain sepulang sekolah. "Bisa aja sih, Fen." Ucap Aletta
"Kalau lama gimana? Masalahnya ini mau lomba, pasti nanti bakal milih siapa yang maju buat tanding."
Yap, sudah 5 bulan lebih mereka sekolah disini dan ekskul basket makin aktif. Minggu kemarin, Pelatih mereka mendaftarkan sekolah untuk tanding antarsekolah yang akan dilaksanakan 2 minggu lagi tapi pelatih mereka belum memberi tahu siapa yang akan menjadi perwakilan. aneh.
Fenly dan Aletta menunggu Fiki dan Zweitson dikantin karena tadi mereka melihat guru yang mengajar masih sibuk menjelaskan padahal bel pulang sudah berkumandang.
"FENLY! ALETTA!"
"Eh, Nam! Sendiri aja lo?"
Namara is here
"Iya nih, kelasan gue kan gak ada yang join basket. Jadi gak ada barengannya gue." Ujar Namara
Fenly dan Aletta hanya ber-oh ria.
"Hm, ngomong-ngomong, Fiki mana?"
"Masih dikelas kayanya--EH! Tuh dia!" Kata Fenly ketika melihat kemunculan Fiki.
"Gila ya, padahal udah bel dari setengah jam yang lalu. Korup waktu nih!" Fiki yang baru datang langsung meluapkan kekesalannya.
"Dateng langsung marah-marah." Ucap Fenly sembari menyeruput es tehnya karena haus menunggu Fiki.
"Oiya, tadi kata Zweitson kalau misalkan basket cepet langsung kerumahnya aja." Fiki memberi info
Fenly dan Aletta hanya memberi anggukan.
Line!
Line!Basket mania mantap
Iqbaal : yok kumpul lapangan
Iqbaal : awas ya pada pulang"Eh yuk, ke lapangan!"
Mereka berempat menuju lapangan yang sudah ramai tapi tidak terlalu ramai, eh gimana sih (?)
Mereka pun mulai latihan seperti biasa, sparing sparing manjah hehe. Inilah waktunya pemilihan orang yang bakal maju ke pertandingan.
"Oke, saya mau milih orang-orangnya. 5 tim inti dan 5 tim pengganti, dan buat yang gak kepilih jangan sedih kalian tetep kebagian jadi tim, tim hore HAHAHA!" Kata Coach basket mereka yang receh tiada tara.
hening seketika sampai akhirnya mereka tertawa bersama, heran kenapa ya kalau guru ngasih joke pada kureng semua.
"Untuk tim inti, ada Iqbaal terus Gerry, Fenly, Fiki sama Aletta ya." Kata Coach membacakan nama-nama yang terpilih.
"Coach! Kok Aletta? emang boleh cewe nyempil satu?" Fenly memberi interupsi.
"Ini basket sekolah kita kan gak ada tim putri ya, terus yg join cewenya cuma Aletta dan Namara jadi ya campur aja. Saya tadi udah bilang kok dan diizinkan!"
Semua pun mengangguk mengerti.
"Dan untuk tim penggantinya, Aldy, Rico, Fano, Nendra dan Namara. Ada yang keberatan dan ingin protes?"
"ENGGAK!"
"Yaudah, sekarang buat orang-orang yang tadi udah disebutin beserta timnya, latihan deh, dan yang gak kepilih boleh istirahat, simpen tenaga buat dukung basket kita!"
Sepuluh manusia pilihan ini melakukan pemanasan untuk bersiap latihan. Permainan berjalan dengan lancar tim inti mencetak skor lebih tinggi 10-5.
Ketika giliran Aletta sedang mendribble bola, sesuatu yang tak diinginkan terjadi.
BRUK!
"ALETTA!!"
...
Kenapa hayo
btw ini ngasal banget basket campur wkwk, aku gatau kalo ada yg anak basket maap ya ini hanya fiktip belaka 😗🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend [END]
FanfictionGimana jadinya kalau sahabat yang udah akrab banget dari kecil suka sama kita? Fenly's point of view "Ta, gue suka sama lo." "Ta, kasih gue kesempatan, gue janji bakal bikin lo bahagia." -Fenly Christovel